63
I. Uji Validitas Instrumen
Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 167 “validitas adalah keadaan yang
menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur”. Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas isi dan validitas logis. Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas logis apabila secara logika instrumen tersebut telah sesuai dengan isi
dan aspek yang diungkapkan. Instrumen yang telah sesuai dengan isi dikatakan telah memiliki validitas isi. Sedangkan instrumen yang telah sesuai
dengan aspek yang diungkap dikatakan telah memiliki validitas konstruksi. Dalam penelitian ini, validitas instrumen yang digunakan dilakukan oleh
dosen pembimbing dan guru kelas. J.
Prosedur Perlakuan
Adapun prosedur penerapan media gambar seri dalam pembelajaran bahasa indonesia adalah sebagai berikut :
1. Peneliti mempersiapkan
menyiapkan rangkaian gambar seri yang mudah dimengerti alurnya oleh siswa
. 2.
Peneliti menunjukkan gambar-gambar yang akan digunakan sebagi stimulus dalam mengajari anak.
3. Peneliti menempelkan gambar pertama di papan atau ditaruh diatas meja
dan meminta siswa menyusun gambar-gambar lain sesuai dengan urutannya.
4. Peneliti memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memerhatikan atau menganalisis gambar.
64
5. Siswa diminta memberikan penjelasan tentang rangkaian cerita dari media
gambar seri yang tersedia. 6.
Mulai dari komentar atau hasil diskusi siswa, peneliti mulai menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
7. Melakukan tanya jawab mengenai materi yang dijelaskan melalui media
gambar seri. 8.
Peneliti memberikan motivasi ataupun reward kepada siswa. Dari langkah-langkah penerapan media gambar seri bagi anak autis di atas,
maka pengukuran perubahan perilaku yaitu berupa pemahaman dan penyampaian anak dengan intonasi yang sesuai terhadap situasi yang ada serta
kemampuan menjelaskan isi peristiwa secara lengkap
K. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, selanjutnya data tersebut dianalisis untuk mengetahui adanya pengaruh intervensi terhadap perilaku sasaran yang telah
ditetapkan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
statistik deskriptif. Menurut Sugiyono 2010: 147, mengemukakan bahwa, Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganilisis data
dengan cara mendeskriptifkan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi. Data dalam analisis statistik deskriptif disajikan dalam bentuk tabel,
grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean pengukuran tendensi sentral, perhitungan desil, persentil, perhitungan
65
penyebaran data data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, serta perhitungan persentase. Data hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk grafik
dengan analisis data menggunakan metode analisis inspeksi visual. Menurut Juang Sunanto 2006: 65 “metode analisis yang digunakan lazim disebut
inspeksi visual dimana analisis dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap data yang telah ditampilkan dal
am grafik”. Grafik yang digunakan untuk menggambarkan data hasil penelitian ini
adalah grafik garis. Menurut Purwanto 2008: 275 “grafik garis adalah grafik yang menyajikan data dalam sebuah garis. Grafik ini cocok digunakan untuk
menggambarkan perkembangan keadaan dari waktu ke waktu”. Grafik garis
membantu menggambarkan perkembangan bicara anak mulai dari fase baseline 1, intervensi, dan fase baseline 2. Terdapat beberapa komponen penting dalam
melakukan analisis data pada penelitian dengan subjek tunggal. Menurut Juang Sunanto 2006: 66, komponen penting tersebut diantaranya: “1banyaknya
data dalam setiap kondisi yang disebut dengan panjang kondisi, 2 tingkat stabilitas dan perubahan data, 3 kecenderungan arah grafik”.
Analisis data yang digunakan yaitu analisis perubahan dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Pada analisis dalam kondisi, terdapat beberapa
komponen penting yang perludilakukan untuk menganalisis suatu kondisi baseline dan kondisi intervensi pada analisis dalam kondisi, yaitu panjang
kondisi, kecenderungan arah, tingkat stabilitas, tingkat perubahan, jejak data, rentang Juang Sunanto, 2006:68-70. Akan tetapi, pada analisis antar kondisi
beberapa komponen penting tersebut diantaranya yaitu: jumlah variabel yang
66
diubah, perubahan kecenderungan dan efeknya,perubahan stabilitas, perubahan level, dan data overlap Juang Sunanto, 2005: 104.
Pada penelitian ini, tujuan akhir dalam menganalisis data pada penelitian dibidang modifikasi perilaku yaitu untuk mengetahui adanya suatu pengaruh
intervensi terhadap perilaku sasaran. Perilaku yang akan diubah dalam penelitian ini ialah frekuensi kesalahan dalam menjelaskan suatu peristiwa.
Maka dari itu, untuk mengetahui perubahan perilaku tersebut, penelitian ini menggunakan statistik deskriptif yang penyajian datanya melalui tabel, grafik,
dan histogram.
67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita yang didirikan pada tanggal tahun 1999. Pada awal berdirinya, sekolah ini
adalah sebuah lembaga bimbingan pada tahun 1999. Diakhir tahun 1999 Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta pertama kali menempati
bangunan di Juru Genthong, Gedong Kuning, Yogyakarta. Tahun 2008 pindah ke Jl. Garuda no. 143 Wonocatur, Banguntapan, Bantul, dengan
menempati gedung SD yang sudah regrouping. Pada pertengahan tahun 2014 pindah ke Kanoman, Tegal Pasar, Banguntapan, Bantul yang
memiliki tempat yang lebih luas sehingga diharapkan lebih kondusif dan lebih nyaman dalam kegiatan belajar-mengajar. Letak sekolah ini juga
mudah untuk dijangkau oleh transportasi, karena terletak di pinggiran kota yang tidak terlalu jauh dari jalan raya. Sekolah menggunakan sistem shift
dengan membagi waktu jam sekolah pagi dan siang. Ruang dan sarana prasarana yang ada di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita, terdiri dari 3
ruang kelas, ruang tamu, ruang terapi, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang makan dan dapur, sarana perpustakaan, media terapi bermain
dan sensori integrasi, media-media pembelajaran, perlengkapan musik dan karawitan, perlengkapan olah raga, dan mushola.