Indikator Belajar Pengertian Prestasi Belajar

18 c. Tes diagnostik, yaitu tes yang dilaksanakan untuk melaksanakan secara tepat jenis kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu dan menetapkan cara mengatasi kesukaran atau kesulitan belajar tersebut. 22 d. Tes formatif, yang disajikan di tengah program pendidikan yang bertujuan untuk memantau kemajuan belajar peserta didik. Berdasarkan hasil tes itu, pendidik dan peserta didik dapat mengetahui apa yang perlu dijelaskan kembali agar peserta didik dapat menguasai materi pelajaran lebih baik. 23 e. Tes sumatif, berarti tes yang ditujukan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu. 24 Dalam praktiknya, tes yang digunakan untuk mengukur tercapai atau tidaknya kompetensi yang telah ditetapkan, digunakan Ujian Tengah Semester UTS dan Ujian Akhir Semester UAS.

5. Unsur-Unsur Kompetensi Prestasi Belajar PAI

Adapun unsur-unsur kompetensi prestasi belajar siswa di bidang Pendidikan Agama Islam pada prinsipnya adalah pengungkapan segala hasil belajar yang meliputi segenap ranah psikologis, yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. 22 Zurinal Z dan Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan…, h. 144 23 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar …,h. 78 24 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, Cet. 1, h. 106-107 19

a. Ranah Kognitif

Aspek prestasi yang mencakup pada kognitif meliputi: 25 1 Pengetahuan, merupakan pengingatan bahan-bahan yang telah dipelajari, mulai dari fakta sampai ke teori, yang meyangkut informasi yang bermanfaat. 2 Pemahaman, yaitu kemampuan untuk menguasai pengertian. 3 Penerapan, yaitu kemampuan untuk menggunakan bahan yang telah dipelajari ke dalam situasi baru yang nyata. 4 Analisis, yaitu kemampuan untuk merinci bahan menjadi bagian- bagian supaya struktur organisasinya mudah dipahami. 5 Sintesis, yaitu kemampuan mengkombinasikan bagian-bagian menjadi suatu keseluruhan baru, yang menitik beratkan pada tingkah laku kreatif dengan cara memformulasikan pola dan struktur baru. 6 Evaluasi, yaitu kemampuan untuk mempertimbangkan nilai bahan untuk maksud tertentu berdasarkan kriteria internal dan kriteria eksternal.

b. Ranah Afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif ini oleh Krathwohl, Bloom dan Masia ditaksonomi menjadi lebih rinci lagi didalam lima jenjang, yaitu: 26 1 Penerimaan, yaitu suatu keadaan sadar, kemauan untuk menerima, perhatian terpilih. 2 Sambutan, yaitu suatu sikap terbuka ke arah sambutan, kemauan untuk merespon, kepuasan yang timbul karena sambutan. 3 Menilai, yaitu penerimaan nilai-nilai, preferensi terhadap suatu nilai, membuat kesepakatan sehubungan dengan nilai. 4 Organisasi, yaitu suatu konseptualisasi tentang suatu nilai, suatu organisasi dari suatu sistem nilai. 25 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran …, h. 80 26 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran …, h. 81