sesuai dengan hasil penelitian Andriani, et al., 2004 menyatakan bahwa iklim organisasi berpengaruh langsung secara positif terhadap kinerja karyawan.
4.6.2. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Dosen
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dosen pada Politeknik Negeri
Medan. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja dosen dapat diketahui dalam uji hipotesis secara parsial dalam persamaan substruktur kedua. Pengujian hipotesis
dengan menggunakan analisis jalur yang hasilnya dapat dilihat dalam Tabel 4.13. Hasil pengujian menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja dosen pada Politeknik Negeri Medan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja dosen pada Politeknik Negeri Medan. Artinya, bahwa kinerja dosen akan semakin meningkat jika motivasi kerja semakin ditingkatkan
dan sebaliknya kinerja dosen akan semakin menurun jika motivasi kerja berkurang. Hal ini sesuai dengan penelitian Risetiawan 2010 dengan judul:
“Pengaruh Ikilm Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Blora”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa motivasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Semakin tinggi motivasi akan mengakibatkan meningkatnya kinerja karyawan dan
sebaliknya jika motivasi semakin rendah juga akan mengakibatkan menurunnya kinerja dari karyawan.
4.6.3. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Dosen
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dosen pada Politeinik Negeri
Medan. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja dosen dapat dilihat dalam uji hipotesis secara parsial dalam persamaan substruktur kedua. Pengujian hipotesis
dengan menggunakan analisis jalur dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.13. Hasil pengujian menyatakan bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap kinerja dosen pada Politeknik Negeri Medan. Nilai t positif menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan yang searah
dengan kinerja dosen tetapi tidak signifikan. Artinya ditemukan hubungan positif yang lemah antara kepuasan kerja dengan kinerja dosen. Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Laffaldano dan Muchinsky 1985 dengan meta analisis mengakumulasi hasil 74 penelitian yang menghubungkan kepuasan
kerja dengan kinerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang lemah antara variabel kepuasan kerja terhadap variabel kinerja
karyawan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan menunjukkan, bahwa kinerja dosen tidak tergantung pada kepuasan kerja yang dirasakan para
dosen. Sesuai dengan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa kinerja dosen di Politeknik Negeri Medan sudah baik sekalipun belum maksimal. Sedangkan berdasarkan
analisis deskriptif Tabel 4.8, menunjukkan bahwa kepuasan kerja dosen secara keseluruhan masih tergolong belum memuaskan. Tetapi untuk pernyataan bahwa
menjadi dosen menyenangkan, responden menjawab sangat setuju sebesar 57,89 dan menjawab setuju sebesar 42,11. Dari jawaban responden tersebut dapat
dilihat bahwa faktor utama yang mempengaruhi kinerja dosen adalah niat atau hasrat dari dalam diri dosen itu sendiri untuk melakukan aktifitasnya sebagai
Universitas Sumatera Utara
tenaga pengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat G. R. Terry dalam Hasibuan 2007 yang menyatakan bahwa ”Motivasi yang paling berhasil adalah
pengarahan diri sendiri oleh pekerja yang bersangkutan”. Artinya bahwa motivasi yang dimulai dari dalam diri sendiri motivasi intrinsik merupakan yang paling
menentukan untuk mengarahkan seseorang dalam pencapaian tujuan. Keinginan atau dorongan tersebut harus datang dari individu itu sendiri dan bukanlah dari
orang lain dalam bentuk kekuatan dari luar. Demikian juga pendapat dari F. Herzberg dalam terori kepuasan kerja dua faktor yang dikemukakan manyatakan,
bahwa yang dapat memicu orang bekerja dengan baik dan bergairah hanyalah kelompok motivator atau satisfier. Oleh sebab itu dapat ditarik kesimpulan bahwa
seorang dosen akan selalu bergairah dalam melakukan pekerjaannya karena pekerjaan sebagai dosen adalah sesuai dengan minat dan sangat menyenangkan
sekalipun faktor lainnya tidak terpenuhi dengan baik misalnya kepuasan kerja.
4.6.4. Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja