Suara Tokoh dan Penokohan

meninggalkannya karena menganggap Fadilla tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya. Ia adalah anak laki-laki yang bertanggung jawab, ia mencari nafkah untuk ibu dan adiknya. “Aku bangga juga punya anak laki-laki yang sudah sanggup mengambil alih kewajiban orangtuanya yang tak bertanggung jawab. ” 11 “Kau temukan kesetiaan pada ibu, tapi kau lemparkan. Sedangkan aku, seorang suami yang menunjukkan kesetiaan yang diturunkan ibu padaku, ditinggalkan istriku. ” 12 Lailan Hanum Lailan Hanum adalah anak kedua dari Munah dan Nizam. Lailan merupakan gadis yang lugu dan cantik. Hatinya mudah sekali tersentuh. “Lailan.” “Lama aku menunggu sampai dia menatapku. Matanya yang bundar dan jernih dengan bulu yang lentik dilindungi alis yang tebal memayung. Hidungnya menjulur landai dari dahinya yang lebar. Mancung, ditayang bibir yang tipis. Dadanya penuh ” 13

c. Malam Kelabu

Kamalludin Armada Armada adalah seorang pelaut yang berasal yang berasal dari kota kecil di Asahan. Ia merupakan laki-laki yang suka berterus terang, jujur, penuh semangat, dan keras hati. Ia meninggalkan keluarganya untuk tujuan kebebasan. Lingkungan keluarga yang feudal dan fanatik mendorong dia untuk memilih jalan itu. Armada juga merupakan laki-laki yang tanggung jawab, ia berniat melamar kekasihnya, Partini. Namun kenyataan hidup membuatnya putus asa. “Yah. Orang-orang Sumatera suka terus terang. Saya senang dengan sikap itu. ” 14 ”Saya juga berterimakasih atas 11 Ibid, h. 103 12 Ibid, h. 107 13 Ibid, h. 109 14 Martin Aleida, Mati, Baik-Baik Kawan, h. 28 penghargaan dan tanggung jawab kepemudaan yang saudara tunjukkan kepada gadis yang berasal dari sini. ” 15 ”Selang beberapa saat, Kamalludin Armada menyelipkan tangan ke balik bajunya. Tiba-tiba dia mencabut sembilah pisau dari pinggang. Menikam lengan kiri, membuat luka panjang memotong urat nadi di pergelangan tangannya. ” 16 Partini Mulyoharjo Partini adalah anak dari Mulyoraharjo, pimpinan Partai Komunis Indonesia PKI di Solo, karena rasa sayangnya dan cemas dengan keadaan keluarga, ia memutuskan untuk memutuskan sekolahnya di Jakarta dan kembali ke kampung halaman. Ia merupakan gadis yang manis, jujur, dan suka berterus terang. “Tiga bulan setelah G-30S, karena dua alasan, dia terpaksa meninggalkan bangku sekolah dan pulang kemari. Pertama, dia merasa khawatir akan keadaan keluarganya .” 17 “Dia gadis dari daerah ini. Tapi, dia juga berterus terang. Dia ceritakan seluruh keadaan keluarganya. Terutama dia ceritakan tentang ayahnya. Ayahnya yang adalah seorang komuni s.” 18 ”Aku yang bagaikan debu terplanting ke jalan mendapat tempat di hatinya. Dia yang mulia, manis, dan suka berterus terang. ” 19 Carik dari Kelurahan Laban Carik merupakan seorang yang pedendam. Ia merupakan salah satu orang yang di serobot tanahnya oleh BTI. Carik menganggap Mulyoraharjo adalah musuhnya. Namun, carik masih mempunyai rasa peduli yang baik. “Dia dicintai oleh orang-orang yang dia pimpin. Tapi, dia juga musuh bebuyutan dari rakyat banyak. Dia juga musuhku. Musuhku…. Di pengadilan dia membela BTI yang menyerobot tanahku. ” 20 15 Ibid, h. 34-35 16 Ibid, h. 41 17 Ibid, h. 30 18 Ibid, h. 29 19 Ibid, h. 31 20 Ibid, h. 28