Peningkatan pemahaman dalam pemanfaatan potensi lokal melalui

110 kehidupan individu maupun kelompok untuk meningkatkan keberdayaannya. Seperti yang dikemukakan oleh “PH” berikut ini: “Warga belajar sekarang tetap aktif dalam mengikuti kegiatan pertemuan dan masih konsisten dalam menjalankan kegiatan usahanya” PH; 06042013. Pendapat lain dikemukakan oleh “LHS” sebagai penyuluh pertanian wilayah Desa Karangcegak, yaitu: “Idealnya yang namanya paguyuban kelompok itu hanya bertahan selama tiga tahun, itupun kelompok berjalan karena adanya program kegiatan pemberdayaan dari pihak terkait. Namun untuk kelompok usaha binaan desa mandiri pangan ini mampu menunjukkan eksistensinya dalam menghadapi persaingan pasar dengan tetap mempertahankan kelompok yang ada dan wirausaha yang dijalankannya, sampai sekarang kelompok terbilang sudah berjalan lima tahun sejak kelompok didirikan” LHS; 10042013. Gula Crystal Jahe, tepung jagung dan nasi jagung instan merupakan hasil karya warga belajar berbasis pemanfaatan potensi lokal dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Hasil produk tersebut mampu memberikan manfaat ekonomis bagi anggota kelompoknya. Produk kelompok tersebut didistribusikan ke warung yang ada di tempat-tempat wisata daerah Purbalingga maupun dijual keluar kota dengan bantuan tenaga pemasaran. Upaya masyarakat dalam memahami, menjadi anggota, dan mengembangkan kegiatan usaha yang dijalankan, sangat penting bagi kemajuan perekonomian mereka. Dalam pedoman umum desa mandiri pangan disebutkan bahwa pada tahap pengembangan sudah terdapat kemajuan sumber pendapatan, peningkatan pola pikir masyarakat, peningkatan keterampilan, dan pengetahuan masyarakat Pedum Demapan, 2012: 13. 111

d. Menumbuhkan masyarakat pedesaan yang gemar belajar

Program pendidikan nonformal melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat pedesaan dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat. “Berdasarkan teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow, kebutuhan yang paling dirasakan oleh masyarakat pedesaan di negara-negara sedang berkembang adalah kebutuhan fisiologis atau kebutuhan dasar” Sudjana, 2004: 281. Kebutuhan dasar yang dimaksud yakni kebutuhan masyarakat yang paling utama dan harus dipenuhi seperti kebutuhan dalam pemenuhan pangan dan kebutuhan perekonomiannya. Kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa Karangcegak melalui program desa mandiri pangan diawali dengan upaya membelajarkan masyarakat dalam aspek ekonomi sehingga mereka mampu melakukan fungsi penyediaan sarana, produksi, dan pemasaran hasil. Fungsi penyediaan sarana produksi diarahkan melalui upaya penyediaan sarana produksi berkaitan dengan penyediaan benih, pembangunan sarana irigasi pengairan dalam kegiatan pertanian. Masyarakat pedesaan diajarkan untuk menjadikan alam sekitar sebagai sumber bagi sarana produksi melalui kegiatan pertaniannya. Melalui pemanfaatan hasil sumber daya alam sekitar, masyarakat mengusahakan nilai tambah dari hasil alam yang diperolehnya menjadi bahan dasar pengolahan pangan sebagai penunjang kegiatan usahanya dalam memajukan perolehan pendapatan. Fungsi pemasaran mencakup kegiatan dalam memasarkan hasil produksi. Upaya masyarakat dalam memahami pemanfaatan hasil pertanian,