Tujuan Pendidikan Agama Islam

11 3 Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam. 4 Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan dan kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. 5 Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya. 6 Pengajaran tentang ilmu pengetahuan agama Islam secara umum, sistem dan fungsionalnya. 7 Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang pendidikan agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal. Dari uraian tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan Agama Islam merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan manusia-manusia yang seutuhnya beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dan dapat menjadikan agama Islam sebagai pembekalan diri peserta didik supaya mampu mengatasi suatu permasalahan keagamaan dalam keluarga, dan juga dalam lingkungan sekolah sehingga dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Secara umum ruang lingkup Pendidikan agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya. 10 10 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan agama Islam…, h. 131 12 Dari keempat ruang lingkup pendidikan agama Islam tersebut dapat penulis jabarkan sebagai berikut :

a. Hubungan Manusia dengan Allah

Hubungan manusia dengan Allah merupakan hubungan yang vertikal antara makhluk dengan sang khalik yang menempati prioritas utama dalam pendidikan agama Islam. Pemeliharaan hubungan manusia dengan Allah dapat dilakukan antara lain sebagai contoh, dengan: 11 1 Beriman kepada Allah SWT, 2 Beribadah kepada-Nya dengan jalan melaksanakan shalat, zakat, puasa dan haji, 3 Mensyukuri nikmat-Nya dengan jalan menerima, mengurus, dan memanfaatkan semua pemberian Allah kepada manusia, 4 Bersabar menerima cobaan Allah, 5 Memohon ampun atas segala dosa dan bertobat.

b. Hubungan Manusia dengan Sesama Manusia

Hubungan manusia dengan sesamanya merupakan hubungan hotizontal antara manusia dengan manusia dalam kehidupan. Hubungan manusia dengan manusia lain dalam masyarakat dapat dipelihara antara lain dengan: 1 tolong menolong, 2 suka memaafkan kesalahan orang lain, 3 menepati janji, 4 lapang dada, 5 menegakkan keadilan dengan berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang lain.

c. Hubungan Manusia dengan Dirinya Sendiri

Agama Islam dalam pendidikannya memberikan didikan kepada manusia agar selalu menghargai dirinya sendiri dengan mencegah semua yang dapat membahayakan diri. Hal ini sesuai dengan ayat dalam surat At Tahrim ayat 6. 11 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2008, h. 369