Pertanyaan Penelitian Kajian Pembelajaran Motorik Halus

54 memiliki kemampuan motorik halus yang lemah dan sedang diberikan pembelajaran motorik halus. Penelitian dilakukan pada saat mata pelajaran Kerajinan Tangan dan Keterampilan dengan pembelajaran motorik halus pada Anak Tunagrahita kategori Sedang Kelas III. Tabel 1. Waktudanpelaksanaankegiatanpenelitian:

C. Subyek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 112, subjek penelitian adalah subjek yang ingin dituju untuk diteliti oleh peneliti. Dalam penelitian ini subyek dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu purposive dengan kriteria anak tunagrahita kategori sedang yang memiliki kemampuan gerakan jari-jari tangan dan koordinasi yang lemah, sedang diberi pembelajaran motorik, dan memiliki ketertarikan pada kerajinan tangan dan keterampilan. Selain itu, pertimbangan yang lain adalah pihak yang mengetahui tentang pembelajaran motorik halus bagi siswa tunagrahita sedang di SLB Negeri Pembina Yogyakarta yaitu guru kelas III. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Minggu I Persiapan Penelitian yaitu mengurus surat dan administrasi Minggu II –III Pengambilan data observasi, wawancara, dan dokumentasi MingguIV Melengkapi data dan penyususnan laporan. 55

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian Moh.Nazir, 2005:174. Menurut Sugiyono 2009: 8 agar mendapatkan hasil pemahaman yang baik terhadap situasi yang diteliti, maka teknik pengumpulan data yang digunakan bersifat triangulasi, yaitu menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara gabungan. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan teknik pengumpulkan data atau informasi yang meliputi wawancara, obervasi, dan dokumentasi. 1. Wawancara Teknik wawancara dipakai karena data yang dicari bersumber dari subyek penelitian ini sendiri dan perlu diungkapkan agar data dapat diperoleh. Peneliti menggunakan teknik wawancara yang mendalam dan fleksibel dengan kondisi di lokasi penelitian, yaitu wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya, namun pedoman wawancara yang digunakan berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan Sugiyono, 2010: 194. Teknik wawancara dilakukan untuk mengungkap data tentang persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran yang dijabarkan dalam pertanyaan penelitian. Wawancara ini dilakukan secara face to face kepada guru kelas III TGS dan wawancara dilakukan dengan kepala sekolah serta wakasek kurikulum untuk

Dokumen yang terkait

KETERAMPILAN MENGANYAM SPON EVA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SLB SUKAPURA BANDUNG.

3 12 45

KEGIATAN MERONCE MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SLB AZ-ZAKIYAH.

8 46 40

AKTIFITAS PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS BAGI ANAK TUNAGRAHITA SEDANG.

0 7 10

PENINGKATAN UPAYA PEMBELAJARAN BINA DIRI MENGGOSOK GIGI MELALUI MEDIA VIDEO ANIMASI PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV SDLB DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

8 63 222

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS V B DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PEMBERIAN REWARD DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 263

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH/ADONAN DI SEKOLAH LUAR BIASA DAMAYANTI YOGYAKARTA.

1 7 215

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SLB NEGERI PEMBINA GIWANGAN UMBULHARJO YOGYAKARTA.

1 4 102

EFEKTIVITAS PERMAINAN BUBUR KERTAS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 144