1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
385 Gambar 7.26. Struktur plat dua arah dengan balok
Sumber: Chen M. Lui, 2005
F. Plat rata
Sistem lantai tanpa menggunakan balok-balok disebut sebagai plat rata flat, seperti pada gambar 7.27. Sistem ini ekonomis dan fungsional
karena dengan dihilangkannya balok maka tinggi bersih antar lantai dapat lebih maksimal. Tebal minimal plat rata ini seperti pada tabel 7.16.
Gambar 7.27. Struktur plat rata flat
Sumber: Chen M. Lui, 2005
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
386 Tabel 7.16. Tebal minimum plat tanpa balok
Sumber: Sagel dkk, 1994
Tanpa penebalan
b
Dengan penebalan
b
Panel luar Panel luar
Tegangan leleh
f
y a
MPa Tanpa balok
pinggir Dengan balok
pinggir
c
Panel dalam Tanpa balok
pinggir Dengan balok
pinggir
c
Panel dalam 300
Ɛ
n
33 Ɛ
n
36 Ɛ
n
36 Ɛ
n
36 Ɛ
n
40 Ɛ
n
40 400
Ɛ
n
30 Ɛ
n
33 Ɛ
n
33 Ɛ
n
33 Ɛ
n
36 Ɛ
n
36 500
Ɛ
n
28 Ɛ
n
31 Ɛ
n
31 Ɛ
n
33 Ɛ
n
34 Ɛ
n
34 Catatan:
a. Untuk tulangan dengan tegangan leleh di antara 300 MPa dan 400 MPa atau di antara 400 MPa dan 500 MPa, gunakan interpolasi linear.
b. Penebalan panel didefinisikan dalam 15.371 dan 15.372. c. Pelat dengan balok di antara kolom kolomnya di sepanjang tepi luar. Nilai
Į untuk balok tepi tidak boleh kurang dari 0,8.
G. Plat dengan panel drop
Kemampuan plat rata dapat meningkat dengan penambahan drop panel. Drop panel adalah penambahan ketebalan plat pada daerah momen
negatif, dan akan meningkatkan perpindahan gaya pada hubungan antar plat dan kolom pendukungnya. Tebal minimum plat ini seperti pada tabel
7.16 dan tidak boleh kurang dari 4”. Selain itu, kombinasi plat dengan panel drop dan kepala kolom akan semakin meningkatkan kekuatan strukturnya.
gambar 7.28
Gambar 7.28. Struktur plat-rata dengan panel drop
Sumber: Chen M. Lui, 2005
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
387 H. Plat
wafel
Untuk beban lantai yang sangat berat atau untuk bentang yang panjang maka sistem plat wafel dimungkinkan untuk digunakan. Plat wafel
dapat digambarkan sebagai plat datar yang sangat tebal, tetapi dengan grid kotak-kotak untuk mengurangi berat dan mendapatkan efisiensi. gambar
7.29
Desain penulangan lentur berdasarkan pada lajur-lajur penampang T sebagai pengganti lajur palat persegi. Pada sekeliling pendukung kolom,
lubang-lubang grid dapat diisi untuk menahan kepala kolom.
Gambar 7.29. Struktur plat wafel
Sumber: Chen M. Lui, 2005
7.4.5. Struktur Kolom Beton Bertulang
Tipikal kolom beton bertulang seperti pada Gambar 7.30. Tulangan pada kolom akan terdistribusi bersama dengan bagian tepi keliling
penampang kolom dan menerus sepanjang tinggi kolom tersebut. Tulangan transversal kolom begel dapat berbentuk, empat persegi, ties atau spiral.
Dinding yang tinggi dan elemen ’core’ pada bangunan akan mempunyai perilaku yang sama dengan kolom, sehingga prosedur desain dapat
mengikuti aplikasi dari kolom.
Kolom harus direncanakan untuk memikul beban aksial terfaktor yang bekerja pada semua lantai atau atap dan momen maksimum yang
berasal dari beban terfaktor pada satu bentang terdekat dari lantai atau atap yang ditinjau. Kombinasi pembebanan yangmenghasilkan rasio maksimum
dari momen terhadap beban aksial juga harus diperhitungkan.