Hasil Penelitian yang Relevan

49 sehingga anak lebih mudah dalam memahami materi yang disajikan. Berdasarkan teori belajar yang disampaikan oleh Skinner, anak belajar sesuai dengan tahapannya. Hal ini sangat cocok diterapkan pada penggunaan media gambar seri yang dalam penggunaannya dibagi menjadi beberapa unit kecil gambar lepas agar anak dapar memahami dengan baik materi yang disampaikan oleh guru. Anak autis dapat menggunakan media gambar seri dengan menyusun gambar-gambar lepas yang menceritakan suatu kesatuan cerita. Gambar tersebut berisi tentang suatu situasi yang akan digambarkan oleh anak. Masing-masing gambar dalam media gambar seri mengandung makna adanya alur dalam suatu cerita secara bergambar yang harus disusun dengan baik. Jadi, penyusunan gambar harus sesuai dengan alur cerita yang seharusnya sehingga mengandung makna tertentu, dan gambar-gambar tersebut dapat dibuat dalam bentuk cerita. Harapannya, anak memiliki inisiatif dalam melakukan suatu pembicaraan serta anak memahami cara untuk menjelaskan suatu situasi dengan benar dan mandiri.

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan oleh penulis diatas, maka dapat diajukan hipotesis penelitian yaitu : “Ada pengaruh Media Gambar Seri terhadap kemampuan berbicara Bahasa Indonesia pada anak autis kelas VII di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita”. 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono 2010 : 72 metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang lain terkendalikan. Peneliti menggunakan eksperimen kuasi karena peneliti akan meneliti efektifitas media gambar seri guna meningkatkan kemampuan berbicara pada anak autis kelas VII di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita. Pendekatan eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Single Subject Research SSR. SSR yang berarti penelitian dengan subjek tunggal, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari analisis tingkah laku individu.Hal tersebut sesuai dengan pendapat Nana Syaodih 2005 : 59 eksperimen subjek tunggal, single subject eksperimental merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal. Meskipun demikian, penelitian subjek tunggal dapat menggunakan dua atau lebih subjek penelitian, akan tetapi cara penyajian dan analisis datanya didasarkan atas data individu. Secara umum, analisis data dari penelitian subjek tunggal adalah perbandingan antara data pada fase baseline dimana subjek tidak mendapatkan perlakuan dengan data pada fase intervensi dimana subjek mendapatkan perlakuan menggunakan media gambar seri.