tenaga pengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat G. R. Terry dalam Hasibuan 2007 yang menyatakan bahwa ”Motivasi yang paling berhasil adalah
pengarahan diri sendiri oleh pekerja yang bersangkutan”. Artinya bahwa motivasi yang dimulai dari dalam diri sendiri motivasi intrinsik merupakan yang paling
menentukan untuk mengarahkan seseorang dalam pencapaian tujuan. Keinginan atau dorongan tersebut harus datang dari individu itu sendiri dan bukanlah dari
orang lain dalam bentuk kekuatan dari luar. Demikian juga pendapat dari F. Herzberg dalam terori kepuasan kerja dua faktor yang dikemukakan manyatakan,
bahwa yang dapat memicu orang bekerja dengan baik dan bergairah hanyalah kelompok motivator atau satisfier. Oleh sebab itu dapat ditarik kesimpulan bahwa
seorang dosen akan selalu bergairah dalam melakukan pekerjaannya karena pekerjaan sebagai dosen adalah sesuai dengan minat dan sangat menyenangkan
sekalipun faktor lainnya tidak terpenuhi dengan baik misalnya kepuasan kerja.
4.6.4. Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja
Hipotesis keempat dalam penelitian ini bahwa iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada Politeknik
Negeri Medan. Pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja dapat dilihat dalam uji hipotesis pada persamaan substruktur pertama. Pengujian hipotesis
dengan menggunakan analisis jalur dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.11. Hasil pengujian menyatakan bahwa iklim organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja pada Politekinik Negeri Medan. Artinya jika iklim organisasi semakin sehat, maka akan meningkatkan kepuasan dalam diri
dosen dalam melaksanakan aktifitasnya,dan sebaliknya jika iklim organisasi semakin tidak sehat akan mengurangi kepuasan kerja dalam diri dosen. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan hasil penelitian Rongga et al., 2001 yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara iklim organisasi yang lebih beriorentasi pekerja, lebih
terbuka dan lebih bersifat konsultatif dan umumnya dihubungkan dengan sikap yang lebih positif.
4.6.5. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada Politeknik
Negeri Medan. Pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja dapat dilihat dalam uji hipotesis secara parsial dalam persamaan substruktur pertama.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis jalur dan hasilnya dapat dilihat Dalam Tabel 4.11. Hasil pengujian menyatakan bahwa motivasi kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada Politeknik Negeri Medan. Artinya jika motivasi kerja semakin meningkat, maka kepuasan
dalam diri dosen untuk melakukan aktifitasnya juga akan semakin tinggi, sebaliknya jika motivasi kerja semakin menurun akan mengakibatkan
berkurangnya kepuasan dalam diri dosen yang bersangkutan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Prabu 2005 dengan judul penelitian:”
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa motivasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara
Enim.
4.6.6. Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan