Studi Literatur Metode Pengumpulan Data

perencanaan strategis sistem insformasi pada PT Virama Karya. Hasil dari penelitian ini adalah Perencanaan Strategis Sistem Informasi berupa prioritas strategis SITI yang didapat dari analisis domain dan teknologi domain berdasarkan kuesioner yang disebarkan. Skor proyek ini yang akan menentukan urutan prioritas proyek yang akan diimplementasikan. 3. Penelitian oleh Tarigan 2007 dengan penelitian berjudul: “Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada Lembaga Keuangan Mikro Studi Kasus: PT Bank Perkreditan Rakyat Bumi Asih Group ”. Penelitian ini menggunakan metode Ward dan Peppard. Hasil dari penelitian ini berupa perencanaan strategis SITI yang mencakup usulan-usulan portofolio aplikasi SI yang perlu dibangun seperti nama generik, fungsi, data masukankeluaran dan infrastruktur TI yang mendukungnya. Dimana usulan-usulan portofolio harus berorientasi pada visi, misi, tujuan, dan sasaran perusahaan, agar sinkronisasi, intergrasi dan kesinambungan di semua proses bisnis dapat tercapai. 4. Penellitian tentang perencanaan strategi sistem informasi dengan pendekatan blue ocean strategy dan balance score card oleh Sunarto dan Hasibuan 2007 de ngan judul penelitian: “Model Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada Penyiaran Televisi dengan Pendekatan Blue Ocean Strategy dan Balance Score Card ”. Hasil dari penelitian ini sebuah Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang lebih fokus serta komprehensif dan dinamis sesuai dengan kareteristik televisi. 5. Penelitian dengan judul: “Studi Tentang Metode Perencanaan Strategis Sistem Informasi” oleh Noran dan Sastramihardja 2007. Pembahasan penelitian ini adalah menggunakan strategi sistem informasi dalam mengimplementasikan strategi perusahaan. Untuk membuat strategi SI diperlukan metode perencanaan strategis sistem informasi PSSI. Metode-metode yang biasa digunakan para pengembang SI yang dinyatakan oleh Jhon Ward, Turban, James Martin, dan Tozer. Dalam penelitian ini dikombinasikan menjadi satu paket bersifat “one-stop method”. Penelitian ini dilakukan melalui proses identifikasi awal, analisis dan sintesis terhadap keempat metode PSSI tersebut sehingga menghasilkan detail One-Stop Method PSSI yang diharapkan dapat mempermudah pekerjaan pengenbangan SI. 6. Penelitian oleh Pudjadi et al. 2007 yang berjudul: “Analisis Untuk Perencanaan Strategi Sistem Informasi pada PT. Ritrans Cargo”. Penelitian ini membahas tentang pembuatan perencanaan strategis sistem informasi menggunakan metode John Ward untuk mendukung kegiatan bisnis PT. Ritrans Cargo. Hasil dari penelitian ini adalah kerangka perencanaan strategi yang terintegrasi sehingga memudahkan manajemen mengelola sumberdaya untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan, akurat, dapat digunakan bersama oleh semua pihak. 7. Penelitian dengan judul: “Perencanaan strategis Sistem Informasi: Studi Kasus PT. Krakatau Steel Persero oleh Ulum 2008. Penelitian ini mengkaji berbagai pendekatan untuk meingkatkan keselarasan strategi bisnis dengan strategi informasi dengan memanfaatkan TI secara optimal. Hasil kajian diperoleh suatu pendekatan penyusunan Perencanaan Strategis Sistem Informasi dengan studi kasus PT. Krakatau Steel persero. Pendekatan yang digunakan merupakan kombinasi dari metodologi Ward dan Peppard dan framework CobIT Control Objectives for Information and Related Technology. 8. Penelitian oleh Prabowo 2007 dengan judul: “Framework Model Model Kerangka Kerja Perencanaan Strategis Sistem InformasiTeknologi Informasi Untuk Perusahaan Bidang Properti. Hasil dari peneltian ini berupa Model Kerangka Kerja yang terdiri dari Bentuk Proses Pembuatan Perencanaan Strategis SITI dan Bentuk Struktur Dokumen Perencanaan Strategis SITI untuk menciptakan keunggulan kompetitif agar dapat bersaing. 9. Penelitian oleh Mohzdain et al. 2007 yang berjudul: “A Study Subdiaries Views of Information System Strategic Planning in Multinational Organisations”. Penelitian ini menguji perencanaan strategis sistem informasi di perusahaan multinasional dari perspektif anak perusahaan. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara dengan manajer TI dan manajer bisnis pada sembilan anak perusahaan di Amerika, Eropa, dan Jepang. Penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam mayoritas organisasi-organisasi ini, perencanaan SI terpusat atau bergerak menuju sentralisasi. Dengan sentralisasi TI cenderung meningkatkan kontrol proses perencanaan sehingga perencanaan SI menjadi lebih taktis dan didominasi oleh perencanaan infrastuktur TI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pendekatan yang berbeda dari perencanaan strategis sistem informasi yang diadopsi dari berbagai jenis anak perusahaan multinasional dan memahami sejauh mana pendekatan yang dianggap efektif. 10. Penelitian yang berjudul: “Conseptualization of Strategic Information System Planning SISP Succes Model in Public Sector: an Absorbtive Capacity Approach” oleh Bakar et al. 2009. Penelitian ini membahas tentang cara-cara meningkatkan perencanaan strategis sistem informasi. Dimana proses perencanaan strategis sistem informasi harus dipandang sebagai proses belajar bukan proses pemecahan masalah. Sebagai proses pembelajaran, keberhasilan perencanaan strategis sistem informasi dapat ditentukan oleh berapa banyaknya dampak perencanaan strategis sistem informasi yang prakteknya telah mempengaruhi SI dalam berpikir dan bertindak. Peneltian ini mengusulkan sebuah kerangka konseptual berdasarkan model daya serap untuk keberhasilan perencanaan strategis di sektor publik.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan menwawancarai direktur utama BPR Mega Artha Sejahtera yaitu bapak Tarcisius Gloriko SH. Sasaran dari isi wawancara yaitu untuk memperoleh informasi tentang BPR Mega Artha Sejahtera secara menyeluruh. Kesimpulan dari wawancara yaitu BPR Mega Artha Sejahtera berusaha meningkatkan pelayanan kepada nasabah sehingga para nasabah merasa nyaman dan loyal kepada BPR Mega Artha Sejahtera. Salah satunya yaitu dengan proses transaksi yang cepat dan tepat. BPR Mega Artha Sejahtera juga memberikan pelatihan-pelatihan kepada para pegawai sehingga lebih berkualitas.

3. Kuesioner

Kuesioner dilakukan dengan memberikan sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menganalisis. Kuesioner diberikan kepada satu orang per tiap-tiap bagian yang ada di BPR Mega Artha Sejahtera yaitu bagian maketing; bagian operasional: akunting, customer service, dan administrasi; bagian umum; dan bagian kredit. Objek pertanyaan dalam kuesioner ini pada prinsipnya dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mengakomodasikan beberapa hal, yaitu: 1. Mengetahui lingkungan internal bisnis BPR Mega Artha Sejahtera 2. Mengetahui lingkungan eksternal bisnis BPR Mega Artha Sejahtera 3. Mengetahui lingkungan internal SITI BPR Mega Artha Sejahtera Kesimpulan dari kuesioner yang diberikan pada tiap-tiap bagian yaitu fungsi SITI pada bagian umum saat ini hanya biasa yaitu menggunakan aplikasi Microsoft office. Dimana tingkat hambatan tergolong rendah dan beban perawatan sedang; dan kemampuan SDM dalam menangani SITI biasa. Fungsi SITI pada Bagian Marketing saat ini sangat mendukung karena menunjang komunikasi dan koordinasi Dimana tingkat hambatan tergolong sedang dan kemapuan SDM dalam menangani SITI sangat tinggi. Fungsi SITI pada Bagian Operasional saat ini sangat mendukung. Dimana tingkat hambatan yang dihadapi oleh bagian operasional tergolong sedang dan kemampuan SDM saat ini dalam menangani SITI tinggi. Fungsi SITI pada Bagian Kredit saat ini sangat mendukung. Dimana tingkat hambatan yang dihadapi tergolong berat dan biaya perawatan aplikasi tinggi. Sedangkan kemampuan SDM saat ini dalam menangani SITI biasa. Maka perlu SITI yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dengan biaya perawatan yang murah. Maka dari itu perlu adanya peningkatan SITI yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pengguna user agar bejalan secara optimal.

3.3.2 Metode Perencanaan Strategis SITI

Metode perencanaan strategis sistem informasi menggunakan metode be vista planning BVP yang terdiri dari beberapa fase sebagai berikut:

1. Fase- I Menelaah Kebutuhan Bisnis dan Informasi

Fase ini menghasilkan dokumen akhir berupa informasi yang menggambarkan keadaan bisnis dan SITI terkini BPR Mega Artha Sejahtera, kebutuhan bisnis mendatang, dan peluang pemanfaatan SITI dalam bisnis. Masukan yang diperlukan dalam fase ini adalah rencana bisnis, rencana SITI, keadaan persaingan dalam industri, dan perkembangan SITI dalam industri. Fase ini terdiri dari beberapa subfase, sebagai berikut:

a. Pre-Renstra

Pada subfase ini dilakukan kegiatan untuk memperoleh informasi yang jelas dan tepat mengenai posisi, kebutuhan, ruang lingkup organisasi dalam melaksanakan proyek bisnis dan strategi SITI, dan memperoleh harapan dari