Menumbuhkan masyarakat pedesaan yang gemar belajar

114 Dari pernyataan warga belajar di atas, dapat diketahui bahwa hambatan yang dihadapi warga belajar dalam mengembangkan kegiatan wirausahanya antara lain, sumber daya manusia dalam kegiatan kelompok, modal usaha, pengadaan bahan baku dan relasi atau kerjasama dengan tenaga pemasaran produk. Hambatan tersebut sekiranya dicarikan solusi yang seyogyanya dilakukan untuk meminimalisir hambatan tersebut. Modal merupakan salah satu aspek utama dalam menggerakkan kegiatan usaha. Kelancaran modal usaha dapat menunjang proses produksi yang semakin berkembang. Namun untuk kelompok usaha pengolahan pangan Desa Karangcegak binaan program desa mandiri pangan memaparkan bahwa pengadaan modal untuk usaha mereka terbilang masih memerlukan tambahan. Distribusi merupakan cara untuk menyalurkan barang mulai dari pengusaha sampai ke pihak konsumen. Hal ini penting dalam upaya pengusaha melayani konsumen tepat waktu sesuai permintaan dan seusai sasaran kepada pihak yang memang menginginkan maupun memerlukan produk tersebut. Distribusi produk yang sesuai dan tepat sasaran yakni dengan mempertimbangkan pihak pembeli yang memang memerlukan produk tersebut serta dapat menunjang produk laku jual di pasaran. Penyaluran produk hingga kepada konsumen oleh kelompok usaha Jaya Mandiri dan Enggal Sukses baru sebatas dipercayakan pada satu tenaga pemasaran. Hal ini dikarenakan masih sulit untuk mencari tenaga pemasaran yang mampu mendistribusikan ke setiap tempat wisata sekitar Purbalingga dan mendistribusikan hingga keluar kota. Kelompok mengaku bahwa pendistribusian produk sebatas pada satu tenaga pemasaran masih terbilang 115 kurang. Mereka menghendaki penambahan tenaga pemasaran yang mudah untuk diajak kerjasama serta mampu mendistribusikan produk ke setiap pelanggan tetap seperti pelanggan yang ada di luar kabupaten dan warung-warung di sekitar tempat wisata daerah Purbalingga. Aktivitas kegiatan rumah tangga anggota kelompok usaha terkadang menjadi kendala bagi anggota kelompok untuk menjalankan proses produksi usaha kelompok tersebut. Kesibukan pekerjaan utama dalam menggerakkan perekonomian rumah tangga menyebabkan tidak seluruh anggota kelompok usaha ikut serta dalam proses produksi. Hal ini menyebabkan kurangnya tenaga kerja dalam kegiatan proses produksi. Selain sumber daya alam dan sumber daya ekonomi, sumber daya manusia merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan nonformal melalui pemberdayaan desa mandiri pangan berbasis sumber daya setempat secara berkelanjutan. Sumber-sumber yang tersedia atau yang dapat disediakan merupakan sumber yang bisa didayagunakan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan untuk meningkatkan kuantitas warga belajar dalam program pendidikan nonformal melalui program desa mandiri pangan. Akan tetapi sumber daya manusia sebagai masyarakat penerima program yang hendaknya berperan sebagai pelaksana dari kegiatan desa mandiri pangan masih kurang optimal dalam pendayagunaannya. Masyarakat penerima program belum seluruhnya memiliki kesadaran untuk berwirausaha dengan menerapkan keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai-nilai yang telah diperoleh dari aktivitas pembelajaran melalui kegiatan desa mandiri pangan. 116 Harga bahan baku dipasaran yang terkadang mengalami kenaikan harga akan berpengaruh terhadap perolehan laba yang didapat para pelaku kegiatan usaha. Oleh karena itu, pengadaan bahan baku pun terkadang mengalami kendala karena tingginya harga bahan baku di pasaran yang menyebabkan pelaku usaha hanya membeli bahan baku sebatas modal yang tersedia, tidak semaksimal ketika harga bahan baku tersebut normal tidak mengalami kenaikan harga. Dalam memperluas jaringan pemasaran produk, kelompok harus menentukan pihak yang tepat untuk diajak kerjasama. Salah satu kelompok memaparkan bahwa kelompoknya pernah menitipkan produknya di apotik terdekat, akan tetapi apotik tersebut meminta harga dengan penawaran yang rendah. Dengan pertimbangan memaksimalkan laba melalui peningkatan penjualan produk, maka kelompok memutuskan untuk lebih memilih tempat lain seperti tempat wisata daerah Purbalingga sebagai jaringan kerjasama dalam memasarkan produk. Hal ini menunjukkan bahwa ada aspek pertimbangan penghargaan terhadap tenaga kerja yang telah melakukan kegiatan produksi olahan pangan, produk tidak hanya sekedar laku akan tetapi juga dipertimbangkan harga produknya agar ada nilai tambah terhadap tenaga produksi. Berdasarkan temuan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hambatan pengembangan kegiatan usaha pengolahan pangan kelompok usaha binaan program desa mandiri pangan di Desa Karangcegak antara lain: 1. Masyarakat penerima program belum seluruhnya memiliki kesadaran berwirausaha melalui penerapan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperolehnya.