1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
474
pengendali deformasi karet secara vertikal, tetapi fleksibel untuk gaya geser horisontal seperti unit karet. Fleksibilitas menyerap energi seismic horisontal
dan sangat sesuai untuk menahan aksi gempa bumi. Setelah bencana gempa bumi Kobe di Jepang tahun 1995 penahan karet elastomeric
menjadi semakin populer, tetapi belum ada jaminan apakah dapat efektif menahan gaya vertikal tanpa menyebabkan kerusakan.
Gambar 9.46. Penahan Elastomeric
Sumber: Chen Duan, 2000
Penahan isolasi seismic
Banyak jenis penahan isolasi seismic yang tersedia, seperti isolator elastomeric dan isolator sliding. Apabila diterapkan pada pendukung tengah
jembatan dan abutmen, penahan isolasi melayani baik penahan vertikal untuk beban gravitasi dan isolasi lateral untuk beban seismik. Tujuan dasar
penggunaan isolasi adalah untuk mengganti mode dasar getaran sedemikian rupa sehingga struktur diperlakukan untuk menurunkan
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
475
kekuatan gempa bumi. Bagaimanapun pengurangan kekuatan mungkin diikuti peningkatan pada kebutuhan jarak yang akan diakomodasi dalam
sistem isolasi dan struktur lain yang berdekatan. Pemilihan dari berbagai tipe penahan dibuat menurut ukuran
jembatan dan prediksi kekuatan reaksi menaik atau menurun.
9.4.2. Sambungan Ekspansi
Sambungan ekspansi seperti pada gambar 9.4, dibuat untuk mengijinkan sebuah jembatan melakukan penyesuaian panjangnya akibat
perubahan suhu atau deformasi karena beban luar. Mereka dirancang sesuai perkembangan panjang dan material seperti klasifikasi yang
ditunjukkan pada gambar berikut. Sambungan ekspansi baja paling umum digunakan. Kerusakan sering ditemukan pada batas antara baja dan slab
beton, yang menyebabkan gangguan sentakan pada pengemudi pada saat melintasi sambungan tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut,
sambungan karet dipergunakan pada permukaan jalan untuk menjadikan perpindahan yang halus pada konstruksi jembatan modern. Gelagar
menerus lebih sering menggunakannya dibandingkan gelagar sederhana.
Gambar 9.47. Tipe sambungan ekspansi:
a blind slit type; b slit plate type; c angle joint type; d postfitting butt type; e rubber joint type; f steel covered type; g steel
finger type cantilevered; dan h steel finger type supported Sumber: Chen Duan, 2000
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
476 9.4.3. Pagar Terali dan Trotoar
Pagar terali pengarah disajikan untuk memastikan kendaraan dan pejalan kaki tidak jatuh dari jembatan. Mungkin mereka juga akan berfungsi
sebagai tempat pegangan tangan bagi pejalan kaki, pengarah yang kuat untuk kendaraan, atau pagar untuk keduanya. Pagar dapat dibuat dari
bahan seperti beton, baja, atau aluminium. Pagar pengarah diletakkan secara menyolok agar mudah terlihat. Penting untuk diketahui bahwa pagar
tidak saja menjaga lalu lintas didalam batas tersebut tetapi juga untuk menambah nilai keindahan jembatan tersebut.
Tiang sandaran merupakan kelengkapan jembatan yang berfungsi untuk keselamatan sekaligus membuat struktur lebih kaku. Sedangkan
trotoar bisa dibuat atau pun tidak, tergantung perencanaan. Secara umum lebar trotoar minimum adalah untuk simpangan 2 orang + 100 – 150 cm.
Tiang sandaran umumnya setinggi + 90 – 100 cm dari muka trotoar, dan trotoar dibuat lebih tinggi 20 – 25 cm dari lantai jembatan Gambar 9.48.
Gambar 9.48. Susunan tiang sandaran dan trotoar
Sumber: Supriyadi Muntohar, 2007
9.4.4. Jalan pavement
Jalan pada geladak menyediakan permukaan yang halus untuk mengemudi dan mencegah rembesan air hujan ke batang beton dan dan
geladak baja di bawahnya. Lapisan kedap air harus diletakkan di antara jalan dan geladak. Aspal merupakan bahan yang sering dipergunakan untuk
pelapis jembatan jalan raya, dengan ketebalan sekitar 5 – 10 cm pada jalan raya dan 2 – 3 cm pada bagian pedestrian atau pejalan kaki.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah saluran atau pipa drainase pada jembatan untuk mengalirkan genangan yang ada pada jembatan,
terutama bila lantai diberi lapis aus.
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
477 Pertanyaan:
25. Apakah fungsi dari bangunan jembatan? 26. Bagaimanakan klasifikasi bangunan jembatan?
27. Sebutkan bentuk-bentuk struktur bangunan jembatan? 28. Jelaskan elemen-elemen yang ada dari sebuah struktur jembatan?
29. Bagaimanakah proses mendirikan jembatan dengan panjang ben-
tang yang cukup lebar? 30.
Jelaskan fungsi dari beberapa komponen pendukung sebuah jembatan?
Tugas:
Cari kasus sebuah jembatan dengan bentang yang cukup lebar lebih dari 10 meter. Jelaskan klasifikasi jembatan tersebut, bentuk strukturnya, serta
uraikan elemen-elemen yang terdapat pada jembatan tersebut. Lengkapi dengan gambar-gambar yang memperjelas, baik keseluruhan maupun
masing-masing elemennya.