30
kemampuan berbicara bahasa Indonesia. Tentunya anak harus menggunakan bahasa Indonesia dalam menjelaskannya. Meskipun ada
anggapan bahwa anak autis dapat belajar bahasa yang berbeda sekaligus, namun jika dalam penggunaannya bersamaan dan bahasa
yang digunakan berbeda, maka hal ini dapat mempengaruhi perkembangan bahasa dan bicara anak.
g. Neurologi
Neuro adalah syaraf, sedangakan neurologis dalam berbicara adalah bentuk layanan yang dapat diberikan kepada anak untuk membantu
mereka yang mengalami gangguan bicara. Oleh karena itu gangguan berbicara penyebabnya dapat dilihat dari keadaan neurologisnya.
Beberapa faktor neurologis yang mempengaruhi perkembangan bahasa dan bicara anak meliputi:
1. Bagaimana struktur susunan syarafnya.
2. Bagaimana fungsi susunan syarafnya.
3. Bagaimana peranan susunan syarafnya.
4. Bagaimana syaraf yang behubungan dengan organ bicaranya.
Dalam penelitian ini, peneliti belum dapat menguraikan mengenai susunan syarafnya karena membutuhkan pemeriksaan medis.
3. Kriteria Penilaian Kemampuan Berbicara pada Anak Autis
Menurut Brooks dalam Henry Guntur Tarigan, 2008: 28 dalam mengevaluasi
kemampuan berbicara,
pada prinsipnya
harus
memperhatikan lima faktor, yaitu :
31
a. Apakah bunyi-bunyi tersendiri vokal dan konsonan diucapkan
dengan tepat? b.
Apakah pola-pola intonasi, naik turunnya suara, serta tekanan suku kata memuaskan?
c. Apakah ketetapan dan ketepatan ucapan mencerminkan bahwa
pembicara tanpa referensi internal memahami bahasa yang digunakannya?
d. Apakah kata-kata yang diucapkan itu dalam bentuk dan urutan yang
tepat? e.
Sejauh manakah kewajaran atau kelancaran atapun ke-nativespeaker- an yang tercermin bila seseorang berbicara?
Berdasarkan kriteria
penilaian kemampuan
berbicara yang
dikemukakan oleh Brooks tersebut, penelitian akan difokuskan pada item a, b, dan d. Item a juga dapat diartikan sebagai kemampuan mengucapkan
lafal dengan jelas. Item b dapat diartikan kemampuan menggunakan pola- pola intonasi yang tepat. Sedangkan item d dapat diartikan dengan
menggunakan susunan kata-kata yang tepat.
4. Perkembangan Bicara dan Bahasa Anak Autis
Anak-anak autis tidak atau belum dapat berkomunikasi dengan intensif karena kognitif yang masih kurang, namun juga dapat
berkomunikasi akan tetapi mengarah ke bahasa non verbal seperti bahasa tubuh dengan teriak, menangis dsb. Keinginan anak autisme untuk
berkomunikasi dengan orang lain, bilamana anak memiliki sebuah keinginan. Jika memperhatikan kemampuan bicara anak autis, maka
sebagian anak tidak memilikinya. Sementara itu, yang lainnya hanya dapat mengeluarkan suara gema dan tidak jelas dari tenggorokan mereka
Maulana, 14 : 2007. Gangguan komunikasi bisa disebabkan oleh gangguan pada masalah
memproduksi kata-kata karena motorik mulut, gangguan pada