13
2. Kajian tentang Penilaian Program Desa Mandiri Pangan
a. Pengertian Penilaian
Menurut Mugiadi dalam Djudju Sudjana, “penilaian adalah upaya pengumpulan informasi mengenai suatu program, kegiatan atau proyek. Informasi
tersebut berguna bagi pengambilan keputusan seperti untuk penyempurnaan suatu kegiatan lebih lanjut, penghentian suatu kegiatan, atau penyebarluasan gagasan
yang mendasari suatu kegiatan” Djudju Sudjana, 2004: 250-251. Dengan demikian, penilaian merupakan upaya mengambil suatu keputusan data hasil
pengukuran berdasarkan kriteria tertentu. Keluaran yang dievaluasi adalah kualitas warga belajar setelah mengalami proses pembelajaran berupa perubahan
tingkah laku warga belajar yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan.
b. Tujuan Penilaian
Tujuan penilaian program berfungsi sebagai pengarah kegiatan penilaian dan sebagai acuan untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas kegiatan penilaian
program. Berkaitan dengan tujuan penilaian program, Anderson dalam Djudju Sudjana merumuskan tujuan penilaian sebagai berikut:
1 memberi masukan untuk perencanaan program
2 memberi masukan untuk keputusan tentang kelanjutan, perluasan, dan
penghentian program 3
memberi masukan untuk keputusan tentang memodifikasi program 4
memperoleh informasi tentang faktor pendukung dan penghambat 5
memberi masukan untuk memahami landasan keilmuan bagi penilaian. Djudju Sudjana, 2004: 254-259.
Dengan demikian, penilaian program desa mandiri pangan dimaksudkan sebagai upaya untuk memberi masukan mengenai keputusan tentang kelanjutan,
perluasan, maupun penghentian program yang sebaiknya dilaksanakan terkait
14 hasil akhir evaluasi kegiatan desa mandiri pangan per tahapan yang dilakukan
oleh pihak terkait. Dalam pedoman umum desa mandiri pangan disebutkan “strategi yang ditempuh dalam rangka keberlanjutan kegiatan, pemerintah daerah
melanjutkan pembinaan terhadap desa yang sudah selesai tahap kemandirian agar desa tersebut dibina untuk mengembangkan usaha” Pedum Demapan, 2012: 7.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan program desa mandiri pangan yang meliputi tahap persiapan, penumbuhan, pengembangan, dan
kemandirian di Desa Karangcegak yang telah selesai pada tahun 2009 agar diupayakan keberlanjutan dari program desa mandiri pangan tersebut. Dalam hal
ini, keberlanjutan program desa mandiri pangan diupayakan melalui pengembangan kegiatan usaha. Pengembangan kegiatan usaha pengolahan pangan
ini dilakukan oleh masyarakat penerima program sebagai pelaku kegiatan usaha pengolahan pangan berbasis potensi lokal di Desa Karangcegak.
c. Pengukuran
Pengukuran keberhasilan dari program desa mandiri pangan dapat dilakukan dengan melihat indikator keberhasilan dari program desa mandiri
pangan. Pengukuran diupayakan untuk memperoleh data dari hasil kegiatan desa mandiri pangan berupa kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Evaluasi
kegiatan desa mandiri pangan dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan keberhasilan pencapaian indikator kegiatan setiap tahapan yang telah diatur dalam
pedoman umum desa mandiri pangan. Hamzah dan Satria mengemukakan “taksonomi atau pengelompokan tujuan pendidikan senantiasa mengacu tiga jenis
ranah yang melekat pada diri peserta didik, yaitu kawasan kognitif, afektif, dan