Hal ini memberikan pengertian bahwa asal sekolah pada satuan pendidikan yang berbeda tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa pendidikan agama Islam di MTs dan SMP sama baiknya walaupun kurikulumnya berbeda.
Selanjutnya, sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan peneliti guna memperoleh data mengenai upaya atau tindakan guru dalam
mengoptimalkan prestasi siswa dengan perbedaan latar belakang pendidikan formal sebelumnya berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru PAI
dapat diketahui bahwa guru dituntut untuk dapat menjalankan fungsinya secara maksimal sehingga tercipta pembelajaran yang kondusif yang
berpengaruh pada meningkatnya prestasi belajar siswa. Adapun fungsi guru adalah sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, dan
penilai.
G. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengakui masih terdapat kelemahan dalam penelitian ini, antara lain:
1. Sampel penelitian yang digunakan merupakan sampel kecil dengan
jumlah sampel 30 siswa. 2.
Pengukuran kemampuan membaca Al Quran siswa, hanya didapat melaui tes, peneliti tidak menelusuri lebih jauh latar belakang
responden.
57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil
perhitungan distribusi
frekuensi yang
menggambarkan seberapa besar prestasi siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam ditinjau dari penguasaan materi PAI, dapat diketahui
bahwa kemampuan penguasaan materi PAI siswa asal MTs lebih baik dari siswa asal SMP. Sementara kemampuan membaca Al Quran siswa asal MTs
dan siswa asal SMP secara umum cukup baik. Adapun sikap keberagamaan siswa antara siswa asal MTs dan siswa asal SMP secara umum baik.
Dalam hasil pengujian komparasi prestasi siswa di bidang Pendidikan Agama Islam ditinjau dari penguasaan materi PAI, kemampuan membaca Al
Quran, dan sikap keberagamaan siswa yang meliputi: Ketaatan beribadah, gaya hidup, dan moral, dapat diketahui bahwa t hitung t tabel baik pada
taraf signifikansi 5 maupun pada taraf signifikansi 1. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: Tidak ada perbedaan
prestasi siswa yang signifikan antara siswa asal MTs dengan siswa asal SMP. Hal ini memberikan pengertian bahwa asal sekolah pada satuan pendidikan
yang berbeda tidak berpengaruh secara signifikan dalam prestasi belajar
58
Selanjutnya dalam upayanya untuk meningkatkan prestasi siswa dengan adanya perbedaan latar belakang sekolah guru dituntut menjalankan
fungsinya secara maksimal sehingga tercipta pembelajaran yang kondusif yang berpengaruh pada meningkatnya prestasi belajar siswa.
B. Saran
Berdasarkan kenyataan tersebut, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Untuk siswa siswi SMA yang berasal dari MTs dan SMP hasil penelitian
ini membuktikan bahwa latar belakang sekolah yang berbeda tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar. Secara potensial mereka dapat
berkompetisi secara sehat untuk meraih prestasi yang lebih baik. 2.
Kepada guru Pendidikan agama Islam di SMA Darussalam Ciputat, hendaknya dapat menjalankan fungsinya sebagai guru secara maksimal
sehingga tercipta pembelajaran yang kondusif yang berpengaruh pada meningkatnya prestasi belajar siswa.
3. Kepada Kepala Sekolah SMA Darussalam Ciputat, agar dapat
meningkatkan prestasi siswa, hendaknya lebih meningkatkan budaya yang kompetitif di sekolah, misalnya mengadakan perlombaan baik di
bidang akademik maupun non akademik. Sehingga siswa terdorong untuk dapat meningkatkan prestasinya dengan berkompetisi secara sehat.
4. Kepada peneliti lainnya yang berminat untuk melakukan penelitian yang
lebih lanjut, diharapkan dapat menyempurnakan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini.