162
5. Bagaimana warga belajar mengembangkan hasil kegiatan program desa
mandiri pangan menjadi kegiatan usaha?
N : “Setelah kelompok bisa mengolah jagung menjadi tepung jagung dan nasi jagung instan, kelompok jadi lebih semangat untuk menjual hasil
produksinya. Awalnya setiap pagi berjualan nasi jagung di alun-alun kota. Pembelinya pun banyak, kadang sampai dagangan habis, masih ada
yang menanyakan dagangannya masih apa enggak. Setelah itu, kelompok mengembangkan usahanya dengan membuat nasi jagung instan untuk
memenuhi permintaan masyarakat yang ingin memasak sendiri nasi jagung tersebut”.
AS : “Dengan adanya binaan program desa mandiri pangan melalui pelatihan keterampilan mengolah jahe menjadi minuman kesehatan, dapat
dijadikan peluang kegiatan usaha untuk mengisi waktu luang yang ada sebagai penambah perolehan pendapatan anggota kelompok usaha
pengolahan pangan”.
WH : “Dari keterampilan pengolahan pangan yang telah diperoleh, kelompok sering mendapat pesanan sehingga lama kelamaan menjadi kepercayaan
masyarakat untuk mengolah bahan pangan lokal. Berawal dari itulah, kelompok mulai menjalankan usaha pengolahan pangan berbasis potensi
lokal”.
Kesimpulan: Kegiatan usaha yang dijalankan kelompok pada awalnya merupakan hasil
keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan. Kelompok sering menerima pesanan dan juga menjual produknya di alun-alun kota. Melalui permintaan
konsumen yang semakin bertambah, kelompok mengupayakan dengan membuat nasi jagung instan untuk memenuhi permintaan masyarakat yang
ingin mencoba memasak sendiri nasi jagung tersebut tanpa harus melalui proses panjang dalam mengolah jagung menjadi nasi jagung.
6. Apa manfaat kegiatan usaha tersebut pendidikan, sosial ekonomi?
AS : “Dengan adanya program desa mandiri pangan, saya dapat menambah pengalaman, bahkan terkadang ada undangan untuk mengikuti kegiatan
seminar maupun pameran produk sehingga dapat memperluas wawasan”.
163 WH : “Program desa mandiri pangan ini dapat mengarahkan masyarakat akan
sadar pendidikan melalui ikut serta dalam kegiatan pelatihan dan keterampilan
sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan
bagi masyarakat”.
Kesimpulan:
Kegiatan desa mandiri pangan berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan pengalaman masyarakat khususnya masyarakat pedesaan. kegiatan
wirausaha binaan program desa mandiri pangan berperan dalam memajukan perekonomian anggotanya yang terlihat dari perolehan pendapatan yang
bertambah. Para anggota kelompok sebelum bergabung dalam kelompok usaha, umumnya masih bergantung pada penghasilan kepala keluarganya.
Namun setelah bergabung dalam kelompok mereka dapat membantu penghasilan anggota keluarganya.
7. Bagaimana perolehan pendapatan BapakIbu sebelum dan sesudah
bergabung kelompok usaha?
N : “Setelah bergabung dalam kelompok usaha, saya bisa menambah penghasilan keluarga, minimal ya bisa kasih uang saku buat anak
sekolah”. PW : “Setelah ikut kelompok usaha, keuntungan hasil penjualannya bisa
nambahi rejeki buat kami”. Kesimpulan:
Dari pembelajaran pada kegiatan desa mandiri pangan, warga belajar mengalami peningkatan peran dalam kelompoknya. Mereka mampu produk
dari proses belajar yang diikutinya hingga mampu memasarkan produk tersebut yang memberikan tambahan penghasilan keluarga melalui hasil
usaha penjualan minuman instan Gula Crystal Jahe dan nasi jagung instan.