Karakteristik Anak Autis` Kajian tentang Anak Autis
22
menguasai subyek yang mereka sukai pernah pelajari. Namun, mereka lemah dalam hal pengertian dan pemikiran abstrak, juga dalam
pengenalan sosial. Sebagai akibatnya, mereka mengalami kesulitan akademis, khususnya dalam kemampuan membaca dan mengerti apa
yang dibaca, menyelesaikan masalah, kecakapan berorganisasi, pengembangan konsep, membuat kesimpulan dan menilai. Ditambah
pula, mereka sering kesulitan untuk bersikap lebih fleksibel. Pemikiran mereka cenderung lebih kaku. Mereka juga sering kesulitan dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan, atau menerima kegagalan yang dialaminya, serta tidak siap belajar dari kesalahan-kesalahanya Attwood,
1998 : 17. Anak autis memiliki indera yang sama seperti anak pada umumnya.
Namun terkadang dalam gerakan motoriknya anak ada yang cenderung hipoaktif maupun hiperaktif.
Hal ini terjadi, karena adanya gangguan kerusakan pada sistem saraf otaknya, sehingga rangsangan stimulus
yang diberikan lingkungan berjalan salah sehingga respon anak kadang tidak sesuai. Sebagian anak autis sangat peka terhadap stimulus yang ada
misalnya suara. Anak autis sebenarnya bukan mengalami gangguan mental, akan tetapi anak tersebut hidup di dalam dunianya sendiri
sehingga orang di sekitarnya yang belum tau tentang autis akan mengira bahwa anak tersebut mengalami gangguan mental. Anak acuh terhadap
lingkungan di sekelilingnya dan sering melakukan gerakan-gerakan aneh tidak biasa seperti handflapping, stereotip, ,meloncat-loncat sendiri,
23
terkekeh tanpa ada alasan. Namun, perkembangan mental anak biasanya lebih terlambat daripada anak umumnya.
Subjek dalam penelitian ini adalah seorang anak autis kelas VII di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita dengan jenis kelamin laki-laki dan
berusia 16 tahun. Berdasarkan hasil observasi, mengenai pengembangan kemampuan berbicara anak disekolah, ditemukan bahwa kemampuan
berbicara anak masih rendah. Anak sudah memiliki kemampuan untuk mengeluarkan kata-kata, tetapi belum memiliki inisiatif untuk memulai
dan melakukan suatu percakapan sederhana dan sulit dalam menjelaskan suatu situasi. Saat anak diberi perintah sederhana, anak dapat
melakukannya dengan baik. Dalam mengidentifikasi bagian-bagian tubuh ia sudah mahir dan langsung tanggap saat diberi instruksi. Lebih jauh
lagi, anak sudah dapat mendeskripsikan ciri-ciri rambut. Anak sudah memiliki kemampuan untuk mengeluarkan kata-kata, tetapi belum
memiliki inisiatif untuk memulai dan melakukan suatu percakapan sederhana dan sulit dalam menjelaskan suatu situasi. Anak masih sering
mengulang pertanyaan yang diberikan kepadanya. Anak berbicara dengan intonasi yang belum sesuai, misalnya meminta bantuan dengan
nada yang tinggi dan masih berbicara tanpa gesture dengan ekspresi yang datar. Hal ini mempengaruhi nilai mata pelajaran bahasa Indonesia yang
lebih rendah daripada mata pelajaran lain. Nilai Bahasa Indonesia dibawah nilai kriteria ketuntasan minimal KKM sebesar 65. Anak
memiliki ketertarikan dengan media gambar yang telah mampu membaca dan menulis. Selain itu, anak telah memahami dan mampu melaksanakan
24
instruksi dari orang lain. Oleh sebab itu, digunakan media gambar seri yang penggunaannya dapat disesuaikan dan dimengerti oleh anak.
Dalam kemampuan meniru untuk motorik kasar, anak dapat menirukan gerakan-gerakan seperti lompat, tepuk tangan, toss,
melambaikan tangan,
mengangguk, menggeleng
dan lain-lain.
Kemampuan motorik halusnya pun tidak terlalu mengalami kesulitan. Hanya saja, anak masih memerlukan arahan ketika menulis, terkadang
tulisannya besar dan terkadang tulisannya kecil. Dalam pembelajaran mewarnaipun, subjek masih perlu pengembangan. Ini dikarenakan dalam
menggambar anak masih belum dapat mewarnai satu arah. Anak sudah mampu dalam hal menulis, berhitung, menggambar, mewarnai.
Dalam bidang matematika, anak tidak begitu mengalami kesulitan. Ia sudah mampu berhitung sampai ke angka ratusan. Namun, anak masih
kesulitan ketika diminta mengerjakan soal pengurangan yang didalamnya mengandung sistem pinjam dan pada penjumlahan yang didalamnya
menggunakan sistem simpan dengan bilangan empat angka. Selain itu, anak sudah dapat membaca dengan baik, namun pengucapan kalimatnya
juga kurang jelas. Anak masih memerlukan arahan ketika menulis, terkadang tulisannya besar dan terkadang tulisannya kecil. Anak sudah
mampu dalam hal menyebutkan ciri-ciri dengan diberikan satu clue. Misalnya menyebutkan tentang ciri-ciri bunga, gajah, gelas, kupu-kupu,
buku, penggaris, bola maupun pensil tetap memerlukan prompt.
25