lebih luas dalam permasalahan yang dipilih, serta menghindarkan terjadinya duplikasi-duplikasi yang tidak diinginkan Nazir, 2003.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau resonden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide atau panduan wawancara Nazir, 2003.
3. Kuesioner
Metode kuesioner dilakukan dengan memberikan sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap
pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam pengujian hipotesis Nazir, 2003.
1.6.2 Metode Perencanaan Strategis SITI
Metode perencanan strategis SITI menggunakan metode berbasis value bisnis Be Vissta Planning dengan tahapan:
1. Menelaah Kebutuhan Bisnis dan Informasi
Analisis kebutuhan bisnis dan informasi berguna untuk mendapatkan informasi yang menggambarkan keadaan bisis dan SITI terkini organisasi,
kebutuhan bisnis mendatang dan peluang pemanfaatan SITI dalam bisnis.
2. Menentukan Target Bagi SITI
Target bagi SITI menentukan peluang pemanfaatan SITI dalam memenuhi kebutuhan strategi bisnis dan rincian detil kebutuhan SITI yang harus
dipersiapkan. Detil kebutuhan tersebut berupa arsitektur aplikasi, infrastruktur, manajemen dan kebijakan SITI terhadap organisasi secara keseluruhan.
3. Menentukan Strategi SITI
Strategi SITI membuat prioritas, pilihan strategi, dan detil strategi SITI. Masukan yang diperlukan adalah strategi SITI dan manajemen SITI
4. Rencana Implementasi
Rencana implementasi menghasilkan rencana dan jadwal implementasi strategi SITI.
1.7 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam mengetahui batasan-batasan masalah yang akan dibahas lebih lanjut, diperlukan sebuah sistematika penulisan.
Adapun batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut:
BAB I :
PENDAHULUAN
Pada bab ini diberikan penjelasan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat dan
sistematika penulisan.
BAB II :
LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan mengenai beberapa landasan teori yang berisi materi mengenai konsep-konsep keilmuan yang
berhubungan dengan penelitian.
BAB III :
METODE PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai langkah langkah apa saja yang
dilakukan dalam
penelitian seperti
metode pengumpulan data dan metode analisis yang digunakan
pada tahap kegiatan dalam penelitian.
BAB IV :
PERENCANAAN STRATEGIS
SISTEM DAN
TEKNOLOGI INFORMASI
Pada bab ini dijelaskan mengenai deskripsi perusahaan dan perencanaan strategis sistem informasi pada BPR Mega
Artha Sejahtera menggunakan metode berbasis value bisnis Be Vissta Planning.
BAB V :
PENUTUP
Pada bab ini dijelaskan simpulan dari apa yang sudah diterangkan pada bab sebelumnya dan juga berisi saran-
saran yang bermanfaat.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem dan Teknologi informasi
Sistem informasi adalah sebagai satuan komponen yang saling berhubungan dalam mengumpulkan atau mendapatkan kembali, memproses,
menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi. Sistem informasi tidak dapat
diabaikan oleh para manajer sebab sistem informasi tersebut memainkan aturan penting dalam organisasi kontemporer Laudon dan Laudon, 2005.
Menurut Nash dan Robert dalam Jogiyanto 2001, ”Sistem Informasi
adalah suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas teknologi, media, prosedur- prosedur dan pengendalian ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi
penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal
yang penting dan menyediakan suatu dasar untuk pengambilan keputusannya yang cerdik”.
Menurut Hall 2001, Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses, menjadi informasi, dan
didistribusikan kepada pemakai. Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Jogiyanto 2001,
“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan”.
Sistem informasi sendiri memiliki sejumlah komponen tertentu. Seperti yang dikemukakan oleh Robert dan Donald Symanzky dalam Jogiyanto 2001,
bahwa sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang berbeda yaitu, manusia, data, hardware, dan software. Sebagai suatu sistem, setiap komponen
tersebut berinteraksi satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
Sedangkan teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi komputer dengan jalur komunikasi berkecapatan tinggi yang
membawa data, suara dan video William dan Sawyer, 2003. Menurut Haag dan Keen 1999,
“teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas
yang berhubungan dengan pemrosesan informasi ”.
Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk memproses dan
menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi Martin, 1999.
2.2 Strategi SI dan Strategi TI
Menurut Marrus dalam Umar 2005, “Strategi adalah suatu proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar
tujuan tersebut dapat dicapai”. Strategi merupakan sekumpulan rencana yang harus dilakukan untuk mencapai objective dari perusahaan. Untuk dapat
menentukan strategi apa yang seharusnya diterapkan, perusahaan terlebih dahulu harus melakukan assessment terhadap posisi perusahaan saat ini, posisi kompetitif
perusahaan dalam market dan segmentasi dari pasar. Dengan melakukan analisis awal diharapkan dapat dihasilkan strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan
saat ini. Dengan strategi suatu organisasi dapat mengalokasikan sumber dayanya untuk menambah kekuatan strength dan meminimalkan kelemahan weakness
untuk menghadapi perubahan yang diproyeksikan oleh kompetitornya Umar, 2005.
Earl 1987 membedakan antara strategi SI dan strategi TI. Strategi SI menekankan pada penentuan aplikasi sistem informasi yang dibutuhkan
organisasi. Esensi dari strategi SI adalah menjawab pertanyaan “apa?”. Sedangkan strategi TI lebih menekankan pada pemilihan teknologi, infrastruktur dan keahlian
khusus yang terkait atau menjawab pertanyaan “bagaimana?”. Guna mendukung pencapaian visi dan misi organisasi dalam menentukan
strategi SITI, maka perlu pemahaman tentang strategi bisnis organisasi. Pemahaman tersebut mencakup penjelasan hal-hal sebagai berikut: mengapa suatu
bisnis dijalankan, kemana tujuan dan arah bisnis, kapan tujuan tersebut dicapai, bagaimana cara mencapai tujuan dan adakah perubahan yang harus dilakukan.
Jadi, yang menjadi isu utama dalam membangun suatu strategi SITI adalah penyelarasan alignment strategi SITI dengan strategi bisnis organisasi Ward