1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
401
Konstruksi Kayu Indonesia PKKI-NI-5 tahun 1961, kayu di Indonesia diklasifikasikan ke dalam klas kuat I yang paling kuat, II, III, IV paling
lemah. Tabel 8.1, menunjukkan kelas berat jenis kayu dan besaran kuat kayu.
Tabel 8.1. Kelas Kuat Kayu
Sumber: PKKI, 1979
Tekan-Tarik Serat Kgcm
2
Tarik l Serat Kgcm
2
Kuat Lentur Kgcm
2
Kelas Kuat
Berat Jenis
Absolut Ijin Absolut Ijin Absolut Ijin
I 0.900 650
130 20
1100 150
II 0.60-0.90
425-650 85 12
725-1100 100
III 0.40-0.60 300-425
60 8 500-725 75
IV 0.30-0.40 215-300
45 5
360-500 50 V 0.300
215 -
- 360
-
8.2.4. Kelas Awet
Berdasarkan pemakaian, kondisinya dan perlakuannya, kayu dibedakan atas kelas awet I yang paling awet – V yang paling tidak awet.
Kondisi kayu dimaksud adalah lingkungantempat kayu digunakan sebagai batang struktur. Sedangkan perlakuan meliputi pelapisantindakan lain agar
kayu terhindarterlindungi dari kadar air dan ancaman serangga. Tabel kelas awet dan kondisinya dapat dikemukakan dalam Tabel 8.2.
Tabel 8.2. Kelas Awet Kayu
Sumber: PKKI, 1979
Kelas Awet Umur Konstruksi Kondisi konstruksi
I II III IV
V
1. Berhubungan dengan tanah lembab
8 5 3 Pendek
Pendek 2. Terbuka namun
terlindung dari matahari dan hujan
20 15 10 Pendek
Pendek 3. Terlindung dari udara
bebas tapi tak di coating
Tak terbatas
Tak terbatas
Cukup lama
Pendek Pendek 4. Terlindung dari udara
bebas dan dipeliharadicoating
Tak terbatas
Tak terbatas
Tak terbatas
20 tahun
20 tahun
5. Diserang hamarayap Tidak
Jarang Agak
Cepat Cepat Cepat
8.3. Sistem Struktur dan Sambungan dalam Konstruksi Kayu
Hampir semua sistem struktur yang menggunakan kayu sebagai material dasar dapat dikelompokkan ke dalam elemen linear yang
membentang dua arah. Susunan hirarki sistem struktur ini adalah khusus.
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
402
Pada Gambar 8.9 diperlihatkan contoh berbagai jenis sistem konstruksi kayu yang umum digunakan.
Gambar 8.9. Sistem konstruksi untuk struktur kayu
Sumber: Schodek, 1999
RANGKA RINGAN.
Sistem struktur joists ringan pada Gambar 8.9a adalah konstruksi kayu yang paling banyak digunakan pada saat ini. Sistem joists lantai
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
403
terutama sangat berguna untuk beban hidup ringan yang terdistribusi merata dan untuk bentang yang tidak besar. Kondisi demikian umumnya dijumpai
pada konstruksi rumah. Joists pada umumnya menggunakan tumpuan sederhana karena untuk membuat tumpuan vang dapat menahan momen
diperlukan konstruksi khusus. Pada umumnya, lantai dianggap tidak monolit dengan joists kecuali apabila digunakan konstruksi khusus yang
menyatukannya.
Gambar 8.9. Sistem konstruksi untuk struktur kayu lanjutan
Sumber: Schodek, 1999