Populasi dan Sampel Teknik Pengolahan dan Analisa Data

30 3.3 Menyimpulkan kandungan isi Q.S. Ali Imran: 159 dan Asy- Syura: 38 21, 20 3.4 Menjelaskan arti demokrasi 22 4. Iman kepada Malaikat 4.1 Menjelaskan pengertian beriman kepada Malaikat 23 4.2 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat 24 4.3 Menjelaskan fungsi beriman pada malaikat 25 Jumlah Soal 25

2. Angket atau Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara penyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. 6 Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup, yaitu angket yang telah memiliki alternatif jawaban yang tinggal dipilih oleh responden. Angket yang disebarkan kepada responden terdiri dari 25 item pertanyaan. Kuesioner dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang sikap keberagamaan siswa yamg meliputi: ketaatan beribadah, gaya hidup, dan moral siswa dengan menggunakan aletrnatif jawaban yang disediakan yaitu: 1. Selalu, apabila pernyataannya berulang–ulang dirasakan dan tidak pernah tidak dirasakan responden. 2. Sering, apabila pernyataannya berulang–ulang dirasakan dan pernah suatu kali tidak dirasakan responden. 3. Kadang–kadang, apabila responden tidak dapat menentukan dengan pasti. 6 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian…, h. 182 31 4. Tidak pernah, apabila pernyataan tersebut tidak pernah dirasakan responden. Adapun peskoran terhadap alternatif jawaban tersebut dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Apabila pernyataan bersifat pernyataan positif, maka penskorannya adalah: a. Selalu diberi skor 4 b. Sering diberi skor 3 c. Kadang – kadang diberi skor 2 d. Tidak pernah diberi skor 1 2. Apabila pernyataan bersifat negatif, maka penskorannya adalah: a. Selalu diberi skor 1 b. Sering diberi skor 2 c. Kadang – kadang diberi skor 3 d. Tidak pernah diberi skor 4 Instrumen angket yang peneliti buat mengacu pada kisi-kisi sebagai berikut: Tabel 2 Kisi-Kisi Instrumen Angket Sikap Keberagamaan Siswa SMA antara siswa asal MTs dengan siswa asal SMP Dimensi Indikator Nomor Butir Jumlah + - 1. Ketaatan 1.1. Melaksanakan shalat wajib dan sunnah 1, 2, 3 4 4 1.2. Membaca Al Quran 5 - 1 1.3. Melaksanakan puasa Ramadhan dan sunnah 6, 7 8 3 2. Gaya hidup 2.1 Kedisiplinan di sekolah 9, 10, 11, 12 13 5 2.2 Kedisiplinan di rumah 14, 15 16 3 3. Moral 3.1 Sopan santun dan tata krama di sekolah dan di rumah 19, 20 17, 18, 21 5 32 3.2 Bersikap jujur 22 23 2 3.3 Memaafkan kesalahan orang lain 24 - 1 3.4 Menolong sesama teman 25 - 1 Jumlah Soal 25

3. Wawancara

Wawancara adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. 7 Dalam penelitian ini, yang diwawancarai adalah guru Pendidikan Agama Islam guna mengungkapkan data mengenai bagaimana guru memberikan layanan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan kompetensi guru dalam mengupayakan optimalisasi prestasi siswa berdasarkan perbedaan latar belakang sekolah.

4. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. 8 Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu mengadakan pengamatan secara langsung ke SMA Darussalam Ciputat.

5. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Pada intinya, metode dokumenter adalah metode 7 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian…, h. 179 8 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian…, h. 220 33 yang digunakan untuk menelusuri data historis. 9 Dalam penelitian ini, dokumentasinya berupa dokumentasi profil sekolah, daftar guru, karyawan dan siswa, dan fasilitas yang dimiliki oleh SMA Darussalam.

E. Kalibrasi Instrumen

Sebelum instrumen penelitian digunakan pada sampel, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Hal ini dilakukan agar kepercayaan kita kuat terhadap data yang diperoleh dari penggunaan instrumen. Hal ini dilakukan sebelum instrumen digunakan pada sampel penelitian.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. 10 Tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran agama Islam adalah tes objektif, maka pengujian validitasnya menggunakan rumus korelasi point biseral dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 11 r pbi = Q P SDt Mt Mp  Keterangan: r pbi = Korelasi point biseral Mp = Mean nilai rata-rata hitung skor yang dicapai peserta tes yang menjawab betul Mt = Mean skor total, yang berhasil dicapai oleh peserta tes SDt = Standar deviasi dari skor P = Proporsi test yang menjawab betul terhadap item yang sedang diuji validitas itemnya 9 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif…, h. 144 10 Husaini Usman, Pengantar Statistika, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006, Cet. 1, h. 287 11 M. Subana, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001, Cet. 1, h. 187 34 Q = Proporsi test yang menjawab salah terhadap item yang sedang diuji validitas itemnya Kriteria pengujian: Jika r tabel r hitung = soal tidak valid Jika r tabel r hitung = soal valid Hasil perhitungan validitas instrumen penelitian yang diujikan pada 30 siswa adalah sebagai berikut : Tabel 3 Perhitungan Uji Validitas No. Item Mp Mt SDt P Q rpbi Status 1 14.8 14.1 1,81 0.56 0.44 0.435 V 2 14.6 14.1 1,81 0.5 0.5 0.5 V 3 14.86 14.1 1,81 0.5 0.5 0.419 V 4 15.8 14.1 1,81 0.23 0.77 0.530 V 5 14.9 14.1 1,81 0.43 0.57 0.382 V 6 15.5 14.1 1,81 0.23 0.77 0.443 V 7 14.52 14.1 1,81 0.7 0.3 0.367 V 8 14.47 14.1 1,81 0.76 0.24 0.363 V 9 14.15 14.1 1,81 0.66 0.34 0.037 IN 10 14.8 14.1 1,81 0.56 0.44 0.449 V 11 14.3 14.1 1,81 0.76 0.24 0.061 IN 12 15.1 14.1 1,81 0.5 0.5 0.570 V 13 14.53 14.1 1,81 0.86 0.14 0.580 V 14 15 14.1 1,81 0.16 0.84 0.367 V 15 14.21 14.1 1,81 0.63 0.37 0.475 V 16 15.57 14.1 1,81 0.23 0.77 0.443 V 17 15.13 14.1 1,81 0.5 0.5 0.569 V 18 14.42 14.1 1,81 0.7 0.3 0.369 V 19 14.54 14.1 1,81 0.8 0.2 0.486 V 20 14.5 14.1 1,81 0.53 0.47 0.445 V 21 14.7 14.1 1,81 0.6 0.4 0.405 V 22 14.72 14.1 1,81 0.36 0.64 0.419 V 23 14 14.1 1,81 0.5 0.5 -0.05 IN 24 14.25 14.1 1,81 0.8 0.2 0.165 IN 25 14.2 14.1 1,81 0.96 0.04 0.270 IN 35 Berdasarkan hasil uji coba kepada 30 responden yang terdiri dari 25 butir pertanyaan, maka dapat dinyatakan bahwa soal yang valid sebanyak 20 soal karena rpbirtabel=0.361, sedang yang tidak valid sebanyak 5 soal, diantaranya nomor 9, 11, 23, 24, dan nomor 25 karena nilai rpbirtabel=0.361.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatankeajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Uji ini dilakukan dengan rumus Kuder Richadson atau yang dikenal dengan KR-20 yaitu: 12 r 11 =                  2 1 1 2 1 st Q P st n n Keterangan: r 11 = Koefisien reliabilitas tes n = Banyaknya butir soal St² = Varian total P = Proporsi testee yang menjawab benar Q = Proporsi testee yang menjawab salah P 1 Q 1 = Jumlah dari hasil perkalian antara P dan Q Selanjutnya untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes pada umumnya merujuk pada kriteria reliabilitas sebagai berikut: 13 0.20 – 0.40 = reliabilitas rendah 0.40 – 0.70 = reliabilitas sedang 0.70 – 0.90 = reliabilitas tinggi 0.90 – 1.00 = reliabilitas sangat tinggi 12 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2007, h. 254 13 M. Subana, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah …, h. 132 36 Adapun hasil perhitungan reliabilitas tes hasil belajar pendidikan agama Islam yang diujikan pada 30 siswa adalah sebagai berikut : Dari tabel perhitungan lihat lampiran 3 diketahui : N = 30 312   Xt 3364 2   Xt   66 . 3 PQ N Xt St   2 2  2 xt diperoleh dengan rumus :              2 2 2 N Xt Xt xt = 3364 - 2 30 312       = 3364 – 108.16 = 3255.8 Selanjutnya : 5 . 108 30 8 . 3255 2 2     N xt St Akhirnya kita peroleh:                   2 1 1 2 11 1 St Q P St n n r . 1 96 . 05 . 1 5 . 108 66 . 3 5 . 108 1 20 20                  x Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat dinyatakan bahwa reliabilitas soal tes hasil belajar pendidikan agama Islam memiliki reliabilitas yang sangat tinggi karena 1,0 berada pada kriteria berikut: 0.90 – 1.00 = reliabilitas sangat tinggi 37

F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Setelah data-data yang diperlukan telah diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Langkah awal yaitu melakukan pengolahan dan analisis data dari angket, tes membaca Al Quran dan tes hasil belajar agama Islam yang telah diperoleh. Dalam mengolah data tersebut peneliti menggunakan rumus distribusi frekuensi yaitu: 14 100 x N f P  Keterangan : P = Presentase yang dicari f = Jumlah frekuensi yang muncul N = Total keseluruhan responden Kemudian peneliti melakukan proses tabulasi, yakni menyajikan data- data berupa persentase tersebut ke dalam tabel. Melalui proses ini, pertama akan diperoleh data yang menunjukkan seberapa besar kemampuan penguasaan materi agama Islam siswa SMA antara siswa asal MTs dan siswa asal SMP. Kedua akan diperoleh data mengenai seberapa besar presentase kemampuan membaca Al Quran siswa SMA antara siswa asal MTs dengan siswa asal SMP. Dan terakhir akan diperoleh data yang menunjukkan seberapa besar presentase sikap keberagamaan siswa meliputi: ketaatan beribadah, gaya hidup, dan moral siswa SMA antara siswa asal MTs dengan siswa asal SMP. Langkah selanjutnya yaitu melakukan pengolahan dan analisis data dari nilai tes penguasaan materi pendidikan agama Islam, nilai tes membaca Al Quran, dan nilai angket sikap keberagamaan siswa asal MTs dengan siswa asal SMP yang di analisis dengan menggunakan teknik analisis komparasiona l “t” test. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: 15 14 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan …, h. 43 15 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan ..., h. 314 38 SE SE M M M M to 2 1 2 1    Langkah perhitungannya sebagai berikut: 1 Mencari mean variabel X dan Y, dengan rumus: M 1 atau M x = N X 1  M 2 atau M y = N Y 2  2 Mencari deviasi standar skor variabel X dan Y, dengan rumus: SD 1 atau SD x = N x 1 2  SD 2 atau SD y = N y 2 2  3 Mencari standard error mean variabel X dan Y, dengan rumus: 1 1 1 1   N SD SE M 1 2 2 2   N SD SE M 4 Mencari standard error perbedaan antara mean variabel X dan mean variabel Y, dengan rumus: 2 2 2 1 2 1 SE SE SE SE M M M M    5 Mencari to dengan rumus yang telah disebutkan sebelumnya. 6 Memberikan interpretasi terhadap to, dengan prosedur sebagai berikut:  Merumuskan Ha: Terdapat perbedaan yang sigifikan antara variabel X dan variabel Y  Merumuskan Ho: Tidak terdapat perbedaan yang sigifikan antara variabel X dan variabel Y 39 7 Menguji kebenaran kedua hipotesis tersebut dengan membandingkan besarnya t o dengan t tabel pada taraf signifikansi 5 dan 1 , dengan terlebih dahulu menetapkan degree of freedom, dengan rumus: Df = N 1 + N 2 – 2 Apabila : to t tabel maka Ho ditolak, sedang Ha diterima to t tabel maka Ho diterima, sedang Ha ditolak 40

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini, dideskripsikan beberapa masalah yang telah dirumuskan, diantaranya: Pertama, membahas bagaimana prestasi siswa di bidang Pendidikan Agama Islam ditinjau dari penguasaan materi pendidikan agama Islam, kemampuan membaca Al Quran, dan sikap keberagamaan siswa. Kedua, mendeskripsikan ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SMA antara siswa yang berasal dari MTs dengan siswa yang berasal dari SMP. Terakhir mendeskripsikan bagaimana solusi atau tindakan guru dalam mengoptimalkan prestasi siswa yang berbeda latar belakang sekolahnya. Namun, sebelumnya terlebih dahulu peneliti akan membahas mengenai gambaran umum SMA Darussalam, sebagai berikut:

A. Gambaran Umum Tentang SMA DARUSSALAM

1. Sejarah Berdiri SMA Darussalam

SMA Darussalam didirikan pada tahun 1987 kemudian dinonaktifkan karena masalah sarana dan prasarana yang kurang memadai, tapi kemudian dibuka kembali pada tahun 2000 dengan SK pendirian sekolah Nomor: 125102071987 oleh Yayasan Pendidikan Islam YPI Darussalam. Dibukanya kembali sekolah ini disambut baik oleh masyarakat sekitar dan alumni SMP Darussalam yang ingin melanjutkan ke SMA. Hal ini bisa terlihat dari jumlah murid yang terus bertambah setiap tahunnya. SMA Darussalam beralamat di Jl. Otista No. 36 Cimanggis-Ciputat, Kabupaten Tangerang. SMA Darussalam tergabung dalam sebuah Yayasan Pendidikan Islam Darussalam yang juga memiliki Sekolah Menengah Pertama SMP dan Sekolah Mengengah Kejuruan SMK. Sekolah ini didirikan sebagai suatu wujud serta dalam pembangunan generasi muda dan kepedulian dalam meningkatkan mutu pendidikan, baik bidang IPTEK Ilmu Pengetahuan dan Teknologi maupun IMTAQ Iman dan Taqwa, serta membekali siswa dengan keterampilan melalui penyaluran minat dan pengembangan bakat sebagai bekal masa depan siswa. Untuk itu, sejalan dengan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, YPI Darussalam telah menyediakan sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk penyelenggaraan pendidikan yang senantiasa membina prestasi siswa.

2. Visi dan Misi SMA Darussalam

Visi dari SMA Darussalam adalah cerdas, inovatif, nalar, taqwa, dan aktif. Sedangkan misi dari sekolah ini adalah sebagai berikut:  Membentuk siswa yang cerdas, kreatif dan mandiri  Mengembangkan daya nalar siswa dan melatih sikap percaya diri  Membentuk siswa yang beriman dan berbudi pekerti  Menumbuh kembangkan minat dan bakat siswa baik didalam maupun diluar sekolah  Menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan

3. Sarana dan Prasarana

Dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, maka sekolah perlu menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai. Untuk menunjang kagiatan belajar mengajar, SMA Darussalam memiliki sarana dan prasarana yang dapat membantu kelancaran proses belajar mengajar, diantara sarana dan prasarana di sekolah ini, antara lain:  Ruang belajar tiga lantai  Laboratorium bahasa  Laboratorium IPA  Laboratorium komputer  Sarana olahraga  Perpustakaan  LCD  Sarana ibadah Masjid  Ruang kesenian  Kantin sekolah Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana di SMA Darussalam Ciputat cukup memadai. Dengan adanya sarana dan prasarana tersebut, beberapa prestasi di bidang non akademik yaitu, di bidang sepakbola sudah sempat diraih dengan menjadi Juara I di tahun 2006 dan 2008 pada ajang Piala Coca-Cola PCC se-Jabodetabek.

4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa

a. Keadaan guru

Untuk dapat mewujudkan visi dan misi SMA Darussalam yang telah dijelaskan sebelumnya, maka sekolah ini telah merekrut sejumalah guru, diantaranya sebagai berikut: