29
dari perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukan pada pembelajaran.
4. Komponen Pembelajaran Motorik Halus bagi Anak Tunagrahita
Pembelajaran merupakan
aspek yang
penting dalam
mengembangkan serta mengoptimalkan kemampuan siswa. Menurut Achjar Chalil dan Hudaya Latuconsina 2008 :1, Pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar. Menurut Hamzah, B.Uno dan Nurdin Mohamad 2011:
144, pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu
tujuan, yaitu tujuan kurikulum. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan beberapa komponen pembelajaran. Dilihat dari pengertiannya komponen
pembelajaran merupakan bagian-bagian dari sistem proses pembelajaran yang menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran. Komponen
pembelajaran juga merupakan kumpulan dari beberapa item yang saling berhubungan satu sama lain yang merupakan hal penting dalam proses
belajar mengajar Riskha Pratama, dkk, 2010: 4. Keberhasilan
pembelajaran dapat
dilihat dari
komponen pembelajaran yang ada. Menurut Cepi Riyana 2013: 2 menyatakan
“Dalam pembelajaran terdapat komponen-komponen sebagai berikut: Tujuan, materi bahan ajar, metode dan media, evaluasi, anak didik atau
sis wa, dan adanya pendidik atau guru”.
30
a. Tujuan
Menurut Nana Sudjana 2009: 61, tujuan pembelajaran merupakan rumusan pernyataan mengenai kemampuan atau tingkah
laku yang diharapkan dimiliki atau dikuasai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Terdapat beberapa alasan tujuan perlu
dirumuskan dalam merancang suatu program pembelajaran, yaitu: tujuan dibuat dengan jelas sehingga dapat digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas
keberhasilan pembelajaran,
tujuan pembelajaran dibuat sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar
siswa, tujuan pembelajaran disusun untuk membantu mendesain sistem pembelajaran dan tujuan pembelajaran disusun agar dapat
digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas pembelajaran dan kualitas pembelajaran.
Guru perlu merumuskan tujuan agar keberhasilan serta jalannya proses pembelajaran dapat terkontrol dengan baik. Selain itu, tujuan
pembelajaran diartikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang
studi tertentu dalam satu kali pertemuan. Wina Sanjaya, 2009: 68.Guru juga perlu memperhatikan luas dan dalamnya bahan yang
akan diajarkan, waktu yang tersedia, sarana belajar, tingkat kesulitan materi dan kemampuan siswa dalam menentukan tujuan pembelajaran.
Pembelajaran motorik halus, kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan motorik halus yaitu gerakan jari-jari tangan dan
31
koordinasi dalam pembelajaran motorik halus merupakan suatu tujuan pembelajaran yang tercapai setelah anak diberikan pembelajaran
motorik halus tersebut.
b. Materi
Materi bahan ajar juga merupakan komponen pembelajaran yang menentukkan berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran yang
dilakukan. Menurut Cepi Riyana 2013: 67 materi pelajaran memiliki karakteristik yang berbeda-beda, karakteristik materi pelajaran
membawa implikasi terhadap penggunaan cara dan teknik di dalam proses belajar mengajar.
Materi pembelajaran juga menentukan ketercapaian tujuan pembelajaran yang akan di capai. Hal tersebut juga sejalan dengan
pendapat Prayitno 2009: 55, bahwa materi pembelajaran adalah isi atau substansi tujuan pendidikan yang hendak dicapai peserta didik
dalam perkembangan dirinya. Pembelajaran motorik halus merupakan sebuah kegiatan
pembelajaran yang melibatkan gerakan motorik yang melibatkan gerakan penghalusan. Sifat materi pembelajaran motorik halus ialah
prosedur praktik. Sehingga tujuan utamanya adalah membuat siswa mampu melakukan praktik kegiatan pembelajaran yang melibatkan
motorik halus. Materi juga dapat disebut dengan bahan ajar yang bertujuan untuk dikuasai peserta didik. Hal tersebut juga sesuai
dengan pendapat Suharsimi Arikunto dalam Syaiful Bahri Djamarah,
32
2013: 43, bahwa bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran
itulah yang diupayakan untuk dikuasai anak didik. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan
materi pembelajaran motorik halus bagi anak tunagrahita Menurut Mumpuniarti 2007: 75 yaitu: 1 materi mendukung tercapainya
tujuan khusus yang telah ditetapkan, 2 materi berada dalam batas- batas kemampuan anak tunagrahita, 3 kebermanfaatan bagi
kehidupan, dan 4 materi disusun dari yang mudah ke yang sukar, yang sederhana ke yang komplek, dan dari konkret ke yang abstrak.
Materi bahan ajar untuk Anak Tunagrahita kategori Sedang dapat diberikan dengan melihat kemampuan dan kebutuhan masing-masing
siswa. Dalam pembelajaran motorik halus, materi pembelajaran diberikan dengan melihat kemampuan gerakan penghalusan siswa
atau kemampuan siswa dalam menggunakan gerakan jari tangan serta koordinasi antara mata dan tangan dengan baik.
c. Peserta didik atau siswa
Komponen siswa merupakan komponen yang juga menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran. Ditinjau dari pengertiannya,
siswa atau peserta didik merupakan salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar.
Sardiman, 2007: 111. Dalam proses belajar mengajar yang diperhatikan pertama kali adalah siswa. komponen siswa sangat