2. Prioritas dan Pemilihan Strategi SITI, yang termasuk di dalamnya resiko strategi SITI yang dibuat.
Rincian prosedur yang digunakan adalah: a. Memprioritaskan solusi strategis SITI
b. Mengelompokkan solusi strategis SITI c. Memilih solusi strategis SITI
d. Mendaftar pilihan solusi strategis SITI Penentuan prioritas pemilihan strategi SI menggunakan metode
Information Economic IE. IE adalah metode perhitungan untuk mendapatkan nilai ekonomis dari suatu proyek pengadaan Sistem
Informasi SI. Metode ini merupakan pengembangan metode Cost- Benefit-Analysis CBA tradisional. Selanjutnya nilai ekonomis tersebut
dan hasil penilaian menggunakan CBA yang diperoleh dengan cara mengkuantifikasi biaya cost dan manfaat benefit dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan mendapatkan alternated penentuan jenis peralatan SITI yang akan dipergunakan Parker, 1985. Biaya yang dievaluasi
mencakup biaya . pengadaan perangkat keras, pembelian perangkat lunak, seluruh biaya perawatan, dan biaya tenaga kerja. Biaya itu harus
ditentukan karena masing-masing investasi memiliki karateristik yang berbeda terhadap nilai dan resiko.
Latar belakang yang mendasari dibutuhkannya dibutuhkan information economic adalah dalam mengevaluasi manfaat yang
ditimbulkan oleh adanya Sistem Informasi ternyata berbeda-beda sehingga
nilai yang diperoleh juga berbeda-beda. Pada umumnya, sumber daya perusahaan yang dapat digunakan untuk membangun Sistem Informasi
sangat terbatas. Perusahaan perlu melakukan keputusan untk mengalokasi sumberdayanya dengan cara yang palig efektif dengan pertimbangan hasil
yang diperoleh atas alokasi biaya yang dikeluarkan. Metode anlisis cost- benefit tradisional kurang memuaskan untuk menunjukkan semua nilai
yang dapat dieroleh dari penggunaan SITI.
a. Model Dan Variabel
Skor proyek SITI diperoleh dari hasil penjumlahan bobot Return On Investment ROI sederhana yang diperoleh dari hasil perhitungan
Cost-benefit ditambah dengan hasil pembobotan kuesioner Business Domain dan hasil pembobotan Technology Domain.
Weighted Simple ROI
Quantification Weighted
Business Domain Assasement
Weighted Teknologi Domain
Assasement Project Skor
= +
+
Gambar 2.4
Model dan Faktor Skor Proyek
b. Bussines Domain
Dalam business domain ada lima faktor yang menetukan skor proyek. Kelima faktor unik yag dibobot adalah sebagai beikut: Pertama,
faktor strategic match, difokuskan pada derajatdukungan atau keselarasan hubungan langsung maupun tidak langsung antara yang dibagun dengan
tujuan strategic perusahaan. Kedua, faktor competitive advantage, memperhatikan pada evaluasi pelaksanaan kebijakan umum perusahaan
yang telah dijalankan dalam kaitannya mempertinggi tingkat kompetisi perusahaan. Strategi yang dipakai adalah cost leadership, diferensiasi atau
focus. Mekanisme penilaiannya mencakup penghindaran biaya, dan identifikasi sumber penghematan biaya.
Ketiga, faktor Manajemen Informasi yang dibobot adalah tingkat dukungan manajemen informasi terhadap kegiatan utama perusahaan
Management Information Support Of Core ActivitiedMISCA. Keempat, faktor competiive response mengukur tingkat kegagalan dalam
menjalankan sistem yang mengakibatkan kegagalan kompetitif perusahan. Hal itu dapat terjadi karena pesaing telah lebih dahulu menyediakan jasa
layanan, produk, atau pertukaran data. Kelima, faktor project atau organizational risk, memusatkan pada tingkat ketika organisasi mampu
melakkan perubahan yang dibutuhkan oleh proyek SIM. Evaluasinya memperhatikan pengguna atau organisasi business domain dan bukan
organisasi teknis. Komponen kapasitas organisai meliputi dukungan perubahan manajemen, kematangan penggunaan komputer dalam
organisasi, dan penilaian teralitas atas tugas dalam menyelesaikan proyek melalui bisnis proses dan fungsinya.
c. Technology Domain
Ada empat faktor yang mempengaruhi konteks pemilihan alternatif investasi teknlogi yang dapat dilihat. Pertama, faktor strategic IS structure
infrastruktur Sistem Informasi strategis, mengevauasi tingkat keselarasan suatu proyek dengan seluruh strategis Sistem Informasi yang tercermin
dalam IS Blueprint cetak biru rencana Sistem Informasi. Kedua, faktor definitional uncertainty, menganalisis tigkat kompleksitas suatu area,
kemungkinan perubahannya, dan spesifikasi suatu pekerjaan dapat diketahui. Ketiga, faktor technical uncertainty, menilai tingkat
ketergantungan pada resiko kemampuan mangambil alih bidang pengetahuan,
ketergantungan pada
perangkat keras
spesifik, ketergantungan pada kemampuan perangkat lunak, dan kemampuan
pengembangan apikasi perangkat lunak. Keempat, faktor IS Infrastructure risk adalah untuk mengevaluasi tingkat investasi non proyek yang
merupakan resiko dalam mengakomodasi proyek guna menghindari terjadinya penambahan biaya infrastruktur.
3. Pendetilan strategi SITI Rincian prosedur yang digunakan adalah:
a. Menentukan detil solusi strategis SITI b. Menentukan detil tahapan solusi strategis SITI
c. Menentukan detil SDM d. Menentukan strategi migrasi
4. Pembuatan Detil Kerangka Fase IV - Rencana Implementasi
Fase ini menghasilkan dokumen akhir berupa rencana dan jadwal implementasi strategi SITI. Masukan yang diperlukan adalah dokumen detil
strategi SITI. Untuk memproses masukan agar menjadi keluaran tersebut maka diperlukan proses sebagai berikut.