dan Peppard, 2003. Hubungan antara strategi TI, strategi SI dan strategi bisnis dapat dilihat pada Gambar 2.1.
- Business decision - Objectives and direction
- Change Business Strategy
- Activity based - Suply oriented
- Technology focused IT Strategy
- Business based - Demand oriented
- Aplication focused IS Strategy
ISIT Industry, business and organizatinal impact potensial
Direction for business
Needs and priorities
Supports business
Infrasructure and service
Where
is the business going and
why
What
is required
How
it can Be delivered
Gambar 2.1 Hubugan antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI
Ward dan Peppard, 2003
2.3 Perencanaan Strategi SITI
Perencanaan strategis SITI merupakan proses identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam
pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya. Perencanaan strategis SITI mempelajari pengaruh SITI terhadap kinerja bisnis dan kontribusi
bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis SITI juga menjelaskan berbagai tools, teknik dan kerangka kerja bagi
manajemen untuk menyelaraskan strategi SITI dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif Ward dan
Peppard, 2003. Dalam perencanaan strategis SITI terdapat beberapa karakteristik yang
merupakan misi utama, yakni: keunggulan strategis kompetitif dan kaitannya dengan strategi bisnis; adanya sasaran kunci mengejar kesempatan bagi strategi SI
dan strategi bisnis; adanya arahan dari eksekutif manajemen senior dan pengguna; serta pendekatan utama berupa inovasi pengguna dan kombinasi
pengembangan analisis bottom up dan analisis top down Pant dan Hsu, 1995. Perencanaan strategis SITI yang baik akan menghasilkan portofolio-portofolio
sistem informasi dan infrastruktur yang saling terintegrasi di semua level organisasi dan memberikan kontribusi yang penting dalam membangun dan
meningkatkan kinerja organisasi yaitu efisiensi, efektivitas, komunikasi, kolaborasi, dan kompetitif. Efisiensi dapat diperoleh melalui otomasi pengolahan
transaksi, yang semula ditangani oleh manusia yang diganti dengan sistem teknologi informasi. Kegiatan ini berada pada level operasional dan sistem
informasinya sering disebut Transaction Processing System TPS. Peningkatan efektivitas dapat dicapai antara lain dengan Management Information System
MIS, Data Support System DSS, dan Executive Information System EIS, yang digunakan untuk menyediakan informasi bagi para manajer dalam proses
pengambilan keputusan Laudon dan Laudon, 2005. Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategis SITI sangat
diperlukan dalam upaya pengelolaan dan pemanfaatan TI untuk kepentingan
organisasi dalam mencapai tujuan bisnis dan keunggulan kompetitif. Integritas dan keselarasan dalam proses bisnis organisasi sangat diperlukan, dengan begitu
organisasi akan memiliki capability, availability, reliability, serta adaptive sehingga dapat menyelesaikan setiap transaksi dan melakukan perubahan dengan
cepat dan akurat Tarigan, 2007.
2.4 Konteks Strategi SITI Dalam Organisasi
Suatu organisasi perlu memahami konteks strategi yang sedang dikembangkan sebelum mulai mengembangkan strategi SITI. Dalam hal ini, ada
dua perspektif yang menjadi sorotan, yang pertama adalah perspektif internal dengan fokus pada peran SITI dalam suatu organisasi, Kedua adalah perspektif
eksternal yang menggali secara keseluruhan dinamika SITI. Perkembangan TI yang dinamis, menyebabkan pengembangan strategi bisnis dan SITI menjadi
kompleks. Untuk konteks internal, bentuk matriks dua sumbu yaitu infusi infusion dan difusi diffusion, dapat menggambarkan bagaimana lingkungan
strategi SITI dipengaruhi oleh tekanan di luar kendali organisasi Tarigan,2007. Pengertian tentang infusi dan difusi Ward dan Peppard, 2003 adalah sebagai
berikut: 1. Infusion, adalah tingkat ketergantungan organisasi pada SITI dalam
menjalankan bisnisnya. 2. Di
ffusion, adalah tingkat dimana TI membudaya dalam organisasi dan keputusan yang berkaitan dengan penggunaannya telah berpindah. Ilustrasi