Jenis Penelitian METODOLOGI PENELITIAN
53
dapat menjelaskan suatu situasi. Siswa masih sering mengulang pertanyaan yang diberikan kepadanya. Siswa berbicara dengan intonasi
yang belum sesuai, misalnya meminta bantuan dengan nada yang tinggi dan masih berbicara tanpa gesture dengan ekspresi yang datar. Setiap akhir
sesi pada fase baseline 1, intervensi, dan baseline 2 dilakukan pengukuran untuk mengetahui persentase
Fase baseline 1 dilaksanakan sebanyak 3 sesi. Setelah data pada fase baseline 1 stabil, maka penelitian dilanjutkan pada fase intervensi
menggunakan gambar seri. Fase intervensi dilaksanakan sebanyak 6 sesi. Setelah data pada fase intervensi stabil, maka penelitian dilanjutkan
dengan fase baseline 2. Fase baseline 2 dilaksanakan sebanyak 3 sesi. Setelah data pada fase baseline 2 stabil, maka penelitian diakhiri dan
dilakukan analisis data. Hubungan sebab-akibat antara penggunaan media gambar seri
dengan gangguan intonasi dan ketidakmampuan menjelaskan suatu situasi yang dialami oleh anak dapat lebih kuat dengan penggunaan desain A-B-
A. Adanya pengulangan fase baseline setelah fase intervensi dapat memberikan penegasan mengenai pengaruh penggunaan media gambar
seri dalam meningkatkan kesesuaian intonasi dan penjelasan tentang situasi pada anak autis di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta.
Hasil dari fase baseline 2 dapat menunjukkan ada tidaknya konsistensi dari pengaruh penggunaan gambar seri dalam meningkatkan kesesuaian
intonasi dan penjelasan tentang situasi.
54