Perluasan jaringan pemasaran Pengembangan Kegiatan Usaha Pengolahan Pangan

105 Manfaat kegiatan usaha pengolahan pangan binaan program desa mandiri pangan bagi masyarakat pelaku kegiatan usaha antara lain:

a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat

Kelompok usaha binaan program desa mandiri pangan ternyata mampu memberikan peningkatan ke arah yang lebih baik bagi anggota kelompoknya. Masyarakat dapat merasakan adanya peningkatan pengetahuan bagi dirinya, seperti yang dikemukakan oleh “AS” bahwa: “Dengan adanya program binaan desa mandiri pangan, dapat menambah pengalaman, bahkan terkadang ada undangan untuk mengikuti kegiatan seminar maupun pameran produk sehingga dapat memperluas wawasan” AS; 08042013. Hal serupa juga disampaikan oleh “WH” yang mengungkapkan bahwa: “Program desa mandiri pangan ini dapat mengarahkan masyarakat akan sadar pendidikan melalui ikut serta dalam kegiatan pelatihan dan keterampilan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat” WH; 10042013. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan desa mandiri pangan berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan. Adanya peningkatan pola pikir masyarakat dalam mengenali potensi dan sumber daya yang dimiliki sehingga mampu mengatasi masalahnya dan menolong dirinya sendiri melalui peningkatan kemampuan kelompok afinitas sebagai pelaku dan pengembang usaha produktif. Pengurus maupun anggota kelompok yang memperoleh pengetahuan maupun informasi, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan kelompok selalu disampaikan kepada anggota lainnya saat mereka mengikuti pertemuan rutin yang dihadiri oleh seluruh anggota kelompok. Pengetahuan tersebut nantinya 106 diterapkan dilingkungan keluarga dan masyarakatnya. Antara lain mengenai pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam sayuran organik agar keluarga mengkonsumsi makanan sehat tanpa zat kimia. Seperti pendapat yang disampaikan oleh “EP” berikut ini: “Dari pengetahuan yang diperoleh, kita juga diajarkan untuk menerapkannya dalam kehidupan keluarga yaitu penerapan pola hidup sehat dengan memakan makanan hasil pekarangan rumah yang tanpa zat kimia” EP; 03042013. Dalam kelompok usaha binaan program desa mandiri pangan telah terjadi interaksi pembelajaran antar warga belajar dalam berbagi pengetahuan maupun keterampilan antar anggota kelompok. Pengetahuan dan keterampilan mereka pun akan semakin bertambah seiring dengan interaksi antar warga belajar yang saling membelajarkan dalam proses belajar. Materi pembelajaran pada pembinaan pertemuan rutin kelompok berorientasi pada tujuan kegiatan desa mandiri pangan. Materi yang dipilih merupakan sarana pencapaian tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan belajar disesuaikan dengan kebutuhan belajar warga belajar dan analisis masalah yang ada pada warga belajar. Prinsip pembelajaran partisipatif yang diterapkan dalam pendampingan kelompok usaha binaan program desa mandiri pangan mengarahkan warga belajar untuk berperan aktif dalam memilih tema pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pendampingan kelompok usaha. Pembelajaran partisipatif berperan penting dalam mengembangkan proses pembelajaran dalam masyarakat. “Melalui proses ini, jumlah warga belajar yang memiliki pengalaman belajar akan bertambah dan meningkatnya status sosial ekonomi mereka” Sudjana, 2004: 285. 107

b. Peningkatan pemahaman dalam pemanfaatan potensi lokal melalui

pengolahan pangan berbasis potensi lokal yang aman konsumsi Penguatan sistem ketahanan pangan diarahkan untuk membangun sistem ketahanan pangan masyarakat yang berkelanjutan melalui pengembangan subsistem ketersediaan, subsistem distribusi, dan subsistem konsumsi. Subsistem ketersediaan melalui peningkatan produksi dan cadangan pangan masyarakat berupa pangan yang berbasis potensi lokal non berasterigu. Subsistem distribusiakses yakni penjaminan kemudahan akses fisik, peningkatan daya beli. Subsistem konsumsi yakni kemampuan untuk menjaga kualitas pangan dan diversifikasipenganekargaman pangan. Kegiatan wirausaha pengolahan pangan binaan program desa mandiri pangan di Desa Karangcegak merupakan kegiatan usaha pengolahan pangan dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada di sekitar yakni Jahe Wulung untuk membuat Gula Jahe Crystal dan jagung sebagai bahan pembuatan tepung jagung dan nasi jagung instan. Meskipun namanya nasi jagung instan, namun produk yang dihasilkan tidak mengandung zat kimia dan bahan pengawet. Pengolahannya pun tetap manual, tidak menggunakan bantuan alat mesin agar terjaga keaslian rasa dari jagung untuk menjaga keamanan produk agar konsumen tidak dirugikan untuk mengkonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung zat berbahaya bagi tubuh. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat warga belajar “S” berikut ini: “Produk olahan kami ini diproduksi secara manual agar keaslian rasa jagung tetap terjaga. Soalnya kalau penggilingan dilakukan dengan bantuan alat mesin maka rasa dari jagung tersebut akan berubah karena sudah bersentuhan dengan alat mesin tersebut” S; 12042013. 108 Pernyataan di atas diperkuat oleh “AS” berikut ini: “Bahan dasar untuk membuat Gula Crystal Jahe ini merupakan dari Jahe organik dan gula alami yang tidak diberi obat sehingga produk Laraja Gula Rasa Jahe ini merupakan produk olahan yang tidak mengandung pengawet maupun zat kimia berbahaya” AS; 08042013. Jadi, kegiatan belajar program desa mandiri pangan membantu warga belajar dalam peningkatan pemahaman pemanfaatan sumber daya lokal menjadi produk olahan pangan. Prinsip keberlanjutan hasil belajar tampak pada program desa mandiri pangan dimana hasil kebun kegiatan Pemanfaatan Tanah Pekarangan diolah menjadi produk pengolahan pangan yang aman dan beragam serta berorientasi pada peluang usaha yang berperan dalam meamjukan perekonomian anggota kelompok. Kelompok binaan program desa mandiri pangan dalam memproduksi pangan sangat menjaga kualitas produknya guna menjaga keamanan konsumen mengkonsumsi produk tersebut.

c. Meningkatkan perolehan pendapatan anggota kelompok usaha

Kelompok usaha binaan program desa mandiri pangan mampu memberikan sumbangan terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya para anggota kelompok. Salah satu anggota kelompok “AS” mengungkapkan pernyatannya setelah bergabung dalam kelompok usaha pengolahan pangan: “Binaan desa mandiri pangan ini dapat membantu pembentukan usaha kecil masyarakat guna menambah sumber perolehan pendapatan bagi masyarakat” AS; 08042013. Sepadan dengan pernyataan salah satu aparat Desa Karangcegak “S” berikut ini: “Program desa mandiri pangan terbilang mampu memajukan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Masyarakat terlatih untuk menjalin hubungan kerjasama melalui kegiatan usahanya guna meningkatkan perekonomian masyarakat” S; 01042013.