b. Strategi WO, perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi kendala internal. Fokus strategi perusahaan ini
adalah turn-arround yaitu
meminimalkan masalah-masalah
internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
c. Strategi WT, merupakan kondisi yang sangat tidak menguntungkan. Perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan
internal.Perusahaan dapat menerapkan strategi defensif yaitu mempertahankan diri agar keberadaan perusahaan tetap berlangsung.
d. Strategi ST, meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masihmemiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan
adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi produkpasar.
2.6.4 Analisis Porter’s Five Forces Competitive Model
Porter 1999 menawarkan suatu pendekatan yang sistematis dengan skala yang lebih luas untuk melihat kompetisi yang terjadi dalam suatu industri
yang berguna sebagai masukan dalam merumuskan strategi bisnis suatu organisasi atau perusahaan. Gambar 2.6 berikut menunjukkan model lima kekuatan
kompetisi menurut Porter.
Gambar 2.6 Five Forces Competitive Model Porter, 1996
Menurut Porter kelima kekuatan yang menjadi pendorong atau mempunyai pengaruh terhadap kompetisi di suatu perusahaan adalah:
1. Rivalry Among Existing CompetitorsFirms; adalah hubungan alami antar pelaku bisnis dalam industri yang sejenis untuk saling berkompetisi. Untuk
mencapai tingkat pemahaman ini memerlukan suatu analisis ukuran industri, struktur pasar, dan kinerja keuangan, kekuatan organisasi, kekhususan strategi
bersaing, kemampuan inti yang bersifat kritis, implikasi global, tren sekarang dan yang akan datang, dan lain sebagainya yang sangat berpengaruh terhadap
organisasi dalam industri tersebut. 2. Bargaining Power of Buyers; adalah kekuatan atau kemampuan yang dimiliki
oleh pengguna produk ataupun jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. 3. Bargaining Power of Supplier; adalah kekuatan yang dimiliki oleh
penyediapemasok kebutuhan produksi baik barang maupun jasa yang sangat
mempengaruhi kegiatan operasional suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
4. Threat of New Entrants; adalah kemungkinan masuknya beberapa organisasi baru di industri yang sama, yang bisa menjadi ancaman bagi organisasi yang
sudah terlebih dahulu masuk ke industri ini. Organisasi ini bisa berasal dari organisasi yang ada dan merubah strategi bisnisnya untuk memasuki suatu
industri baru, atau organisasi yang berkompetisi dalam geografi atau area produksi yang sama dan memutuskan untuk melakukan hal sama. Perlu
dilakukan suatu usaha untuk membatasi atau menghambat masuknya pendatang baru.
5. Threat of Substitutes; adalah ancaman dari produk barang atau jasa yang dapat menjadi pilihan pengganti dari produk yang ditawarkan oleh suatu organisasi.
Model analisis Porter‟s Five Forces Competitive model ini dapat digunakan
untuk menganalisis kekuatan lain yang dapat mempengaruhi kompetisi pada organisasi. Organisasi harus dapat memetakan lima kekuatan internal dan
eksternal yang dapat mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung terhadap kesiapan dan kemampuannya.
2.6.5 Analisis Value Chain
Menurut Callon 1996, “Value chain adalah metode sistematis untuk memeriksa seluruh kegiatan organisasi dan untuk mengetahui interaksi yang
digunakan organisasi sebagai sumber keg iatan bersaing”. Menurut Michael Porter
dalam Ward dan Peppard 2003, “Konsep analisis value chain menyatakan