Sambungan dudukan dengan perkuatan Sambungan dengan plat konsol segitiga Sambungan menerus balok ke kolom Sambungan menerus balok ke balok

1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 323 disambung secara kaku gambar 6.49 dan sambungan dengan sayap- sayap yang bertemu dan disambungkan secara kaku gambar 6.50 Gambar 6.46. Sambungan menerus balok yang dilas ke sayap kolom Sumber: Salmon dkk, 1991

6.4.14. Sambungan sudut portal kaku

Pada perencanaan portal kaku menurut perencanaan plastis, pemindahan tegangan yang aman di pertemuan balok dan kolom sangat penting. Bila batang-batang bertemu hingga badannya terletak pada bidang portal, pertemuannya disebut sambungan sudut knee joint. Sambungan yang sering digunakan adalah: Š Sudut lurus dengan atau tanpa pengaku diagonal atau lainnya Gambar 6.51 a dan b Š Sudut lurus dengan konsol Gambar 6.51 c Š Sudut dengan pelebaran lurus straight haunched Gambar 6.51 d Š Sudut dengan pelebaran lengkung curved haunched Gambar 6.51 e 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 324 Gambar 6.47. Sambungan menerus balok dengan baut ke sayap kolom Sumber: Salmon dkk, 1991

6.4.15. Sambungan pada alas kolom

Sambungan pada alas kolom harus memperhatikan: 1 gaya tekan pada sayap kolom harus disebar oleh plat alas ke media penyangganya sedemikian sehingga tegangan tumpunya masih dalam batas-batas yang diijinkan, 2 penjangkaran pada alas kolom ke pondasi beton. Pada alas kolom yang memikul beban aksial, dimensi dan pembebanan plat alas seperti dutunjukan pada gambar 6.52. Distribusi tegangan di bawah plat alas dianggap merata dan daerah di luar penampang kritis dianggap bekerja seperti balok kantilever. Alas kolom pada umumnya harus menahan momen disamping gaya aksial. Ketika momen bekerja, pratekan pada bagian tarik akibat lentur akan berkurang seringkali menjadi 0, sehingga daya tahan terhadap tarik hanya diberikan oleh baut angkur. Pada bagian tekan bidang kontak tetap mengalami tekanan. Penjangkaran mampu menjalani deformasi rotasi yang tergantung pada panjang baut angkur untuk berubah bentuk secara elastis. Sejumlah metode dan detail konstruksi yang rumit dikembangkan pada perencanaan alas kolompenahan momen, yang bervariasi tergantung pada besarnya eksentrisitas beban dan detail penjangkaran yang khusus. Beberapa detail sambungan alas kolom untuk menahan momen diperlihatkan pada Gambar 6.53. 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 325 Gambar 6.48. Sambungan menerus balok yang dilas ke badan kolom Sumber: Salmon dkk, 1991 Gambar 6.49. Sambungan menerus balok ke balok dengan sayap yang tidak disambung secara kaku Sumber: Salmon dkk, 1991