Konstruksi Balok Sistem Struktur dan Sambungan dalam Konstruksi Kayu

1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 423 Pada dudukan dan sambungan antar balok secara tegak lurus, hindarkan pengurangan tampang, sehingga bahaya sobek pada balok kayu tidak terjadi. Gambar 8.30 merupakan contoh sambungan antara balok, balok anak lantai disambungkan pada balok utamainduk dari kayu laminasi. Penyambung pada balok diletakkan di bagian atas untuk menghindari sobek Gambar 8.30: Stuktur balok lantai bertumpu pada balok kayu induk Sumber: Forest Products Laboratory USDA, 1999 Kayu merupakan bahan yang higroskopis, mudah mengembang atau menyusut oleh kadar air. Pada pembuatan sambungan dengan bahan lain, misal plat baja, hindarkan sobek batang struktur akibat sifat kembang dan susut kayu. Hal ini karena angka muai baja dan kayu saling berkebalikan. Salah satu cara menghindari sobek akibat kembang dan susut kayu adalah dengan cara memisahmemecah plat baja seperti yang ditunjukkan Gambar 8.31. Cara lain adalah dengan membiarkan tampang bagian atas tidak terkekang, yakni dengan menggunakan plat sadel seperti Gambar 8.32. Gambar 8.31: Contoh sambungan keliru dan sambungan benar pada balok karena sifat kembang susut kayu Sumber: Forest Products Laboratory USDA , 1999 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 424 Gambar 8.32: Contoh lain sambungan balok terkait dengan sifat kembang dan susut kayu Sumber: Forest Products Laboratory USDA , 1999

8.4.7. Konstruksi rangka batang kayu

Struktur rangka batang kayu umum digunakan pada bangunan rumah tinggal, perkantoran, bangunan pertokoan, hingga jembatan. Rangka batang merupakan struktur rangka yang disusun batang membentuk bangun segitiga dengan simpul titik sambung, dapat menerima beban struktur. Dengan susunan tersebut diperolehlah struktur yang relatif ringan dan kuat pada bentangan yang lebih panjang. Pemakaian rangka batang untuk struktur kayu memungkinkan terbentuknya ruang terbuka yang luas dan partisipenyekat ruang dapat dirubah tanpa harus mempertimbangkan integritas struktural dari bangunan. Alasan penyelenggaaran rangka batang antara lain: 1 Sangat bervariasi bentuknya, 2 Dapat menampilkan keindahan khusus, 3 dapat melayani bentang relatif panjang, 3 memungkinkan kemudahan penyelenggaraan sistem instalasi layanan bangunan, misal listrik, plumbing, maupun langit- langit, 4 kompatibel terhadap elemen struktur lain, misal beton, pasangan maupun baja. Gambar 8.33: Berbagai bentuk struktur rangka batang kayu Sumber: Allen , 1999 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 425 Gambar 8.34: Contoh penggunaan struktur rangka batang kayu Sumber: Forest Products Laboratory USDA , 1999

8.4.8. Produk penyambung struktur rangka batang

Disamping digunakan penyambung tradisional, sambungan gigi, paku maupun baut, penyambung plat fabrikasi telah banyak pula digunakan, lebih-lebih untuk rangka batang fabrikasi. Produk alat sambung terakhir merupakan alat sambung yang dapat memberikan konsistensi hasil sambungan baik kekuatan dan kemudahan penyelenggaraan secara masal. Penyambung plat ini mengandalkan gigi dan tonjolan pada plat untuk memindahkan gaya dari dan ke batang kayu yang disambung. Gambar 8.35 merupakan contoh penggunaan plat sambung pada struktur rangka batang kayu. Gambar 8.35: Contoh struktur rangka batang kayu dengan plat sambung Sumber: Forest Products Laboratory USDA, 1999 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 426 Rangka batang kayu lemah secara lateral, sehingga sangat mungkin mengalami deformasi secara lateral yang merusak sambungan pada saat mobilisasi dan atau saat ereksi konstruksi. Karenanya tata cara penyimpanan, mobilisasi hingga ereksi sangat memegang peranan penting agar plat sambung tersebut berfungsi baik sebagai elemen penyambung struktur rangka batang kayu. Untuk penyimpanan maupun penempatan, rangka batang kayu seharusnya diletakkan secara rata dengan ganjal atau dengan cara berdiri dan dilengkapi dengan penyokong Gambar 8.36. Gambar 8.36: Cara penyimpanan struktur rangka fabrikasi Sumber: Allen , 1999 Di negara maju, rangka batang kayu yang dibuat di pabrik telah dilengkapi dengan fasilitas penggantung dilengkapi dengan petunjuk untuk mengangkat baik saat mobilisasi maupun saat ereksi konstruksi. Terdapat beberapa cara, antara lain: sudut tali pengangkat 60 derajat, gunakan batang pembentang, pengaku rangka untuk panjang rangka lebih dari 18 meter. Cara pengangkatan struktur rangka ditunjukkan pada Gambar 8.37 berikut: Gambar 8.37: Syarat dan cara mengangkat struktur rangka Sumber: Allen , 1999

8.4.9. Konstruksi Struktur jembatan kayu

Sebelum abad 20, kayu menjadi bahan bangunan utama bahkan sebagai bahan struktur jalan kereta dan jembatan. Jembatan terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah terdiri dari abutment, tiang