1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
321
Sumber: Salmon dkk, 1991
Tebal dudukan ditentukan oleh tegangan lentur pada penampang kritis siku tersebut, seperti pada gambar 6.43. Pada gambar 6.43a, dipakai
sambungan baut tanpa penyambungan ke balok. Penampang kritis diambil pada penampang netto yang melalui barisan baut teratas. Jika balok
dihubungkan ke siku seperti gambar 6.43b, rotasi ujung balok menimbulkan gaya yang cenderung mencegah pemisahan balok dari kolom.
Pada sambungan yang dilas, las penuh pada sepanjang ujung dudukan akan melekatkan siku pada kolom, sehingga penampang kritisnya seperti
ditunjukan pada gambar 6.43c, tanpa memandang apakah balok dihubungkan dengan dudukannya.
6.4.10. Sambungan dudukan dengan perkuatan
Bila reaksi pada dudukan terlalu berat, siku dudukan pada konstruksi baut dapat diperkuat, atau dudukan dengan perkuatan yang berbentuk T
pada konstruksi las. Dudukan dengan perkuatan ini juga tidak ditujukan untuk sambungan penahan momen, tetapi hanya untuk menahan beban
vertikal. Sambungan dudukan dengan perkuatan dapat dilihat pada Gambar 6.44.
Gambar 6.44. Sambungan dudukan dengan perkuatan
Sumber: Salmon dkk, 1991
6.4.11. Sambungan dengan plat konsol segitiga
Merupakan sambungan dudukan perkuatan yang dipotong menjadi bentuk segitiga. Pada plat kecil dengan perkuatan yang memikul reaksi
balok, bahaya yang timbul karena tekuk akan sangat kecil jika dipotong menjadi bentuk segitiga. Secara umum penguat akan menghasilkan
tumpuan yang lebih kaku jika dibandingkan dengan bentuk segi empat.
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
322 Gambar 6.45. Sambungan dengan plat konsol segitiga
Sumber: Salmon dkk, 1991
6.4.12. Sambungan menerus balok ke kolom
Sambungan menerus balok ke kolom bertujuan untuk memindahkan semua momen dan memperkecil atau meniadakan rotasi batang pada
sambungan jenis sambungan portal kaku. Karena sayap suatu balok memikul hampir seluruh momen lentur melalui gaya tarik dan gaya tekan
sayap yang terpisah oleh lengan momen yang kira-kira sama dengan tinggi balok. Karena gaya geser utamanya dipikul oleh badan balok, maka
kontinuitas penuh mengharuskan gaya geser dipindahkan langsung dari badan balok.
Konstruksi sambungan menerus balok ke kolom dapat diletakan ke sayap kolom dengan menggunakan sambungan las Gambar 6.46 atau
dengan sambungan baut Gambar 6.47. Selain itu sambungan kolom juga dapat diletakan ke badan kolom seperti pada Gambar 6.48. Kolom dapat
berhubungan secara kaku dengan balok-balok pada kedua sayapnya, seperti pada gambar 6.46 a,b dan c, atau yang hanya disambungkan
pada satu sayap seperti pada gambar 6.46 d.
6.4.13. Sambungan menerus balok ke balok
Bila sambungan balok bertemu secara tegak lurus dengan balok atau gelagar lain, balok dapat disambungkan ke badan gelagar dengan
sambungan balok sederhana atau dengan gabungan dudukan dan sambungan balok sederhana. Untuk balok menerus dengan kontinuitas
yang akan dipertahankan, sambungan harus memiliki derajat kekakuan yang lebih tinggi. Tujuan sambungan balok ke balok adalah untuk
menyalurkan gaya tarik pada salah satu sayap balok ke balok lain yang bertemu pada sisi badan balok atau gelagar yang lain. Sambungan ini
dibedakan atas: sambungan dengan sayap-sayap tarik yang bertemu tidak