Riwayat Hidup Hasan al-Banna

Hasan al-Banna sangat banyak menyerap bacaan dari luar kurikulum sekolah. Ia memiliki ingatan kuat yang mampu menghimpun sangat banyak catatan tertulis, baik berupa prosa maupun puisi. Ia hampir tidak pernah berhenti membaca baik dari perpustakaan ayahnya maupun perpustakaan gurunya yang pertama, Syaikh Muhammad Zahran. Ketika itu ia memusatkan diri untuk mendalami tiga hal yaitu : a. Al-Qur’an, Hadis dan ilmu agama keseluruhan, b. Sufisme dan riwayat hidup Nabi Muhammad SAW, c. Karya sastra dan cerita rakyat. Selain itu ia juga banyak sekali membaca buku tentang politik, sejarah dan berbagai buku teori yang paling modern di bidang hukum, pendidikan, etika dan bidang-bidang lain. Aspek lain yang menonjol dalam kepribadian tokoh ini ialah kecerdasannya yang kuat. Hal ini mulai terlihat ketika ia sejak berada dibangku sekolah. Ia selalu mengalahkan teman-teman sekelasnya dalam menempuh pelajaran. 11 Hasan al-Banna pernah menyampaikan sebuah pidato yang sangat menarik dan kata-katanya sangat menggugah dan mampu membakar semangat anak negeri, tentang westernisasi yang membakar akal umat Islam. 12

3. Karya-karya Hasan al-Banna

Untuk mengarahkan masyarakat kepada tujuan yang diinginkannya, Hasan al- Banna menerbitkan serial risalah-risalah pendek dengan uslub-uslub yang mudah dan sederhana yang dapat dipahami dan dapat dikonsumsi oleh seluruh lapisan dan kalangan masyarakat. Dalam risalah-risalah itu Hasan al-Banna memaparkan ajaran Islam secara menyeluruh dengan memperhatikan realitas dan kondisi umat Islam saat itu. Risalah-risalah itu antara lain : a. Risalat Da’watuna. Risalah ini menjelaskan garis besar dakwah dan sikap Hasan al-Banna terhadap dakwah-dakwah lain. 11 Ris’an Rusli, Op. Cit, h. 187, lihat pula di Ishak Mussa al-Husaini, Al-Ikhwan al-Muslimun, Terj. Jakarta : Grafiti Press, 1983, h. 39-40 12 Muhammad Imarah, 45 Tokoh Pengukir Sejarah, Surakarta : Era Intermedia, 2009, h. 247- 248 b. Risalah Nahw al-Nur. Risalah ini merupakan surat-surat Hasan al-Banna kepada Raju faruq dan Perdana Menterinya saat itu. Risalah ini juga dikirimkan kepada raja-raja dan presiden Negara-negara Islam. c. Risalah Ila al-Syabab. Risalah ini berisikan penjelasan tentang peran dan tugas para pemuda dalam hidupnya. d. Risalah al-Ikhwan al-Muslimin Taht Rayat al-Qur’an. Risalah ini bermuatan penjelasan tentang kewajiban, bekal dan manhaj dakwah organisasi al-Ikhwan al-Muslimun. e. Risalah Da’watuna fi Thir Jadid. Risalah ini membicarakan ciri-ciri khusus dan tujuan dakwah al-Ikwan al-Muslimun. f. Risalah Baina al-Ams wa al-Yaum. Risalah ini berisikan fikrah Islamiyyah dan tujuannya, analisis terhadap hal-hal yang merusak Islam, kebangkitan umat dan langkah-langkah penyelamatannya. 13 g. Ila Ayyi Syai’ Nad’u An-Nas, berisi tentang tolok ukur dakwah, tujuan hidup manusia dalam al- Qur’an, pengorbanan, tujuan, sumber tujuan dan lain-lain. h. Mudzakkirat Ad-Da’wat wa Ad-Da’iyat. Buku ini berisi tentang perjalanan hidup Hasan al-Banna dan perjalanan dakwahnya. Buku ini membahas tentang perjalanan intelektual, rohani dan jasmani dalam berdakwah. Buku ini menggambarkan secara lengkap tentang kepribadian, intelektual dan gerak langkah dakwah Hasan al-Banna. 14

4. Pemikiran Pendidikan Islam Hasan al-Banna

Alur pemikiran seseorang tidak bisa dilepaskan dari siklus kehidupannya dan juga biografi intelektualnya serta kondisi sosial masyarakat yang mengitarinya. Artinya adalah, lingkungan dan kondisi sosial masyarakat di mana seseorang itu hidup dan dibesarkan akan mempengaruhi pola pikirnya. Dibawah ini akan dijelaskan secara lebih mendalam mengenai pemikiran Hasan al-Banna tentang konsep pendidikan Islam yang terdiri dari asaspondasi, tujuan, materi, metode, pendidik dan peserta didik serta evaluasi dalam pendidikan Islam. 13 Saidan. Op. Cit, h. 135-136 14 A. Susanto, Op. Cit, h. 63