1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
465 Gambar 9.37. Jenis-jenis abutmen:
a open end, b close end – backfilled, dan c close end - cellular Sumber: Chen Duan, 2000
Abutmen dengan akhiran terbuka open end
Abutmen akhiran terbuka meliputi sekat dan dudukan abutmen. Paling sering digunakan dengan harga lebih ekonomis, mudah disesuaikan,
dan bentuk yang menarik. Perbedaan struktural mendasar antara kedua tipe tersebut adalah dudukan abutmen memungkinkan superstruktur bergerak
sendiri dari abutmen sedangkan sekatnya tidak. Jika dinding abutmen rendah, maka perlu penyelesaian yang lebih sedikit pada bagian yang
mendekati jalan daripada kondisi yang lebih tinggi pada abutmen tertutup. Pelebaran pada abutmen terbuka juga lebih murah daripada abutmen
tertutup.
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
466 Abutmen dengan akhiran tertutup close end
Abutmen akhiran tertutup meliputi kantilever, penopang, rangka kaku, bin dan penutup abutmen. Meskipun secara umum tipe ini jarang
dipergunakan, tetapi sering digunakan untuk memperlebar jembatan, tapak yang tidak biasa, atau pada area penempatan yang terbatas. Abutmen
rangka kaku biasa digunakan dengan tipe tunnel penghubung bentang tunggal dan struktur yang melebihi batas untuk melewati jalan tersebut.
Struktur pendukung bersebelahan dengan jalur lalu lintas yang memerlukan biaya awal yang tinggi dan tampak lebih tertutup pada daerah yang
mendekati jalan raya.
9.2.5. Sistem Lantai
Sistem lantai jembatan biasanya terdiri dari geladak yang ditopang oleh gelagar. Geladak akan menerima langsung beban hidup. Rangkaian
balok lantai beam dan stringer seperti yang terlihat pada Gambar 9.38. membentuk kisi-kisi dan meneruskan beban dari geladak ke gelagar utama.
Rangkaian balok digunakan untuk membentuk jembatan seperti pada truss, Rahmen, dan jembatan pelengkung, dimana jarak gelagar utama dan truss
diatur besar. Di bagian atas geladak tipe jembatan gelagar datar, geladak didukung langsung oleh gelagar utama dan jarang terdapat sistem lantai
karena gelagar utama tersusun pararel dan saling menutupi. Sistem lantai jembatan dibedakan untuk jalan raya atau jalan kereta api. Material yang
digunakan dibedakan atas beton, baja, atau kayu.
Gambar 9.38. Sistem lantai:
a jembatan truss, dan b jembatan gelagar kotak Sumber: Chen Duan, 2000
Balok Stringer
Balok stringer
mendukung langsung geladak dan menyalurkan beban ke balok lantai seperti yang terlihat pada gambar sistem lantai Gambar
9.39 Balok ditempatkan ke arah membujur seperti gelagar utama pada jembatan gelagar datar dan memberikan dukungan yang sama.
Balok stringer harus cukup kaku untuk menahan lentur untuk mencegah retakan pada geladak atau permukaan jalan. Desain jembatan
umumnya memberikan batas ketinggian sesuai dengan berat kendaraan.
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
467 Balok Lantai
Balok lantai ditempatkan ke arah melintang dan dihubungkan oleh baut berkekuatan tinggi ke rangka truss atau pelengkung seperti pada
gambar sistem lantai Gambar 9.38. Balok lantai mendukung balok stringer dan menyalurkan beban ke gelagar utama, rangka batang, atau pelengkung.
Di sisi lain, rangka utama utama atau pelengkung menerima pembebanan secara tidak langsung melalui balok lantai. Balok lantai juga membuat kaku
jembatan dan meningkatkan kemampuan menahan puntir.
Lantai jembatan berfungsi sebagai lantai untuk lalu lintas, merupakan balok yang disusun sedemikian rupa sehingga mampu mendukung beban.
Biasanya dipasang dalam arah melintang jembatan, di atas gelagar rasuk Agar balok lantai jembatan lebih baik, dapat diberi lapisan aus
permukaan berupa aspal atau beton Gambar 9.39. Bila diberi aspal maka balok lantai jembatan harus disusun rapat tanpa spasi, sedang bila
menggunakan beton dapat dikombinasikan dengan seng.
Gambar 9.39. Penggunaan lapis aus untuk lantai jembatan
Sumber: Supriyadi Muntohar, 2007
Bila bahan aspal dan beton sulit didapat atau tidak tersedia, dapat menggunakan papan kayu yang disusun di atas balok lantai seperti pada
Gambar 9.40.
Gambar 9.40. Lantai dengan menggunakan kayu
Sumber: Supriyadi Muntohar, 2007
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
468 9.2.6. Geladak
Geladak beton
Slab geladak beton bertulang umumnya digunakan
pada jembatan jalan raya. Geladak paling rawan terhadap
kerusakan akibat arus lalu lintas, yang berlangsung terus
menerus. Jalan raya perkotaan mendapat beban lalu lintas
yang berat dan memerlukan lebih sering perbaikan.
Slab geladak komposit Gambar 9.41 dikembangkan
menjadi lebih kuat, lebih daktail, dan lebih awet tanpa
meningkatkan beratnya atau jangka waktu pelaksanaan
maupun pembiayaannya. Pada slab komposit plat dasar baja
menjadi bagian dari slab sekaligus bekesting beton.
Geladak Orthotropic
Untuk bentang panjang, geladak orthotropic digunakan untuk meminimalkan berat geladak. Geladak orthotropic merupakan plat geladak
Gambar 9.42. Geladak Orthotropic
Sumber: Chen Duan, 2000
baja yang diberi pengaku rusuk membujur dan melintang seperti yang terlihat pada gambar 9.42. Geladak baja juga bekerja sebagai sayap atas
Gambar 9.41. Geladak komposit
Sumber: Chen Duan, 2000