Metode Penelitian Variabel Penelitian

29 kurun waktu tertentu. Jumlah soal dalam tes hasil belajar adalah 25 butir yang berbentuk pilihan ganda dengan empat alternatif pilihan jawaban a, b, c, dan d. Adapun instrumen tes hasil belajar yang peneliti buat mengacu pada kisi- kisi sebagai berikut: Tabel 1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang Berasal dari SMP dan Siswa yang Berasal dari MTs No Variabel Materi Indikator No. Item 1. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam 1. 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna 1.1 Menyebutkan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna 1, 2, 3 1.2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna 4, 5, 6 1.3 Menjabarkan 10 sifat Allah ke dalam sifat manusia 7 2. Perilaku Husnuzhan 2.1 Menyebutkan pengertian perilaku husnuzhan 8 2.2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku husnuzhan terhadap Allah, diri sendiri dan sesama manusia 9, 10, 11, 12 3. Ayat-ayat Al- Qur’an tentang Demokrasi 3.1 Menyebutkan arti Q.S. Ali Imran: 159 dan Asy-Syura: 38 13, 14, 15, 16,17 3.2 Menerapkan ilmu tajwid Q.S. Ali Imran: 159 dan Asy- Syura: 38 18, 19 30 3.3 Menyimpulkan kandungan isi Q.S. Ali Imran: 159 dan Asy- Syura: 38 21, 20 3.4 Menjelaskan arti demokrasi 22 4. Iman kepada Malaikat 4.1 Menjelaskan pengertian beriman kepada Malaikat 23 4.2 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat 24 4.3 Menjelaskan fungsi beriman pada malaikat 25 Jumlah Soal 25

2. Angket atau Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara penyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. 6 Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup, yaitu angket yang telah memiliki alternatif jawaban yang tinggal dipilih oleh responden. Angket yang disebarkan kepada responden terdiri dari 25 item pertanyaan. Kuesioner dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang sikap keberagamaan siswa yamg meliputi: ketaatan beribadah, gaya hidup, dan moral siswa dengan menggunakan aletrnatif jawaban yang disediakan yaitu: 1. Selalu, apabila pernyataannya berulang–ulang dirasakan dan tidak pernah tidak dirasakan responden. 2. Sering, apabila pernyataannya berulang–ulang dirasakan dan pernah suatu kali tidak dirasakan responden. 3. Kadang–kadang, apabila responden tidak dapat menentukan dengan pasti. 6 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian…, h. 182