Evaluasi Pendidikan Islam Pemikiran Pendidikan Islam Ahmad Dahlan

Dahlan. Dalam pandangan Hasan al-Banna, setiap materi pendidikan Islam itu punya tujuan tersendiri, seperti materi tarbiyah jasmaniyah bertujuan agar setiap anak didik berbadan sehat dan selalu berupaya memelihara kesehatan fisik dan mental dan dengan begitu mereka dapat beraktifitas secara lincah dan baik dan juga setiap anak didik punya daya tahan yang bersifat prima. Untuk itulah Hasan al-Banna memberikan latihan-latihan terhadap para jemaahnya untuk menguatkan badan seperti berlari, berenang, memanah dan lain sebagainya. Begitu halnya dengan pandangan Ahmad Dahlan tokoh pendiri Muhammadiyah ini. Sesuai dengan tujuan pendidikan Islam yang di gagas oleh beliau bahwa pendidikan Islam hendaknya diarahkan pada usaha membentuk manusia muslim yang berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, luas pandangan dan paham masalah ilmu keduniaan, serta bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya. 104 Dan tujuan pendidikan Islam itu tidak akan tercapai bila peserta didik tidak dibekali dengan pendidikan keterampilan. Mereka nantinya tidak akan mampu terjun ke masyarakat apabila tidak dibekali berbagai keterampilan yang mereka butuhkan dalam bermasyarakat nanti. Karena menurut Ahmad Dahlan harus imbang antara ilmu agama dan ilmu umum sehingga dengan begitu akan seimbang pula antara hablum minallah dan hablum minnas nya.

4. Guru haruslah menjadi panutan dan memiliki kompetensi

Menurut Hasan al-Banna dan Ahmad Dahlan perlunya seseorang yang berprofesi sebagai guru menjadi panutan, menjadi qudwah dalam segala aspek kehidupannya, dan juga harus memiliki kompetensi akademis, berupa kemampuan spesialis dalam bidang tugasnya dan juga bersifat generalis dalam bidang-bidang lainnya. Menjadi guru bagi Ahmad Dahlan berarti memiliki semangat atau etos penyebaran ilmu dan nilai kepada orang lain. Selain seorang guru dibekali dengan ilmu penegtahuan yang luas dan semangat penyebaran ilmu yang tinggi dia juga diharuskan untuk memiliki akhlak yang mulia. Karena sejatinya pendidik menurut Islam bukanlah sekedar pembimbing melainkan juga sebagai figur teladan yang 104 Ridjaluddin F.N, Loc. Cit, h. 172