Pengertian Pendidikan Islam Pendidikan Islam

kelak mereka cakap melakukan pekerjaan dunia dan amalan akhirat, sehingga tercipta kebahagiaan bersama dunia- akhirat”. 12 Kongres Pendidikan Islam Sedunia tanggal 15-20 Maret tahun 1980 di Islamabad Pakistan menetapkan Pendidikan Islam sebagai berikut: “ Pendidikan harus ditujukan ke arah pertumbuhan yang berkeseimbangan dari kepribadian manusia yang menyeluruh melalui latihan spiritual, kecerdasan, dan rasio, perasaan serta pancaindra. Oleh karenanya, maka pendidikan harus memberikan pelayanan kepada pertumbuhan manusia dalam semua aspeknya, yaitu aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, ilmiah, linguistik, baik secara individual maupun secara kolektif, serta mendorong semua aspek itu ke arah kebaikan dan pencapaian kesempurnaan. Tujuan akhir pendidikan terletak di dalam sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah pada tingkat individual, masyarakat, dan pada tingkat kemanusiaan pada umumnya. 13 Muhammad al-Thoumy al-Syaibany, menjabarkan tujuan pendidikan Islam menjadi : 1 Tujuan yang berkaitan dengan individu yang mencakup perubahan berupa pengetahuan, tingkah laku, jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup didunia maupun diakhirat. 2 Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat yang mencakup tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat serta memperkaya pengalaman masyarakat. 3 Tujuan professional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, seni, profesi dan kegiatan masyarakat. 14 M. Natsir mengatakan bahwa perhambaan kepada Allah yang menjadi tujuan hidup dan menjadi tujuan pendidikan kita, bukanlah suatu penghambaan yang memberikan keuntungan kepada obyek yang di sembah, tetapi penghambaan yang mendatangkan kebahagiaan kepada yang menyembah; perhambaan yang memberi 12 Mahmud Yunus, Pendidikan dan Pengajaran, Jakarta : PT. Hidakarya Agung, h. 10 13 Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan islam, Jakarta : Bumi Aksara, 2010, h. 119-120 14 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1997, h. 55 kekuatan kepada yang memperhambakan dirinya. 15 Dalam uraian selanjutnya M. Natsir mengutip sebuah ayat al- Qur’an surat an-Naml ayat 40, yaitu :              Artinya: dan Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia. Berdasarkan rumusan di atas, dapat dipahami bahwa pendidikan Islam merupakan proses membimbing dan membina fitrah peserta didik secara maksimal dan bermuara pada terciptanya pribadi peserta didik sebagai muslim paripurna insan al-kamil. Melalui sosok pribadi yang demikian, peserta didik diharapkan akan mampu memadukan fungsi iman, ilmu, dan amal secara integral bagi terbinanya kehidupan yang harmonis, baik di dunia maupun akhirat. 16

d. Materi Pendidikan Islam

Dalam dunia pendidikan apabila kita berbicara tentang materi, maka akan sangat berhubungan dengan apa yang disebut kurikulum. Pendidikan Islam sebagai pendidikan yang berdasarkan al- Qur’an dan as-Sunnah sangat luas jangkauannya. Karena Islam mendorong setiap pemeluknya untuk memperoleh pendidikan tanpa kenal batas. 17 Ada beberapa pendapat ulama’ tentang materi yang harus diberikan terhadap anak didik, diantaranya adalah : 1 Menurut Umar bin Khattab, seorang anak hendaknya diajarkan berenang, berkuda, pepatah yang berlaku dan sajak-sajak yang terbaik. Semua ini 15 Abuddin Nata, Op. Cit, h. 50 16 Samsul Nizar, Op. Cit h. 38 17 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat Pers, 2002, h. 30