21
a. Faktor Internal
1 Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, terdiri dari kondisi fisik dan panca indera,
28
seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya
akan membantu dalam proses dan prestasi belajar siswa. Siswa yang kekurangan gizi, sebab mereka yang kekurangan gizi pada umumnya
cenderung cepat lelah dan capek, cepat mengantuk dan akhirnya tidak mudah dalam menerima pelajaran.
Disamping kondisi diatas, merupakan hal yang penting juga memperhatikan kondisi pancaindera. Dengan memahami kelbihan dan
kelemahan pancaindera
dalam memperoleh
pengetahuan atau
pengalaman akan mempermudah dalam memilih dan menetukan jenis rangsangan atau stimulus dalam proses belajar.
2 Faktor Psikologis
Faktor kedua dari faktor intenal adalah faktor psikologis. Setiap siswa pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, dan
tentunya hal ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajar masing- masing siswa. Beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan
diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif dan daya nalar.
Pertama intelegensi, Garret mengemukakan definisi intelegensi sebagai berikut:
“Intellegence, includes at least the abilities demanded in the solution of problems wich require the comprehension and use of
symbols Artinya, intelegensi itu setidak-tidaknya mencakup kemampuan- kemampuan yang diperlukan untuk pemecahan masalah-masalah yang
memerlukan pengertian serta menggunakan simbol- simbol.”
29
28
Zikri Neni Iska, Psikologi: Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother’s, 2008, Cet. 2, h. 89
29
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007, h. 183
22
Kedua, perhatian, yaitu keaktifan jiwa yang tertuju pada suatu obyek. Untuk dapat menjamin prestasi belajar yang baik, maka siswa
harus dihadapkan pada obyek-obyek yang dapat menari perhatian siswa, bila tidak maka perhatian siswa tidak akan terarah pada obyek yang
sedang dipelajarinya. Ketiga, minat dan bakat. Minat diartikan sebagai kecenderungan
yang tetap untuk memperhatikan kegiatan belajar. Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan ini baru akan terealisasi menjadi
kecakapan yang nyata setelah melalui proses belajar dan berlatih. Keempat, motif dan motivasi. Motif diartikan sebagai daya upaya
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam setiap diri manusia pada umumnya mempunyai dua macam motif, yaitu motif yang
sudah ada dalam diri seseorang yang sewaktu-waktu akan muncul tanpa ada pengaruh dari luar, disebut intrinsic motive. Motif lainnya adalah
motif yang datang dari luar, yakni karena ada pengaruh situasi lingkungannya, motif ini disebut extrinsic motive. Motivasi adalah usaha-
usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi sehingga seseorang mau melakukan sesuatu.
30
Kelima, kognitif dan daya nalar. Pembahasan mengenai ini meliputi tiga hal, diantaranya, persepsi, mengingat dan berpikir. Persepsi adalah
penginderaan terhadap suatu kesan yang timbul dala lingkungannya. Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, dimana orang menyadari
bahwa pengetahuannya berasal dari masa yang lampau. Berpikir adalah proses dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Jadi yang
membedakan satu siswa dengan siswa lainnya adalah kadar kekuatan daya nalarnya.
31
30
S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar …, h. 73
31
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran…, h. 29-30