Bagaimana warga belajar mengembangkan hasil kegiatan program desa Apa manfaat kegiatan usaha tersebut pendidikan, sosial ekonomi?

165 Kesimpulan: Promosi produk yang dilakukan kelompok diawali dengan menjual produk yang matang dan siap santap untuk dijual kepada para konsumen. Setelah produk dikenal oleh masyarakat umum, kelompok mengupayakan dengan membuat produk yang bersifat kering dan siap pakai nasi jagung instan. Selain itu, kelompok juga mempromosikan produknya dengan cara mengikuti kegiatan pameran produk pangan lokal. 10. Adakah hambatan yang dihadapi dalam mengembangkan usahanya? Jika ada, apa saja hambatan-hambatan tersebut? AS : “Selama mengelola usaha ini yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan antara lain modal dan pemasaran mbak. Meskipun setiap hari mampu berproduksi namun untuk modal kami masih memerlukan tambahan. Pemasaran produk masih kami percayakan pada satu sales yang enak untuk diajak kerjasama, rencananya kami perlu sales lagi agar pemasaran produk kami lebih luas lagi”. WH : “Dalam mengelola usaha ini, kami masih terkendala pada tenaga kerja karena setiap anggota memiliki kesibukannya masing-masing”. EP : “Penghambatnya itu dari anggota kelompoknya itu sendiri. Awalnya saya ditunjuk untuk mencari warga belajar yang benar-benar miskin, jadi saya mengajak para penerima bantuan langsung tunai BLT yang rata- rata manula untuk mengikuti kegiatan kelompok pemberdayaan program desa mandiri pangan. Tetapi karena kelompok membutuhkan kepengurusan maka mencari warga belajar lagi dengan mengajak remaja yang masih berusia produktif untuk menjadi pengurus inti kelompok. Selain itu, pemberian materi pada saat penyuluhan perlu diperjelas jika warga belajar belum bisa memahami materi yang disampaikan”. Kesimpulan: Hambatan yang dihadapi warga belajar dalam mengembangkan kegiatan wirausahanya antara lain, sumber daya manusia dalam hal kepengurusan dan kegiatan wirausaha kelompok, modal dan relasi atau kerjasama pemasaran 166 produk. Minimnya modal untuk pengadaan bahan pengolahan produk sehingga kegiatan produksi masih sebatas pada modal yang tersedia. Anggota kelompok yang sibuk dengan urusannya masing-masing sehingga tidak semua anggota kelompok ikut serta dalam kegiatan produksi. Kurangnya tenaga pemasaran untuk memasarkan produk dalam lingkup luar wilayah.

11. Bagaimana cara mempertahankan atau meningkatkan pemasaran

produk terkait adanya saingan pasar? WH : “Untuk menghadapi adanya persaingan dalam berwirausaha, kita menyiasatinya dengan menjaga harga agar jangan terlalu mahal yang disesuaikan dengan kemampuan daya beli masyarakat”. S : “Warga belajar sekarang tetap aktif dalam mengikuti kegiatan pertemuan dan masih konsisten dalam menjalankan kegiatan produksinya”. LHS: “Idealnya yang namanya paguyuban kelompok itu hanya bertahan selama tiga tahun, itupun kelompok berjalan karena adanya program kegiatan pemberdayaan dari pihak terkait. Namun untuk kelompok usaha binaan desa mandiri pangan ini mampu menunjukkan eksistensinya dalam menghadapi persaingan pasar dengan tetap mempertahankan kelompok yang ada dan wirausaha yang dijalankannya, sampai sekarang kelompok terbilang sudah berjalan lima tahun sejak kelompok didirikan”. Kesimpulan: Dalam menghadapi adanya persaingan dari pihak luar, kelompok memasarkan produknya dengan tetap menjaga kestabilan harga yang disesuaikan dengan kemampuan daya beli masyarakat serta menjaga kekompakan kelompok agar keberadaan paguyuban yang telah ada tetap bertahan.