Perencanaan plat terlentur satu arah

1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 378 Berdasarkan SNI 03-2847-2002, ketentuan lebar efektif tidak boleh melebihi ¼ bentang balok, dan lebar sayap pada setiap sisi balok sebesar 8 kali tebal plat atau diperhitungkan sebesar setengah jarak bersih dari badan balok yang bersebelahan, seperti pada gambar 7.22 . Gambar 7.22. Lebar efektif balok T Sumber: Sagel dkk, 1994 Konstruksi balok-T − Pada konstruksi balok-T, bagian sayap dan badan balok harus dibuat menyatu monolit atau harus dilekatkan secara efektif sehingga menjadi satu kesatuan. − Lebar plat efektif sebagai bagian dari sayap balok-T tidak boleh melebihi seperempat bentang balok, dan lebar efektif sayap dari masing-masing sisi badan balok tidak boleh melebihi: o delapan kali tebal plat, dan o setengah jarak bersih antara balok-balok yang bersebelahan. − Untuk balok yang mempunyai plat hanya pada satu sisi, lebar efektif sayap dari sisi badan tidak boleh lebih dari: o seperduabelas dari bentang balok, o enam kali tebal plat, dan o setengah jarak bersih antara balok-balok yang bersebelahan. − Balok-T tunggal, dimana bentuk T-nya diperlukan untuk menambah luas daerah tekan, harus mempunyai ketebalan sayap tidak kurang 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 379 dari setengah lebar badan balok, dan lebar efektif sayap tidak lebih dari empat kali lebar badan balok. − Bila tulangan lentur utama plat, yang merupakan bagian dari sayap balok-T terkecuali untuk konstruksi plat rusuk, dipasang sejajar dengan balok, maka harus disediakan penulangan di sisi atas plat yang dipasang tegak lurus terhadap balok berdasarkan ketentuan berikut: o Tulangan transversal tersebut harus direncanakan untuk memikul beban terfaktor selebar efektif plat yang dianggap berperilaku sebagai kantilever. Untuk balok-T tunggal,seluruh lebar dari sayap yang membentang harus diperhitungkan. Untuk balok-T lainnya, hanya bagian plat selebar efektifnya saja yang perlu diperhitungkan. o Tulangan transversal harus dipasang dengan spasi tidak melebihi lima kali tebal plat dan juga tidak melebihi 500 mm. Analisis penampang balok-T Analisis penampang balok-T secara ringkas dapat menggunakan langkah-langkah: 1 Tentukan lebar sayap efektif sesuai ketentuan SNI 03-2847-2002, pasal 10.10 seperti uraian di atas. 2 Gunakan anggapan bahwa tulangan tarik telah meluluh, kemudian hitung gaya tarik total: N T = A s f y 3 Hitung gaya tekan yang tersedia apabila hanya daerah sayap saja yang menyediakan daerah tekan, N T = 0,85 f’ c bh 4 Bila N T N D balok berperilaku sebagai balok-T murni dan selisih gaya tekan akan ditampung di sebagian daerah badan balok di bawah sayap. Sedangkan bila N T N D , berperilaku sebagai balok persegi dengan lebar b, atau disebut balok T persegi. Jika dihitung sebagai balok-T murni, maka selanjutnya: 5 Tentukan letak batas tepi bawah blok tegangan tekan di daerah badan balok di bawah sayap w c D T b f N N a 85 , − = 6 Periksa ρ ρ ρ ρ inin y f 4 , 1 min = ρ dan d b A w s aktual = ρ ρ ρ ρ ρ aktual harus lebih besar dari ρ ρ ρ ρ inin 7 Tentukan letak titik pusat daerah tekan total dengan persamaan: ¦ ¦ = A Ay y kemudian, z = d - y