Malam Kelabu Gaya Bahasa

“Pinora, aku ingat betul kata-kata orang bijak yang sering kau ulang-ulang, tentang betapa mudahnya bangsa ini melupakan. Ratusan, ribuan, mungkin jutaan orang mati dengan kekerasan dalam banyak peristiwa berdarah. Dan orang dengan begitu mudah melupakannya. Apalah aku. Hanya seorang biduan …” 64

b. Aku Sepercik Air

Amanat yang terkandung dalam cerpen ini ialah hilangkanlah rasa dendam yang ada pada diri. Dendam hanya membawa kesengsaraan bagi diri sendiri dan orang lain. “Mengapa harus begini Ibu…” “Mereka meratap di bawah lututku. Kemudian merubungi Nizam. Mereka memegangi kepala sang ayah yang sudah hancur. Diiringi tangis mereka mendekatkan mulut ke telinga Nizam yang berlumur darah. ” 65

c. Malam Kelabu

Amanat yang terkandung dalam cerpen ini ialah janganlah mudah putus asa. “Saudara masih muda. Masih banyak waktu. Kuatkan hati mu.” 66

B. Analisis Citra Perempuan 1. Citra Wanita dalam Aspek Fisis

Citra fisis wanita sebagai tanda dapat dilihat dari dua arah, dari pengarang sebagai pengirim atau dari pembaca sebagai penerima. Kedua- duanya tidak menimbulkan perbedaan karena ada kesamaan kode dengan realitas yang dihadapi bahwa fisik wanita itu tercitrakan melalui tanda- tanda tertentu yang sudah mapan dalam realitas. 67 Citra fisis wanita tidak digambarkan berbeda dengan realitas yang ada. 64 Martin Aleida, Dendam Perempuan, h. 40 65 Martin Aleida, Leontin Dewangga, h. 112 66 Martin Aleida, Mati, Baik-Baik Kawan, h. 38 67 Sugihastuti, Wanita Di Mata Wanita: Perspektif Sajak-Sajak Toeti Heraty, h. 90-91

a. Cerpen Suara

Dalam cerpen Suara, terdapat tokoh-tokoh yang berperan dalam tokoh perempuan utama yaitu Marwah Juwita. Selain itu, tokoh Juwita sendiri menggambarkan peran dan pandangannya sebagai perempuan. Dalam aspek fisis, citra yang tergambar dalam tokoh Juwita ialah perempuan yang mempunyai suara indah. Juwita juga merupakan sosok ideal sebagai perempuan. Juwita merupakan biduan yang mempunyai suara dan gaya yang dapat membuat orang lain terlena. Keindahan suara Juwita terlihat dalam kutipan berikut. “Suara dan gayanya menyanyi yang membuat orang terlena, ditambah nasib yang baik, tentu, dengan cepat melambungkan nya ke puncak kesohoran. Kurang dari setahun dia sudah menjadi bintang radio tingkat nasional. Dia menjadi orang yang paling diburu wartawan. ” 68 Tidak hanya suara dan gaya yang membuat orang terpesona. Juwita juga mempunyai pesona kecantikan yang mempesona. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut. “Matanya, yang bagaikan bintang yang tak kenal redup, dan bibirnya yang sensual bak delima rekah kematangan, menghiasi berbagai majalah. Sungguhpun warna kulit majalah waktu itu cuma hitam-putih, namun tidak mengurangi kejelitaannya .” 69 Kutipan tersebut memperlihatkan kecantikan seorang Juwita. walaupun warna kulit majalah pada saat itu masih hitam-putih, namun tidak mengurangi kejelitaan Juwita sedikit pun. Mata Juwita diumpamakan bagai bintang yang tak kenal redup. Bintang memiliki cahaya yang indah, jika mata Juwita digambarkan bagai bintang yang tak kenal redup maka, mata Juwita memiliki cahaya yang terus bersinar. Bibir Juwita diumpamakan delima rekah kematangan. Delima yang merekah kematangan akan berwarna merah. Bibir Juwita yang sensual dengan warna kemerahan menambah pesona kecantikan Juwita. 68 Martin Aleida, Dendam Perempuan, h. 30-31 69 Ibid, h. 46