1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
468 9.2.6. Geladak
Geladak beton
Slab geladak beton bertulang umumnya digunakan
pada jembatan jalan raya. Geladak paling rawan terhadap
kerusakan akibat arus lalu lintas, yang berlangsung terus
menerus. Jalan raya perkotaan mendapat beban lalu lintas
yang berat dan memerlukan lebih sering perbaikan.
Slab geladak komposit Gambar 9.41 dikembangkan
menjadi lebih kuat, lebih daktail, dan lebih awet tanpa
meningkatkan beratnya atau jangka waktu pelaksanaan
maupun pembiayaannya. Pada slab komposit plat dasar baja
menjadi bagian dari slab sekaligus bekesting beton.
Geladak Orthotropic
Untuk bentang panjang, geladak orthotropic digunakan untuk meminimalkan berat geladak. Geladak orthotropic merupakan plat geladak
Gambar 9.42. Geladak Orthotropic
Sumber: Chen Duan, 2000
baja yang diberi pengaku rusuk membujur dan melintang seperti yang terlihat pada gambar 9.42. Geladak baja juga bekerja sebagai sayap atas
Gambar 9.41. Geladak komposit
Sumber: Chen Duan, 2000
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
469
untuk menopang gelagar. Jalan pavement pada geladak baja harus diselesaikan dengan hati-hati untuk mencegah penetrasi air melalui jalan
yang dapat menyebabkan geladak baja berkarat.
9.2.7. Gelagar
Gelagar jembatan akan mendukung semua beban yang bekerja pada jembatan. Bahan gelagar berupa bahan kayu dan atau profil baja berupa
kanal, profil H atau I. Penggunaan bahan baja akan memberikan kekuatan struktur yang lebih baik dibandingkan bahan kayu. Akan tetapi, bila kondisi
tidak memungkinkan dapat digunakan bahan kayu, yang berupa balok tunggal atau balok susun tergantung perencanaannya.
Untuk kontrol, lendutan ijin jembatan tidak boleh dilampaui. Untuk mengurangi atau memperkecil lendutan dapat dilakukan dengan
menambahkan balok melintang sebagai perkuatan sekaligus untuk meratakan beban. Pada bentang jembatan lebih dari 8 m, perlu
ditambahkan pertambatan angin untuk menahan gaya akibat tekanan angin guna memperkaku konstruksinya. Letak pertambatan angin biasanya di
bagian bawah gelagar dan dibuat bersilangan.
9.2.8. Konstruksi penghubung balok lantai - gelagar
Bila rasuk menggunakan profil baja tipe I atau kanal, maka untuk menghubungkan rasuk dan balok lantai diusahakan agar tidak melubangi
sayap rasuk, karena akan mengurangi kekuatan struktur jembatan lihat Gambar 9.43. Berbeda dengan bila rasuk menggunakan bahan kayu balok
kayu, alat sambung yang digunakan bisa berupa kokot-baut, baut, atau kokot-paku.
Gambar 9.43. Hubungan rasuk baja tipe I dan balok lantai
Sumber: Supriyadi Muntohar, 2007
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
470 9.3. Pendirian
Jembatan
Pada waktu perencanaan harus diperhatikan bahwa pemasangan harus dapat dikerjakan semudah-mudahnya. Setiap jembatan yang akan
dibuat mempunyai rencana pemasangan tersendiri Gambar 9.44 tergantung keadaan setempatnya seperti ketersediaan jalan untuk
memasukkan bagian-bagian jembatan tersebut, ruang kerja pada tempat dibangunnya, tempat perletakan bahan-bahannya, serta apakah
pelaksanaan pembangunan tersebut akan mengganggu lalu lintas dan sebagainya.
Biaya pemasangan atau pelaksanaan merupakan bagian penting dari biaya pembangunan secara keseluruhan. Kondisi ini terkadang membuat
konstruksi yang lebih mahal menjadi pilihan dengan pertimbangan konstruksi menjadi lebih ringan sehingga lebih mudah pemasangannya.
Gambar 9.44. Metode pendirian
; a truck crane dan bent erection, b launching erection c cable
erection; dan d cantilever erection Sumber: Chen Duan, 2000
1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan
471
Perancang harus mempertimbangkan pembebanan yang terjadi selama pembangunan, yang biasanya berbeda dengan persiapan.
Komponen jembatan baja cenderung mengalami tekuk selama pembangunan. Rencana pendirian harus dibuat sebelum desain utama dan
harus diperiksa kekuatan dan stabilitas setiap beban yang mungkin timbul pada saat pendirian. Truk crane dan bent erectionstaging erection, awal
pendirian, kabel pendirian, pendirian kantilever, dan pendirian blok besar atau pendirian crane apung memerlukan beberapa teknik tertentu.
9.3.1. Pendirian Jembatan Baja Dikeling atau Dibaut
Pendirian struktur jembatan baja dikeling atau dibaut ini bisa dilaksanakan melalui dua cara, yaitu:
a. Jembatan yang dirangkai di tempat pembangunannya, dengan bantuan penyangga serta beberapa titik tumpu sementara. Setiap
bagian diberi nomer sehingga tidak ada kesalahan pada waktu perangkaian. Jika jembatan telah selesai dirangkaidistel dengan
benar, maka dimulailah proses mengeling
b. Jembatan diangkut ke tempat pembangunannya setelah selesai dirangkai di tempat pembuatannya bengkel. Di lokasi pemba-
ngunan rangkaian tersebut ditempatkan pada tumpuan-tumpuan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
9.3.2. Pendirian Jembatan Baja yang Dilas
Untuk konstruksi jembatan yang kecil, jembatan dirangkai dan dilas di bengkel untu kemudian tinggal di pasang di lokasi pembangunannya.
Sedangkan untuk konstruksi yang lebih besar, sebagian disusun di dalam bengkel, kemudian di bawa ke lokasi pembangunan untuk dirangkai dan
dilas di lokasi tersebut.
9.3.3. Pengecatan
Baja harus dicat untuk melindungi dari karat. Ada berbagai variasi cat dan usia struktur baja dipengaruhi oleh mutunya. Untuk daerah yang
berdekatan dengan laut, udara yang mengandung garam berbahaya untuk baja ekspose. Harga pengecatan tinggi tetapi sangat penting untuk
mempertahankan kondisi baja. Warna cat juga penting sesuai keinginan masyarakat serta kualitas estetika.
9.4. Pendukung Struktur Jembatan
Selain komponen utama seperti gelagar atau struktur lantai, bagian- bagian lain seperti penahan bearingsshoes, sambungan ekspansi, pagar
terali pengarah, saluran drainase, dan dinding kedap suara juga memperindah struktur jembatan. Tiap bagian berperan sedikit tetapi
memberikan fungsi penting. Saluran pembuangan menyalurkan air hujan dan menghilangkan debu. Pagar pengarah dan lampu menambah kualitas