Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

45 dijadikan sebagai lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan bahwa Desa Karangcegak memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dapat dikembangkan, serta aparat desa dan masyarakat memiliki respon tinggi terhadap pembangunan ketahanan pangan dalam upaya pembangunan masyarakat pedesaan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2013 hingga bulan April 2013. Pelaksanaan penelitian meliputi pengamatan terhadap kegiatan usaha yang dijalankan oleh kelompok usaha pengolahan pangan binaan program desa mandiri pangan. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai penerapan hasil kegiatan desa mandiri pangan oleh warga belajar melalui kegiatan usaha yang dijalankannya. Setting ini dilakukan untuk mengetahui pengembangan kegiatan usaha yang dilakukan masyarakat penerima program dan hambatan warga belajar dalam mengembangkan kegiatan usahanya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diupayakan guna mendapatkan data penelitian. Sugiyono mengemukakan “bila dilihat dari caranya, pengumpulan data penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi” Sugiyono, 2012: 65. Berdasarkan pendapat Sugiyono tersebut, maka pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berikut pemaparan mengenai teknik observasi, wawancara dan dokumentasi: 46 1. Observasi pengamatan Sutrisno Hadi dalam Sugiyono 2011: 145 mengemukakan bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”. Melalui observasi di lapangan, diharapkan peneliti akan lebih mampu memahami situasi sosial yang diamati untuk diperoleh pandangan yang menyeluruh, memperoleh kesan-kesan pribadi dan merasakan suasana situasi sosial yang sedang diteliti. Observasi ini digunakan untuk mengamati keadaan umum masyarakat Desa karangcegak, orang-orang atau pelaku yang terlibat dalam kegiatan desa mandiri pangan, sarana prasarana pedesaan yang tersedia, aktivitas dan interaksi pembelajaran yang dilakukan masyarakat dalam mengembangkan kegiatan usaha pengolahan pangan berbasis potensi lokal. Kegiatan usaha yang diamati dalam penelitian ini meliputi kegiatan usaha pembuatan minuman instan Gula Crystal Jahe, pembuatan nasi jagung instan dan tepung jagung. 2. Wawancara Esterberg dalam Sugiyono mendefinisikan wawancara sebagai berikut “wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu” Sugiyono, 2012: 72. Dapat dikatakan bahwa wawancara merupakan proses tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung guna memperoleh suatu informasi yang diperlukan.