72
sudah memiliki kemampuan untuk mengeluarkan kata-kata, tetapi belum memiliki inisiatif untuk memulai dan melakukan suatu
percakapan sederhana dan sulit dalam menjelaskan suatu situasi. Anak masih sering mengulang pertanyaan yang diberikan
kepadanya. Anak berbicara dengan intonasi yang belum sesuai, misalnya meminta bantuan dengan nada yang tinggi dan masih
berbicara tanpa gesture dengan ekspresi yang datar. c.
Kemampuan Akademik Anak sudah mampu dalam hal menulis, berhitung, menggambar,
mewarnai. Dalam bidang matematika subjek ini tidak begitu mengalami kesulitan. Ia sudah mampu berhitung sampai ke angka
ratusan. Namun, anak masih kesulitan ketika diminta mengerjakan soal pengurangan yang didalamnya mengandung sistem pinjam
dan pada penjumlahan yang didalamnya menggunakan sistem simpan dengan bilangan empat angka. Selain itu, anak sudah
dapat membaca dengan baik, namun pengucapan kalimatnya juga kurang jelas. Anak masih memerlukan arahan ketika menulis,
terkadang tulisannya besar dan terkadang tulisannya kecil. Anak sudah mampu dalam hal menyebutkan ciri-ciri dengan diberikan
satu clue. Misalnya menyebutkan tentang ciri-ciri bunga, gajah, gelas, kupu-kupu, buku, penggaris, bola maupun pensil tetap
memerlukan prompt.
73
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuasi eksperimen dengan teknik tes kemampuan berbicara sebagai alat pengumpul data primer dan observasi
sebagai pengumpul data sekunder. Data yang dimaksud adalah data kemampuan anak dalam menjelaskan suatu situasi atau kondisi. Poin-poin
yang dinilai dalam tes kemampuan bicara tersebut adalah kemampuan mengucapkan lafal dengan jelas, menggunakan pola-pola intonasi yang tepat
serta menggunakan susunan kata-kata yang tepat. Selain itu, dalam kejelasan dan keruntutan dalam penjelasan yang diberikan juga digunakan sebagai
penilaian dalam tes ini. Data yang akan dikumpulkan berasal dari tes
kemampuan berbicara yang dilakukan sebelum, saat dan setelah peserta didik mendapatkan perlakuan berupa media gambar seri. Pada fase intervensi siswa
diberikan perlakuan menggunakan media gambar sebanyak 6 kali tatap muka.
Berikut merupakan data hasil pelaksanaan penelitian : 1.
Deskripsi Baseline-1 kemampuan awal sebelum dilakukan intervensi
Untuk mengungkap data awal terhadap subjek mengenai kemampuan berbicara maka dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan
pre test terhadap subjek. Tes kemampuan bicara tersebut berupa penjelasan terhadap berbagai situasi atau kondisi dengan petunjuk awal
sebuah tema. Data baseline-1 diperoleh melaui tes kemampuan bicara atau
pretest serta observasi terhadap kemampuan berbicara subjek tanpa diberikan treatmen menggunakan media gambar seri. Pengumpulan data
74
ini dilaksanakan selama tiga sesi dengan waktu tiap sesi yaitu 20 menit. Pengambilan data pada fase baseline-1 dilakukan dengan cara
mengkondisikan subjek untuk siap belajar bersama peneliti. Peneliti memberikan motivasi kepada subjek terlebih dahulu agar subjek mau
mengikuti instruksi. Adapun data kemampuan berbicara dalam praktek menjelesakan
suatu situasi subjek ORP pada baseline-1 adalah sebagai berikut: a.
Pertemuan ke-1 A Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Senin,16 Februari 2015.
Subjek ditempatkan diruang perpustakaan yang sudah disusun senyaman mungkin agar anak dapat belajar dengan kondusif. Setelah
peneliti mengucapkan salam dan mengajak berdoa, peneliti menjelaskan hal yang harus dilakukan oleh siswa. Yaitu menceritakan
beberapa tema yang dipilihkan peneliti maupun yang dipilih sendiri oleh subjek. Berdasarkan hasil tes lisan kemampuan berbicara, subjek
melakukan banyak kesalahan dalam praktek menjelaskan tersebut dikarenakan subjek belum memahami suatu konsep dalam
menceritakan suatu peristiwa. Karena hal tersebut, subjek juga terkadang masih bertanya kepada peneliti mengenai hal-hal apalagi
yang perlu dijelaskan. Adapun kesalahan yang dilakukan subjek yaitu sebanyak 5 pada soal tes nomor 2,5,6,7,8 yaitu sebagai berikut:
75
a. Memberikan penjelasan awal mengenai sebuah kejadian dengan
pengucapan yang tepat. soal no. 2 Subjek hanya mampu menjelaskan mengenai hal yang terjadi
misalnya “Terlambat berangkat ke sekolah”. b.
Menyebutkan pelaku-pelaku yang terlibat dalam suatu kejadian dengan lancar dan benar. soal no. 5
Subjek belum dapat menyebutkan pelaku yang terlibat. c.
Menyebutkan penyebab dari sebuah kejadian dengan lancar dan benar. soal no. 6
Subjek belum dapat menjelaskan penyebab dari sebuah kejadian. d.
Menyebutkan akibat dari sebuah kejadian dengan lancar.soal no.7Subjek belum dapat menjelaskan akibat dari sebuah kejadian.
e. Menjelaskan kronologi atau proses dari terjadinya sebuah kejadian
secara baik, runtut dan jelas. soal no.8 b.
Pertemuan ke-2 A Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Selasa,17 Februari 2015.
Peneliti mengucapkan salam dan mengajak berdoa. Kemudian peneliti menjelaskan hal yang harus dilakukan oleh siswa. Yaitu
menceritakan beberapa tema yang dipilihkan peneliti maupun yang dipilih sendiri oleh subjek. Awalnya subjek terlihat kurang
bersemangat dalam menjelaskan, sehingga peneliti mencoba mengajak subjek untuk menyanyikan sebuah lagu. Setelah bernyayi, anak
kemudian kembali menjelaskan peristiwa banjir. Berdasarkan hasil tes
76
lisan kemampuan berbicara, subjek melakukan banyak kesalahan dalam praktek menjelaskan tersebut. Subjek masih sering bertanya
kepada peneliti mengenai hal-hal apalagi yang perlu dijelaskan. Adapun kesalahan yang dilakukan subjek yaitu sebanyak 5 pada soal
tes nomor 2,5,6,7,8 yaitu sebagai berikut: a.
Memberikan penjelasan awal mengenai sebuah kejadian dengan pengucapan yang tepat.
Subjek hanya mampu menjelaskan mengenai hal yang terjadi misalnya “Banjir di desa Muruh”.
b. Menyebutkan pelaku-pelaku yang terlibat dalam suatu kejadian
dengan lancar dan benar. Subjek belum dapat menyebutkan pelaku yang terlibat secara real,
hanya menyebutkan kata “dia” atau “orang itu”. c.
Menyebutkan penyebab dari sebuah kejadian dengan lancar dan benar.
Subjek belum dapat menjelaskan penyebab dari sebuah kejadian. d.
Menyebutkan akibat dari sebuah kejadian dengan lancar dan benar.
Subjek belum dapat menjelaskan akibat dari sebuah kejadian. e.
Menjelaskan kronologi atau proses dari terjadinya sebuah kejadian secara baik, runtut dan jelas.