57
3. Dokumentasi
Teknik pengumpulan dokumentasi dilakukan untuk melengkapi data tentang pembelajaran motorik halus bagi siswa tunagrahita kategori sedang
kelas III SDLB di SLB Negeri Pembina disebabkan data tidak cukup diungkap dengan wawancara dan observasi. Dokumentasi merupakan
suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik tertulis, gambar, maupun elektronik. Nana
SyaodihSukmadinata: 2006: 221. Dokumentasi pada penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan
dokumentasi berupa identitas subyek penelitian, hasil belajar siswa yang berupa keterampilan motorik halus dan buku catatan laporan harian.
Bersumber dari dokumen yang berhasil dikumpulkan, peneliti
mendiskripsikan informasi yang terkandung dalam arsip tersebut dan dikaitkan dengan hasil wawancara dan observasi sehingga dapat ditarik
kesimpulan berdasarkan analisis logis mengenai aspek yang diteliti.
D. Pengembangan Instrumen Penelitian
Peranan peneliti dalam mengumpulkan data penelitian kualitatif sangatlah berperan dan mempengaruhi kualitas data yang diperoleh. Setelah
fokus penelitian menjadi jelas, maka instrumen penelitian dapat dikembangkan. Pengembangan instrumen dilakukan untuk melengkapi data
dan membandingkan data yang ditemukan melalui berbagai metode sehingga dapat menganalisis dan menarik kesimpulan Sugiyono, 2010: 307.
58
Instrumen penelitian dibuat sesuai dengan memperhatikan masalah penelitian, sehingga masalah yang akan diteliti harus jelas dan pasti. Menurut
Sugiyono 2014: 61, setelah fokus penelitian jelas maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana yang diharapkan dapat
melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Dari pendapat tersebut, maksudnya bahwa
jika terdapat masalah yang jelas, instrumen penelitian dapat dikembangkan sesuai dengan yang akan diteliti dan data yang ingin didapatkan. Dalam
penelitian ini, jenis instrumen yang digunakan untuk meneliti pembelajaran motorik halus adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen
tersebut digunakan untuk mengetahui persiapan, pelaksanaan dan evaluasi hasil belajar dalam pembelajaran motorik halus. Pedoman wawancara,
observasi, dan dokumentasi dibuat berdasarkan data yang hendak dicari dan
terurai dalam pertanyaan penelitian.
a. Pedoman Wawancara
Pada penelitian ini, pedoman wawancara berisi tentang pertanyaan mengenai persiapan, pelaksanaan dan evaluasi dalam pembelajaran
motorik halus. Wawancara ini dilakukan kepada guru kelas III di SLB Negeri Pembina Yogyakarta. Langkah-langkah yang ditempuh dalam
menyusun instrumen diawali dari mendefinisikan variabel penelitian yaitu pembelajaran motorik halus. Kemudian menentukan komponen yaitu
persiapan pembelajaran motorik halus, pelaksanaan pembelajaran motorik halus dan evaluasi dalam pembelajaran motorik halus. Setelah menentukan