52
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskripstif
merupakan penelitian yang menggambarkan kondisi atau peristiwa yang terjadi di masa sekarang dengan jelas dan seksama Moh.Nazir, 2005: 54.
Selain itu, Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mengungkap fakta suatu kejadian, objek, aktivitas, proses, dan manusia
secara “apa adanya” pada waktu sekarang atau jangka waktu yang masih memungkinkan dalam ingatan responden Andi Prastowo, 2014: 203.
Penelitian deskriptif pada umumnya juga dilakukan dengan tujuan utama untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik obyek
atau subyek yang diteliti secara tepat. Sukardi, 2011:157. Selain itu, penelitian deskriptif
descriptive research
ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Nana Syaodih
Sukmadinata, 2011: 18. Dalam penelitian deskriptif, penelitian ini menggambarkan pelaksanaan pembelajaran motorik halus siswa tunagrahita
kelas III di SLB N Pembina Yogyakarta. Menurut Sugiyono 2014: 1, penelitian kualitatif adalah penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Oleh
karena itu, penelitian ini dilakukan secara nyata untuk mendapatkan data yang
53
pasti sehingga mengandung makna dari data yang diperoleh. Penelitian ini akan mengungkapkan tentang pembelajaran motorik halus pada anak
tunagrahita kategori sedang kelas III di SLB Negeri Pembina Yogyakarta. Pendekatan
kualitatif pada
penelitian ini
dilakukan dengan
mengumpulkan data-data
dalam bentuk
analisa berdasarkan
logika.Pendekatan penelitian deskriptif kualitatif ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang pembelajaran motorik halus untuk anak
tunagrahita kategori sedang kelas III di Negeri Pembina Yogyakarta. Informasi yang diperoleh dengan pendekatan ini disusun dengan uraian
catatan, direduksi, dirangkum dan dipilih informasi sesuai dengan tujuan penelitian yang kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Alasan penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif karena akan mengungkap tentang pembelajaran motorik halus pada Anak
Tunagrahita kategori Sedang kelas III di SLB Negeri Pembina Yogyakarta. Peneliti menitikberatkan pada fokus penelitian tentang pembelajaran motorik
halus yang meliputi persiapan, metode yang digunakan, tahapan pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran motorik halus pada Anak Tunagrahita kategori
Sedang kelas III di SLB Negeri Pembina Yogyakarta.
B. Tempat dan WaktuPenelitian
Penelitian dilakukan di SLB Negeri Pembina Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Imogiri Timur No. 224Yogyakarta. Peneliti memilih SLB
Negeri Pembina Yogyakarata karena di SLB tersebut terdapat kriteria subyek penelitian yaitu anak tunagrahita kategori sedang kelas III yang
54
memiliki kemampuan motorik halus yang lemah dan sedang diberikan pembelajaran motorik halus. Penelitian dilakukan pada saat mata pelajaran
Kerajinan Tangan dan Keterampilan dengan pembelajaran motorik halus
pada Anak Tunagrahita kategori Sedang Kelas III.
Tabel 1. Waktudanpelaksanaankegiatanpenelitian:
C. Subyek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 112, subjek penelitian adalah subjek yang ingin dituju untuk diteliti oleh peneliti. Dalam penelitian ini
subyek dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu
purposive
dengan kriteria anak tunagrahita kategori sedang yang memiliki kemampuan gerakan jari-jari
tangan dan koordinasi yang lemah, sedang diberi pembelajaran motorik, dan memiliki ketertarikan pada kerajinan tangan dan keterampilan. Selain itu,
pertimbangan yang lain adalah pihak yang mengetahui tentang pembelajaran motorik halus bagi siswa tunagrahita sedang di SLB Negeri Pembina
Yogyakarta yaitu guru kelas III.
Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Minggu I Persiapan Penelitian yaitu mengurus surat dan
administrasi Minggu II
–III Pengambilan data observasi, wawancara, dan
dokumentasi MingguIV
Melengkapi data dan penyususnan laporan.