Sambungan dengan cincin belah Split Ring dan plat geser

1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 416 struktur batang pada rangka batang, rangka usuk rafter atau sambungan batang struktur berupa papan kayu. Plat sambung umumnya berupa plat baja ringan yang digalvanis untuk menahan karat, dengan lebarluasan tertentu sehingga dapat menahan beban pada kayu tersambung. Tabel 8.7. Kekuatan per alat untuk alat sambung Cincin dan plat Geser Sumber: Forest Products Laboratory USDA, 1999 Gaya Min. Per alat sambung Samb. Plat Tunggal Samb. Plat Ganda Lebar minimum Kayu serat ⊥ Serat Tipe Alat Sambung MmInch MmInch MmInch NLb NLb Prinsip alat sambungan ini memindahkan beban melalui gerigi, tonjolan plug dan paku yang ada pada plat. Jenis produk ini ditunjukkan pada Gambar 8.21. Untuk pemasangan plat, menanam gerigi dalam kayu tersambung, memerlukan alat penekan hidrolis atau penekan lain yang menghasilkan gaya besar. Gambar 8.21. Produk alat penyambung sambung plat logam Sumber: Forest Products Laboratory USDA , 1999 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 417 8.4. Aplikasi Struktur dengan Konstruksi Kayu 8.4.1. Perhitungan Kekuatan Kayu Karena arah serat sangat mempengaruhi kekuatan kayu, keadaan serat yang miring terhadap arah memanjang pada suatu batang struktur akan mengalami reduksi kekuatan. Besaran kuat tekan atau tarik kayu pada serat miring ı α dapat dihitung berdasarkan rumus berikut. ı α α α α = ı ı ⊥ ⊥ ⊥ ⊥ ı sin α α α α + ı ⊥ ⊥ ⊥ ⊥ Cos α α α α 8.8 Dimana : ı = Tegangan tariktekan sejajar serat ı ⊥ = Tegangan tekan tarik tegak lurus serat α = Sudut kemiringan serat terhadap arah memanjang serat

8.4.2. Analisis Struktur Kolom

Kolom merupakan batang struktur yang menerima beban tekan, termasuk batang tekan pada struktur kuda-kuda kayu. Batang kolom dapat berupa batang tunggal atau batang gabungan. Berdasarkan panjang, kolom dibagi menjadi tiga, kolom pendek, kolom sedang dan kolom panjang. Pada kolom pendek, kekuatan kuat tekan kayu. Sedangkan pada kolom sedang akan mendekati kolom panjang yang akan mengalami tekuk sebelum tegangan tekan dilampaui. Karenanya kolom harus diperhitungkan adanya tekuk. Semakin langsing, kolom panjang dengan tampang melintang kecil, semakin mudah kolom tersebut tertekuk. Angka kelangsingan λ kolom dinyatakan sebagai berikut. λ λ λ λ = L k i min 8.9 i min = Imin F 12 I min = Momen inersia tampang kolom minimal F = luas tampang melintang kolom Dari angka kelangsingan tersebut kemudian dicari faktor tekuk ω berdasarkan tabel 8.8: Tegangan yang terjadi dihitung sebagai berikut. ı = S ω F Bruto ı ijin tekuk 8.10 Dimana : ı = Tegangan yang terjadi S = gaya batang ω = Faktor tekuk F Bruto = luas tampang kolom