Al-Qur’an dan Sunnah Rasul sebagai asaspondasi pendidikan Islam
                                                                                memiliki  karaktersitik  baik,  sedang  hal  itu  belum  tentu  terdapat  dalam  diri pembimbing. Dengan begitu, pendidik muslim haruslah aktif dari dua arah. Secara
eksternal  dengan  jalan  mengarahkan    membimbing  peserta  didik  dan  secara internal dengan jalan merealisasikan karakteristik akhlak mulia.
105
Untuk lebih jelasnya perbandingan pemikiran pendidikan Islam antara Hasan al-Banna dan Ahmad Dahlan dalam berbagai aspek pendidikan Islam, berikut ini
penulis  sajikan  dalam  bentuk  tabel  untuk  mempermudah  dalam  memahami perbandingan kedua tokoh tersebut :
Tabel 4.2 Konsep Pendidikan Islam menurut Hasan al-Banna dan Ahmad Dahlan
No Konsep
Pendidikan Islam
Hasan al-Banna Ahmad Dahlan
1 Asas
Pondasi Pendidikan
-
Qur’an
-
Sunnah Rasul SAW
-
Amaliyat Sahabat
-
Qur’an
-
Sunnah Rasul SAW
2 Tujuan
Pendidikan -
Individu muslim -
Rumah tangga muslim -
Warga negara muslim -
Pemerintahan muslim Mampu  membentuk  manusia
yang  berbudi  pekerti  luhur, alim  dalam  agama  serta  luas
pandangan dan
paham masalah ilmu keduniaan.
3 Materi
Pendidikan -
Aspek Akidah
-
Aspek ibadah
-
Aspek akhlak
-
Aspek jasmani
-
Aspek jihad
- Pengetahuan
agama meliputi  al-
Qur’an  dan  al-
Hadis.
- Pengetahuan
umum meliputi  ilmu  sejarah,  ilmu
hitung, menggambar,
bahasa Melayu,
bahasa Belandaa
dan bahasa
Inggris.
- Kurikulumnya
secara umum  berisi  :  Pendidikan
moral,  Pendidikan  individu,
105
Abd.  Rahman  Assegaf,    Filsafat Pendidikan Islam, Paradigma Baru Pendidikan Hadhari Berbasis Integratif-Interkonektif, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2011 h. 112
dan Pendidikan
kemasyarakatan.
4 Metode
Pendidikan -
Keteladanan
-
Cerita
-
Praktik
-
Mendidik dengan hati
- Sistem  klasikal  dengan
cara-cara Barat. -
Metode  pengajaran  yang disesuaikan
dengan kemampuan siswa.
- Tidak
menggunakan pendekatan  yang  tekstual
tetapi kontekstual. 5
Hubungan Pendidik
dengan Peserta
Didik Menjalin  hubungan  yang
harmonis, mendo’akan
kesuksesan  peserta  didik, menganggap  peserta  didik
sebagai anak kandung. -
Murid harus berlaku hormat pada  guru  sebagai  wujud
dari budi akhlak Islam.
- Seseorang
itu bisa
dikatakan  guru  apaabila  dia memiliki  semangat
atau etos
yang baik
untuk menyebarkan
ilmu pengetahuan  yang  ia  miliki
kepada orang lain.
- Murid  adalah  orang  yang
memiliki semangat dan etos belajar  kepada  siapa  saja
dan kapan saja.
- Tidak  ada  batasan  usia,
waktu  dan  tempat  untuk belajar.
- Belajar  adalah  proses  yang
harus  selalu  berlangsung sepnjang
kehidupan
manusia didunia ini.
- Diusahakan
suasana hubungan  guru  dan  murid
lebih  akrab,  bebas  dan demokratis
6 Evaluasi
Pendidikan -
Al-Muhasabah -
Evaluasi  proses  dilakukan
pendidik  guru
- Evaluasi
hasil boleh
dilakukan orang lain
- Materi
ujian relevan
Belum menemukan
pemikiran  Ahmad  Dahlan yang  membahas  mengenai
evaluasi  dalam  pendidikan Islam,  yang  pasti  evaluasi
                                            
                