Analisis Lingkungan Internal SITI

2. Aplikasi Software Aplikasi SI yang ada di PT. BPR Mega Artha Sejahtera menggunakan aplikasi Micosoft Office seperti Microsoft Excel dan Microsoft Word sedangkan aplikasi perbankan digunakan sistem aplikasi bank mini dan Sistem Informasi Akuntansi Perbankan SIAP yang baru beberapa bulan dijalankan. Sistem yang terkompeterisasi yang disebut SIAP Sistem Akuntansi Perbankan yang memiliki spesifikasi : a. Teintegrasi: maksudnya adalah program memiliki beberapa modul yang saling berhubungan. Modul-modulnya terdiri dari: - Pembukuan General Ledger - Tabungan - Kredit pinjaman yang diberikan - Deposito - Investaris daftar investor, penyusutan - Persediaan alat tulis pemakain, kartu stock - Pemodalan Angka modal, perhitingan deviden b. Fleksibel: maksudnya adalah perhitungan bunga dapat diedit dengan berbagai jenis yaitu: - Bunga tetap flat atau secara RC rekening koran atau secara Anuitet. - Dapat mentransfer bunga pada rekening yang ditentukan. - Waktu transfer dapat ditentukan akhir bulan, awal bulan, akhir bulan atau setiap tanggal masuk. c. Pelaporan: Maksudnya adalah dapat meneluarkan laporan-laporan penting sebagai berikut: - Laporan neraca dan perhitungan laba rugi. - Jurnalmutasi harian - Rekening koran atau kartu tabungankredit - Listing buku besar dan listing rekening - Daftar dan rincian tunggakan kredit - Eksport data laporan bulanan bank-bank ke sistem pelaporan bank Indonesia - Daftar bunga - Kolektifibilitas kredit menurut sektor ekonomi - Daftar pembentukan cadangan aktiva produktif - Daftar realisasi kredit - Daftar pemilik modal, angka modal dan perhitungan deviden - Jadwal angsuran kredit d. MIS dapat mengeluarkan Management Information System untuk para menejemen sebagai berikut: - Perhitungan tingkat kesehatan Bank - Grafik-grafik setiap buku besar yang diperlukan - Beberapa analisis ratio keuangan. - Monitiring kinerja account officer - Data-data jumlah transaksi, saldo rata-rata dan saldo RBB satu tahun terakhir. Berdasarkan penjelasan diatas, maka seluruh aplikasi SI dipetakan menggunakan model McFarlan‟s Strategic grid. Input dari McFarlan‟s strategic grid yaitu aplikasi-aplikasi SI yang ada saat ini di PT. BPR Mega Artha Sejahtera sehingga terlihat di kuadran mana saja aplikasi-aplikasi berada strategichigh potensialsupportkey operasional dan kuadran apa saja yang belum terpenuhi. Output dari analisis McFarlan‟s strategic grid yaitu untuk memetakan usulan aplikasi-aplikasi SI ke dalam McFarlan‟s strategic grid pada fase IV- Rencana Impementasi. Tabel 4.12 Portofolio Aplikasi SI PT. BPR Mega Artha Sejahtera STRATEGIC HIGH POTENSIAL SIAP - Bank Mini Ms. Office - KEY OPERASIONAL SUPPORT c. Database Database yang digunakan saat ini untuk tempat penyimpanan data dan informasi organisasi adalah database dalam bentuk DBMS Microsoft SQL Server 2000. d. Fasilitas Jaringan Semua komputer yang digunakan untuk aplikasi SI telah terhubung dalam bentuk LAN dan jaringan intranet menggunakan access protocol TCPIP. ` ` ` Internet Unit Kerja 2 Unit Kerja 1 Unit Kerja 3 Unit Kerja 4 Server Database Server Database Back Up Switch ` Gambar 4.4 Topologi Jaringan Komputer PT. BPR Mega Artha Sejahtera e. Peran SITI dalam Mendukung Bisnis PT.BPR Mega Artha Sejahtera Di dalam organisasi PT. BPR Mega Artha Sejahtera, saat ini peranan SITI belum terlalu besar hanya sebagai pendukung kegiatan pada level operasional sebagai alat bantu dalam proses transaksi. Aplikasi yang digunakan tiap-tiap unit kerja berbeda-beda dan belum terintegrasi dengan baik. Pada model Sullivan dalam Tarigan 2007 terdapat dua hal, yaitu tingkat ketergantungan bisnis pada aplikasi SITI dalam mencapai kinerja bisnis keseluruhan dan tingkat kontribusi aplikaksi SITI dalam mencapai kinerja bisnis keseluruhan dan tingkat kontribusi aplikasi SITI untuk mencapai tujuan bisnis. Posisi PT.BPR Mega Artha Sejahtera saat ini berada pada kuadran “Tradisional” diman tingkat ketergantungan proses bisnis pada SITI masih rendah seperti ditunjukan pada gambar dibawah ini: Traditional Opportunitic Complex Backbone PT. BPR Mega Artha Sejjahtera Internal organisational Pressure demanding further Distribution of ISIT control Diffusion- degree of decentralization of ISIT control in the organization HIGH LOW External Competitive pressure increasing the criticality ofISIT to the bussiness LOW HIGH Infusion- degree of dependence Gambar 4.5 Portofolio Pengelolaan SITI PT BR Mega Artha Sejahtera Pada analisis lingkungan internal SITI PT. BPR Mega Artha Sejahera ditas data dilihat bahwa perlu suatu penyusunan perencanaan strategis SITI yang baik dan terencana bagi organisasi. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur SITI organisasi yang belum selaras dan terintegrasi dan juga belum adanya key operational yang sangat baik yang dapat mendukung kegiatan operasional. Dengan adanya penysunan perencanaan strategis SITI, maka organisasi PT.BPR Mega Artha Sejahtera akan dapat mencapai tujuan seuai dengan visi dan misinya.

4.2.5 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Organisasi

Lingkungan eksternal organisasi dianalisis untuk mengidentifikasi berbagai faktor dari luar organisasi yang berpengaruh terhadap kelangsunga bisnis orgnisasi PT. BPR Mega Artha Sejahtera. Identifikasi faktor-faktor eksternal yang dikategorikan menurut aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan hukum. 1. Keadaan Poleksosbudkum a. Aspek Politik Situasi poitik yang semakin stabil diharakan dapat menjamin kelangsungan usaha kecil menengah yang banyak dijalankan oleh masyarakat. b. Aspek Ekonomi Indikator mikro ekonomi yang semakin baik akan mendorong invetasi pemerintah maupun swasta. c. Aspek Sosial – Budaya Dukungan pemerintah terhadap ekonomi kerakyatan yang meningkatakan jumlah usaha kecil dan menengah. d. Aspek Hukum Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah membuka peluang bagi BPR untuk menyalurkan dananya kepada UMKM. 2. Keadaan Persaingan Industri Persaingan dunia bisnis perbankan pada sektor LKM sangat inggi, sehingga LKM berlomba-lomba memberikan harga rendah dengan harapan nasabah pindah masuk ke lembaganya. Selain itu bank-bank umum saat ini juga sudah menciptakan produk untuk usaha mikro sehingga menjadi bertambahnya pesaing. Dalam analisis eksternal selain analisis terhadap lingkungan secara umum, juga dilakukan analisis terhadap posisi kompeitif PT. BPR Mega Artha Sejahtera dalam lingkungan kompetitif. Penentuan posisi kompetitif PT. BPR Mega Artha Sejahtera dapat dilakukan dengan menentukan frameworks five force dari Porter. Input dari analisis Porter‟s five force competitive model yaitu kondisi kompetitif PT. BPR Mega Artha Sejahtera dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan sejenis, kompetitor baru yang potensial, perusahaan yang menawarkan produk jasa yang sejenis, dan bargaining power terhadap supplier dan customer dari PT BPR Mega Arta Sejahtera. Output dari analisis Porter‟s five force competitive model yaitu peluang pemanfaatan bisnis dari lingkungan eksternal organisasi. Output ini akan digunakan pada fase II subfase Identifikas peluang bisnis dari eksternal organisasi. Analisis five force competitive dapat dilihat sebagai berikut: New Entrans: ● BPR Baru Competitor: ●Bank Umum ● Bank Syariah ● BPR Lain Subtitute Product: ● Pegadaian ● Koperasi ● Credit Union CU ● Multi Finance Supplier: ● Bank Indonesia ● Investor Buyer: ● Pilihan konsumen banyak Gambar 4.6 Pemetaan Hasil Analisis Five Force Competitive Model Dalam diagram five force diatas, terlihat bahwa bargaining power dari new entrans adalah kecil. Ada beberapa hal yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya kurangnya minat para investor untuk menanamkan modalnya di bidang perbankan. Adapun aturan tentang kepemilikan lembaga perbankan di Indonesia seperti BPR hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh warga negara