Karya Martin Aleida Pemikiran Martin Aleida

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 3 CERPEN MARTIN ALEIDA

A. Unsur Intrinsik Cerpen

1. Tokoh dan Penokohan

Tokoh dan penokohan merupakan dua hal yang saling terikat dan tidak dapat dilepaskan. Tokoh merupakan individu rekaan yang kemudian mengemban suatu watak. Tokoh dan penokohan amat penting dalam sebuah karya sastra, karena tidak mungkin suatu karya dapat tercipta tanpa adanya tokoh dan penokohan.

a. Suara

Marwah Juwita Marwah Juwita adalah seorang perempuan cantik yang mempunyai suara sangat bagus dan kemauan keras. Juwita menjadi biduan tenar pada masanya. Namun akhirnya, Juwita harus menyerah pada takdirnya sebagai istri. Juwita harus patuh kepada suami, dan menghentikan karirnya. Walaupun pada akhirnya ia kembali kepada pendirian dan suara hatinya dan memutuskan berpisah dengan suaminya. “Bayangkanlah, bagaimana keras kemauannya mengikuti suara-suara yang muncul dari jiwanya, sehingga dia juga pernah mengutarakan niatnya untuk bergabung dengan kelompok paduan suara di gereja satu-satunya yang terdapat di kota kami. ” 1 “Sampai datanglah pria, seorang dokter, yang sangat dia kasihi, yang namun sayangnya telah membuat pernikahan mereka menjadi anak tangga terakhir bagi karirnya. ” 2 1 Martin Aleida, Dendam Perempuan, Jakarta: Pusat Dokumentasi Sastra HB. Jassin, 2006, h. 29 2 Ibid, h. 32 38 “Dari dia sendiri jugalah kuketahui bahwa perkawinannya dengan dokter itu akhirnya kalah juga menghadapi suara- suara yang terus berdesakan dari dalam relung jiwanya. ” 3 Pinora Pinora merupakan seorang penulis beruntung. Ia beruntung karena dapat menulis hingga usinya yang sudah senja. Pinora merupakan teman Juwita. Ia merupakan orang yang menghargai dan mendukung Juwita diwaktu Juwita membutuhkan pengakuan dari orang lain dan para seniman. “Dan matanya berseri-seri menahan kebahagiaan ketika kukatakan bahwa aku akan mencarikan teman yang bersedia mencarikan sponsor untuk memamerkan sketsa- sketsanya itu di satu galeri kecil. ” 4 Bang Ote Bang Ote merupakan pemilik perahu di kali Ciliwung, tepatnya kurang lebih seratus meter di sebelah timur dari kafe seberang Gedung Kesenian.. Ia yang membantu orang-orang untuk menyeberang di kali itu. “Apakah bang Ote menyeberangkan Mama tadi?” tanyaku kepada pemilik perahu. “Ya. Dua kali dia menyeberang. Seperti orang kebingungan. Membawa segulung kertas. Waktu disapa, dia tak menjawab. ” 5

b. Aku Sepercik Air

Munah Munah merupakan seorang istri sekaligus ibu. Ia juga merupakan perempuan yang peduli terhadap lingkungan.selain itu, ia merupakan istri yang patuh terhadap suaminya. Ia pun ikut suaminya untuk merantau ke Jakarta. Di tengah kesetiaan dan kepatuhan yang ia berikan kepada suaminya, ia juga diberikan penghianatan oleh suaminya. Munah sangat sayang pada dua 3 Ibid, h. 35 4 Ibid, h. 38 5 Ibid, h. 40