Kajian tentang Kegiatan Usaha
37 Berikut kriteria UMKM menurut Undang-undang Usaha Mikro, kecil dan
menengah UU. UMKM Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008:
Tabel 1. Kriteria UMKM No
Uraian Kriteria
Asset Omzet
1. Usaha Mikro
Maksimal 50 Juta Maksimal 300 juta
2. Usaha Kecil
50 juta - 500 juta 300 juta - 2,5 M
3. Usaha Menengah
500 juta - 10 M 2,5 M - 50 M
Sumber: UU. UMKM Tahun 2008. Berdasarkan Undang-undang usaha mikro, kecil dan menengah UU.
UMKM Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008, jenis-jenis kegiatan usaha ada tiga jenis yaitu usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. Usaha mikro
merupakan usaha produktif baik yang dijalankan oleh perorangan maupun badan usaha dengan kriteria omzet penjualan per tahun maksimal 300 juta rupiah dan
asset usaha maksimal 50 juta rupiah. Usaha kecil dan menengah merupakan sama- sama usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh perorangan maupun badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan usaha besar. Kriteria usaha kecil yakni asset usaha sebesar 50 juta rupiah sampai 500 juta rupiah dengan omzet per tahun sebesar 300 juta rupiah sampai 2,5
milyar rupiah. Sedangkan kriteria usaha menengah yakni asset usaha sebesar 500 juta rupiah sampai 10 milyar rupiah dengan omzet per tahun antara 2,5 milyar
rupiah hingga 50 milyar rupiah.
38 Dalam MARS Research Specialist dipaparkan selain kriteria berdasarkan
UU No.202008 dan perkembangan usahanya, Bank Dunia World Bank mendefinisikan kriteria UMKM menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Medium Enterprise dengan kriteria jumlah karyawan maksimal 300
orang, pendapatan setahun hingga sejumlah US15 juta, jumlah aset hingga sejumlah US15 juta.
b. Small Enterprise dengan kriteria jumlah karyawan kurang dari 30
orang, pendapatan setahun tidak melebihi US3 juta, jumlah aset tidak melebihi US3 juta.
c. Micro Enterprise dengan kriteria jumlah karyawan kurang dari 10
orang, pendapatan setahun tidak melebihi US100 ribu, jumlah aset tidak melebihi US 100 juta MARS Research Specialist, 2011: 6-7.
Program desa mandiri pangan merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin pedesaan sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan
masyarakat pedesaan yang digiatkan melalui pembentukan kelompok usaha. Berdasarkan kriteria kegiatan usaha yang dipaparkan diatas, kegiatan usaha
kelompok pengolahan pangan binaan program desa mandiri pangan Desa Karangcegak termasuk jenis kegiatan usaha mikro. Berkembang dan tumbuhnya
usaha ekonomi produktif berperan bagi kehidupan masyarakat agar mereka lebih berdaya dalam kehidupan sosialnya. Peran kegiatan usaha adalah menciptakan
kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan kesempatan kerja yang berfungsi sebagai penggerak pertumbuhan perekonomian bagi masyarakat.