2.6.2 Critical Success Factors
Menurut John Rochart dalam Tozer 1996, “Critical Success Factors CSF merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya yang
berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan organisasi. CSF dapat ditentukan jika objectives organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari CSF adalah
menginterpretasikan objectives secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan Ward dan Peppard, 2003.
CSF berperan dalam perencanaan strategis SI adalah sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi SI-nya, memfokuskan proses
perencanaan strategis SI pada area yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasi SI dan mengevaluasi strategi SI. Peranan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Critical Succes Factors Ward dan Peppard, 2003
Penjelasan tentang hubungan antara CSF, strategi bisnis, dan strategi SI di atas, dapat diuraikan sebagai berikut. Agar tujuan-tujuan strategis organisasi dapat
diwujudkan, maka untuk setiap tujuan strategis akan ditentukan kegiatan dan
indikator pengukurannya sebagai faktor kunci keberhasilan dalam pelaksanaan. Selanjutnya dari CSF tersebut, akan ditentukan strategi bisnis yang harus
ditempuh agar kegiatan dapat diimplementasikan, termasuk menentukan kebutuhan-kebutuhan informasinya. Berdasarkan kebutuhan informasi yang
ditarik dari kegiatan CSF tersebut, selanjutnya ditentukan strategi SI-nya. Sebagai contoh hubungan antara tujuan, CSF, indikator pengukur, dan strategi SI, dapat
dilihat pada Tabel 2.3 berikut:
Tabel 2.3 CSF Financial dan Customers Perspective Ward dan Peppard, 2003
Objectives CSF
Prime Measure IS Needs
- To reduce stock cost
- By earlier identification of
absolete items - Stock return
- Write offs - Stockhandling
cost - New stock turn
analysis ABC - Improve sales and
stock forecasting - New
stockreplenishement algoritm
- To increase responsiveness
- By identifying - case of late
deliveries - By informing
customer in advance cf
problem - By tracking all
enquiriesprogres s daily
- Order to delivery lead
time - Enquries
response time - New accurate
measure of all order delivery time
- Analysisof all types of delivery failure
- Newdinamic customerorder
monitoring system to instigateaction
- New enquiry recordingtreckin
proses and system
2.6.3 Analisis SWOT
SWOT merupakan identifikasi faktor internal yakni kekuatan dan kelemahan strength and weakness dan faktor eksternal yakni peluang dan
ancaman opportunity and threat dari organisasi secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi Tozer, 1996. Hasil identifikasi tersebut
diperbandingkan untuk memaksimalkan strength and opportunity dan meminimalkan weakness and threat guna mencapai strategi yang optimal.
Analisis SWOT akan dipetakan dari hasil analisis lingkungan yang telah diuraikan sebelumnya. Kekuatan diidentifikasikan dengan tujuan untuk mengetahui dimana
kekuatan perusahaan untuk dapat meneruskan dan mempertahankan bisnis, dengan mengetahui letak kekuatan, perusahaan akan dapat mempertahankan dan
bahkan meningkatkan kekuatan sebagai modal untuk dapat bersaing dengan para kompetitornya. Mengidentifikasi kelemahan bertujuan untuk dapat mengetahui
apa kelemahan-kelemahan yang masih ada, dan dengan mengetahui kelemahan tersebut, maka perusahaan dapat berusaha untuk memperbaiki diri agar menjadi
lebih baik. Kelemahan yang tidak atau terlambat teridentifikasi akan merugikan bagi perusahaan. Oleh karena itu dengan semakin cepat mengetahui kelemahan,
maka perusahaan juga dapat sesegera mungkin mencari solusi untuk dapat menutupi kelemahan tersebut.
Dengan mengetahui peluang, baik peluang saat ini maupun peluang dimasa yang akan datang, maka perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk
dapat mencapai peluang tersebut. Berbagai strategi dapat disiapkan lebih dini dan terencana dengan lebih baik sehingga peluang yang telah diidentifikasi dapat